Sunday, March 28, 2010

Gangguan Pernafasan

Gangguan Pernafasan



KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga makalah ini terselesaikan.
Makalah ini penulis buat berdasarkan kebutuhan seorang perawat dan perawat merawat kliennya. Agar konsep dan teori keperawatan dapat diterapkan dengan baik.
Penulis berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini sehingga makalah ini selesai pada waktunya.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini,karena kurangnya bahan dan buku-buku yang diperoleh.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Kendal, 27 Maret 2010




Penulis
Daftar Isi

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………….....…..i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..…..ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..…iii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………...........…………………………………….…..1
B. Tujuan……………………......…..……………..………………………...….…..1
BAB I (Review langkah 1 – 2)
A. Langkah I (Mengidentifikasi kata sulit) ………………………….........……..... 2
B. Langkah II (Merumuskan pertanyaan) ………............……………………….... 2
C. Langkah III (Membuat konsep) ………………………………….........……..….4
D. Langkah IV (Pohon masalah) ………………………...........................……..…..7
E. Langkah V (Sasaran belajar) …………………………………………….............8
BAB II (Materi)
A. Sesak Nafas………………………………………………………………….…..9
B. Hiperventilasi…………………………………………………………………..12
C. Wheezing.............................................................................................................14
D. Oksigenasi………………………………………………………………….…..16
E. Nasal Kanul………………………………………………………………….....18
BAB III (Penutup)
A. Kesimpulan………………………………………………………………….....22
B. Saran……………………………………………………………………............22
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………...23


PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Pernafasan adalah suatu kebutuhan yang sangat pokok bagi kehidupan. Pernafasan juga menjadi kebutuhan yang hakiki. Adapula masalah yang terjadi oleh pernafasan. Oleh sebab itu manusia sangat membutuhkan sistem pernafasan yang sehat.

Adapula penyakit yang disebabkan oleh pernafasan juga dapat menjadi momok yang menakutkan, karna sistem pernafasan yang tidak sehat dapat menyebabkan penyakit kronis atau bahkan mematikan. Oleh karena itu manusia wajib menjaga kesehatan tubuh yang mencangkup segala aspek terutama pernafasan.

B. Tujuan

Supaya masyarakat dapat mengetahui berbagai masalah pernafasan
Supaya masyarakat mengetahui penyebab-penyebab masalah pernafasan
Supaya masyarakat dapat mengetahui gejala-gejala masalah pernafasan
Supaya masyarakat dapat mengetahui pencegahan dan pengobatan mengenai masalah pernafasan

BAB I
(Review langkah 1 – 2)

Kasus III
Aduh, dadaku sakit mas.......

Mas darmo sedang berlibur ke curug sewu bersama mimi pacarnya yang cantik. Sesampainya di tempat yang sepi mereka berhenti untuk bercakap-cakap. Tak berapa lama kemudian ”aduh, dadaku sakit mas...” keluh mimi yang mengalami hiperventilasi, terdengar juga suara wheezing pada dada mimi. Tanpa pikir panjang mas darmo langsung membawa mimi yang sesak nafas ke rumah sakit untuk diberikan bantuan oksigenasi dengan nasal kanul.

A.Langkah I
Mengidentifikasi kata sulit

1.Hiperventilasi (Gagal nafas)
2.Wheezing (Suara pada paru-paru)
3.Oksigenasi (Pemberian oksigen)
4.Sesak Nafas (Gangguan pernafasan)
5.Nasal Kanul (Alat yang digunakan)

B.Langkah II
Merumuskan pertanyaan

1.Hiperventilasi:
Apa yang dimaksud Hiperventilasi?
Mengapa disebut Hiperventilasi?
Apa penyebabnya?
Apa saja faktor yang mempengaruhi hiperventilasi?
Apa tanda-tanda Hiperventilasi?
Mengapa kecemasan juga dapat menjadikan hipervetilasi?
Apa hiperventilasi sejenis penyakit?
Bagaimana cara perawatan hiperventilasi?
Mengapa hiperventilasi terjadi pada manusia?
Apa yang harus dilakukan penderita hiperventilasi?
Apakah hiperventilasi merupakan sesuatu yang membahayakan?
Apa dampak terjadinya hiperventilasi?
Apakah hiperventilasi dapat di diagnosa?
Apakah hiperventilasi bisa diobati?
Bagaimana pengobatannya?
Apa hiperventilasi dapat diderita oleh siapa saja?
Apa hiperventilasi berpengaruh terhadap kesehatan manusia?
Apa hiperventilasi dapat mempengaruhi angka kematian pada manusia?
Bagaimana cara penanggulangan hiperventilasi?
Apakah kadar oksigen berpengaruh?
Apakah kadar karbondioksida dapat mempengaruhi?
Bagaimana cara memperlambat pernafasan saat hiperventilasi terjadi?


2. Wheezing:
Apa yang dimaksud wheezing?
Barasal dari manakah kata wheezing?
Apa saja penyebabnya?
Apa saja faktor yang mempengaruhi?
Bagaimana gejala-gejalanya?
Bagaimana cara penyembuhannya?
Bagaimana proses wheezing terjadi?
Bagaimana perawatan yang harus dilakukan?
Apa wheezing hanya terjadi pada manusia?
Apakah dapat disembuhkan dengan cara tradisional?
Apa ada cara efektif untuk mengatasi wheezing?
Apakah dapat mempengaruhi kerja organ tubuh lainnya?
Apakah dapat mempengaruhi cara kerja paru-paru?
Bagaimana cara pencegahannya?


3.Oksigenasi:
Apa yang dimaksud dengan oksigenasi?
Apa manfaat dari oksigenasi?
Apakah dapat mempengaruhi organ tubuh lainnya?
Bagaimana dampak oksigenasi pada penderita?
Apakah oksigenasi hanya dilakukan pada penderita gangguan pernafasan?
Apa nama alat untuk oksigenasi?
Apakah oksigenasi seperti terapi?
Bagaimana proses oksigenasi?

4.Sesak Nafas:
Apa yang dimaksud sesak nafas?
Apa saja yang menyebabkan sesak nafas?
Apa saja macam penyakit sesak nafas?
Apa saja faktor yang mempengaruhinya?
Apa yang harus dihindari penderita sesak nafas?
Bagaimana diagnosanya?
Apakah sesak nafas bisa mempengaruhi organ tubuh?
Apa saja gejala-gejalanya?
Bagaimana cara penyembuhannya?
Bagaimana perawatan yang dapat dilakukan?
Apakah sesak nafas hanya terjadi pada manusia?
Apakah dapat disembuhkan dengan cara tradisional?
Apa saja makanan yang baik untuk dikonsumsi bagi penderita sesak nafas?
Apakah aktivitas yang berlebihan dapat menimbulkan sesak nafas?
Sesak nafas digolongkan dalam berapa bagian?
Bagaiman cara pengobatannya?
Obat apa yang dapat diberikan pada penderita sesak nafas?

5.Nasal Kanul:
Apakah yang dimaksud nasal kanul?
Bagaimana cara penggunaannya?
Apakah bisa digunakan pada semua penderita gangguan pernafasan?
Bagaimana sistem kerjanya?
Bagaimana sikap penderita ketika nasal kanul digunakan?
Apakah tujuan dan fungsi dari nasal kanul?
Apa saja alat-alat yang digunakan selain nasal kanul?
Bagaimanakah bentuk nasal kanul?
Terbuat dari bahan apa?

C.Langkah III
Kerangka konsep

Hiperventilasi

Hiperventilasi adlah pernafasan cepat dan dalam. Alkalosis respiratorik adalah suatu keadaan dimana darah menjadi basa karena pernafasan yang cepat dan menyebabkan kadar karbondioksida dalam darah menjadi rendah.

Penyebab terjadinya hiperventilasi adalah pernafasan yang sangat cepat dan dalam yang menyebabkan terlalu banyak jumlah karbondioksida yang dikeluarkan dari aliran darah. Penyebab yang paling sering ditemukan adalah kecemasan. Penyebab lain dari alkalosis respiratorik : rasa nyeri, sirosis hati, kadar oksigen darah rendah, demam, over doosis aspirin.

Gejala alkalosis respiratorik dapar membuat penderita cemas dan dapat menyebabkan rasa gatal pada sekitar bibir dan wajah.

Jika keadaan makin memburuk bisa terjadi kejang otot dan penurunan kesadaran.

Diagnosa pada penderita hiperventilasi ditegakkan berdasarkan hasil pengukuran kadar karbondioksida dalam darah arteri. PH darah sering meningkat. Pengobatan yang dibutuhkan adalah perlambatan pernafasan jika penyebabnya adalahkecemasan, memperlambat pernafaan dapat meredakan penyakit ini. Jika penyebabnya adalah rasa nyeri, berikan obat pereda rasa nyeri. Atau menghembuskan nafas dalam kantong kertas, dapat membantu meningkatkan karbondioksida, setelah penderita menghirup karbondioksida yang telah dihembuskan sebelumnya. Pilihan ini adalah mengajarkan penderita untuk menahan nafas selama mungkin. Kemudian menarik nafas dangkal dan menahan nafas kembali hal ini dilakukan berulang kali dalam satu rangkaian sebanyak 6 kali sampai 10 kali. Apabila kadar karbondioksida mulai meningkat itu berarti gejala hiperventilasi mulai membaik, sehingga mengurangi kecemasan penderita dan menghentikan serangan alkalosis respiratorik.

Wheezing

Wheezing adalah suara yang timbul pada saat seseorang bernafas, yang disebabkan karena adanya penyempitan pada saluran pernafasan.wheezing ini dapat menjadi tanda yang dapat menyebabakan asma.


Pernafasan yang berbunyi pada saat mengeluarkan nafas terutama disebut exhalation. Tidak semua penderita asma memiliki pernafasan yang berbunyi, dan tidak semua orang yang nafasnya terdengar adalah penderita asma.

Adapun gejala dan penyakit asma diantaranya sebagai berikut:
Pernafasan yang berbunyi pada saat mengeluarkan nafas terutama disebut exhalation. Tidak semua penderita asma memiliki pernafasan yang berbunyi.
Adanya sesak nafas sebagai akibat penyempitan saluran bronki (bronchiale).
Batuk yang berkepanjangan saat malam hari atau pada saat musim dingin.
Adanya keluhan pada penderita yang merasakan dadanya menyempit.
Serangan asma yang hebat juga dapat menyebabkan penderita kesulitan berbicara karena sulit untuk mengatur nafas.
Pada anak-anak biasanya diawali dengan rasa gatal di rongga dada atau leher. Selama serangan asma, rasa kecemasan yang berlebihan dari penderita dapat memperburuk keadaan. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan banyak mengeluarkan keringat.

Cara menghindari wheezing adalah menjauhi faktor-faktor penyebab yang memicu timbulnya serangan asma itu sendiri.

Setelah terjadi serangan asma, penderita sudah dapat bernafas lega tetapi disarankan untuk meneruskan pengobatan agar tidak kambuh, dan melakukan pengobatan sesuai instruksi dari dokter.




Oksigenasi

Oksigenasi adalah memberikan aliran oksigen lebih dari 21% pada ekanan 1 atmosfir shingga konsentrasi oksigen meningkat dalam tubuh. Oksigenasi sering juga diartikan sebagaisalah satu intervensi kolaboratif yang dilakukan oleh perawat sebagai dari tim kesehatan dalam upaya menyelesaikan masalah pasien terutama yang berkaitan dengan gangguan sistem pernafasan.

Perawat sering kali menganggap oksigenasi hanyalah rutinitasdan baru menganggap serius hal itu jika sudah terjadi kegawatan. Paket interval asuhan keperawatan sangat berpengaruh terhadap keefektifan dan ketetapan tindakan yang meliputi indikasi, metode pemberian dan bahaya yang mungkin terjadi saat pemberian oksigen.

Tujuan pemberian oksigenasi itu sendiri adalah untukmempertahankan oksigen yang kuat dalam paru-paru, untuk menurunkan kerja pada paru-paru, untuk menurunkan kerja jantung.

Sesak Nafas

Sesak nafas adalah perasaan sulit bernafas yang terjadi ketika melakukan aktivitas fisik. Sesaknafas merupakan gejal dari beberapa penyakit dan dapat bersifat akut atau bahkan kronis.

Kejadian sesak nafas tergantung pada tingkat keparahan dn penyebabnya. Hal itu merupakan hasil kombinasi implus (rangsangan) ke otak dari syaraf yang berakhir di paru-paru, tulang iga, otot dada atau diafragma ditambah dengan presepsi dan interprentasi pasien.pada beberapa kasus sesak nafasdiperhebat dengan adanya kegelisahan memikirkan sesuatu masalah.

Macam-macam sesak nafas:
Dyspnea akut(sesak nafas akut)
Diawali dengan tiba-tiba penyebab hal itu adalah penyakit pernafasan atau paru-paru, jantung atau trauma dada.
Dyspnea kronis(sesak nafas kronis)
Hal ini dapt disebabkan oleh asma, penyakir paru-paru, obstruktif atau kelainan pita suara.

Untuk mengatasi sesak nafas biasanya diberi kanobat yang dapat memperlebar saluran pernafasan yang menyempit.





Nasal Kanul

Nasal kanul merupakan satu alat yang sederhana yang dapat memberikan oksigen countinue dengan aliran 1-6 liter/menit dengan konsentrasi 24%-41%. Dapat juga diartikan sebagai suatu kegiatan untuk memenuhi kebutuhan oksigen dlam tubuh pada pasien yang mengalami kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan oksigen.



D.Langkah IV
Pohon masalah

Sesak nafas


Hiperventilasi


Wheezing


Oksigenasi


Nasal kanul

E.Langkah V
Sasaran belajar

Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami masalah pernafasan.
Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami arti dari masalah pernafasan.
Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami konsep yang ada pada masalah pernafasan.
Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami macam-macam masalah pernafasan.
Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami penggunaan alat untuk penderita gangguan pernafasan.
Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami cara perawatan, pencegahan dan pengobatan tentang masalah pernafasan.
BAB II
(Materi)

A. SESAK NAPAS
Sesak napas terjadi karena adanya penyempitan atau adanya sumbatan pada jalur pernafasan, sehingga penderita sulit bernafas dan tubuh kurang mendapatkan oksigen dan dapat menyebabkan kematian.

Sesak napas adalah salah satu dari gejala asma bronkial, sehingga penderita asma bronkial disarankan untuk menghindari zat alergen pencetus asma, dan selalu sedia obat pereda sesak napas – asma.

Beberapa penyebab sulit bernafas di antaranya,

Pertama adalah faktor keturunan, yang memang dari sono-nya memiliki paru-paru dan organ pernafasan lemah. Ditambah kelelahan bekerja dan gelisah, maka bagian-bagian tubuh akan memulai fungsi tidak normal.

Kedua, karena faktor lingkungan. Udara dingin dan lembab dapat menyebabkan sesak nafas. Demikian pula dengan serbuk sari bunga (pollen) dan partikel lain. Bekerja di lingkungan berdebu atau asap dapat memicu sesak nafas berkepanjangan. Polusi pada saluran hidung disebabkan pula oleh rokok yang dengan langsung dapat mengurangi suplai oksigen.

Ketiga, adalah produksi lendir yang berlebihan akan menyumbat saluran udara. Makanan yang menyebabkan produksi lendir berlebih adalah produk dari susu, tepung, nasi putih, dan permen.

Keempat, karena kurangnya asupan cairan sehingga lendir pada paru-paru dan saluran nafas mengental. Kondisi ini juga menjadi situasi yang menyenangkan bagi mikroba untuk berkembang biak.

Kelima, masalah pada susunan tulang atau otot tegang pada punggung bagian atas akan menghambat sensor syaraf dan bioenergi dari dan menuju paru-paru.

Keenam, adalah ketidakstabilan emosi. Orang-orang yang gelisah, depresi, ketakutan, rendah diri cendertung untuk sering menahan nafas. Atau justru menarik nafas terlalu sering dan dangkal sehingga terengah-engah. Dalam waktu yang lama, kebiasaan ini berpengaruh terhadap produksi kelenjar adrenal dan hormon, yang berkaitan langsung dengan sistem pertahanan tubuh. Kurang pendidikan bisa juga menyebabkan sesak nafas. Pengetahuan akan cara bernafas yang baik dan benar akan bermanfaat dalam jangka panjang baik terhadap fisik maupun emosi seseorang.

Cara Atasi Sesak Nafas

Jalan keluar untuk mengatasi sesak nafas yang paling cepat adalah berada pada lingkungan hijau dan lapang. Jika tidak memiliki kemampuan untuk sering pergi keluar kota, ke gunung atau laut, tanamlah pohon berdaun hijau lebat di sekitar tempat tinggal yang akan memproduksi banyak oksigen dan menyerap polusi. Setiap saat menemukan lingkungan hijau dan bersih, berjalan kakilah dan hirup udara dalam-dalam.

Para penyandang sesak nafas kronis sebaiknya menghindari konsumsi bahan susu berlebihan, gula putih, permen, tepung dan nasi putih. Jika nafas sudah mulai teratur, makanan itu dapat dikonsumsi dalam jumlah sedikit untuk melihat reaksi tubuh. Dalam waktu yang sama konsumsi buah dan sayuran dalam jumlah banyak. Minum air hangat 6-8 gelas per hari.

Jika sesak nafas diiringi flu atau demam, makanlah sup yang dibumbui bawang merah, bawang putih, lada, kayu manis, jahe dan cengkih. Bumbu tersebut dapat membantu membuka sumbatan pada saluran nafas.

Mengelola emosi sangat penting untuk menyembuhkan masalah pernafasan. Banyak cara yang bisa dilakukan seperti berpikiran positif, menghilangkan ketakutan yang tidak beralasan, bahkan sering tersenyum akan sangat membantu. Namun demikian cara mengelola emosi yang tepat hanya diketahui oleh pribadi masing-masing.

Olahraga yang menggerakkan punggung atas dan dada sangat membantu mengalirkan darah dan energi penyembuhan. Perlu diingat jika kita merawat tubuh dan pikiran, imbal baliknya adalah kenikmatan yang tak terkira.

10 Fakta WHO Tentang Penyakit Asma

Fakta 1
WHO memperkirakan sekitar 300 juta orang menderita asma. Sebanyak 255.000 orang meninggal karena asma pada tahun 2005.

Fakta 2
Kematian karena asma akan meningkat hampir 20% dalam 10 tahun ke depan jika tidak ada langkah nyata yang dibuat. Asma tidak dapat disembuhkan, namun dengan diagnosis yang tepat, pengobatan dan edukasi pasien dapat memberikan hasil yang baik dalam mengontrol asma.



Fakta 3
Asma terjadi di semua negara tanpa menghiraukan tingkat pembangunan negara tersebut. Lebih dari 80% kematian karena asma terjadi di negara dengan pendapatan rendah dan menengah. Untuk kontrol yang efektif, penting untuk mendapatkan pengobatan yang tepat dan cukup terjangkau, terutama untuk keluarga berpenghasilan rendah.

Fakta 4
Asma adalah penyakit kronis yang ditandai dengan serangan berulang sesak nafas dan nafas yang berbunyi (wheezing/mengi) dengan tingkat keparahan dan frekuensi yang berbeda pada tiap orang.

Fakta 5
Gejala asma dapat terjadi beberapa kali dalam sehari atau seminggu pada penderita. Pada beberapa orang, gejala menjadi lebih buruk dengan adanya aktivitas fisik atau pada malam hari. Ketidakmampuan untuk mengenali dan mencegah pencetus dapat menyebabkan jalan nafas terganggu, mengancam jiwa dan dapat menimbulkan serangan asma, kegagalan pernafasan bahkan kematian.

Fakta 6
Pengobatan yang sesuai seperti menggunakan inhalasi kortikosteroid untuk meredakan inflamasi bronkial dapat menurunkan angka kematian karena asma.

Fakta 7
Asma merupakan penyakit kronis yang paling banyak menyerang anak-anak. Namun asma dapat dikontrol melalui pencegahan dan pengobatan yang terencana berdasarkan gejala yang dialami individu.



Fakta 8
Faktor resiko terbesar penyebab asma adalah alergen di dalam rumah seperti tungau debu rumah yang terdapat di tempat tidur, karpet dan furnitur; polusi dan bulu binatang, alergen di luar rumah seperti serbuk sari; asap rokok dan bahan kimia di tempat kerja.

Fakta 9
Pencetus asma dapat berupa udara dingin, emosi yang ekstrim seperti marah atau rasa takut dan latihan fisik.
Fakta 10
Asma umumnya sering salah diagnosis atau salah pengobatan, sehingga dapat menimbulkan beban bagi individu dan keluarga serta membatasi aktivitas individu selama hidupnya.
B. Hiperventilasi

Pengertian
Hiperventilasi adalah sesak nafas disertai adanya takhipo tanpa kelainan organic dimana darah menjadi basa karena pernafasan yang cepat dan dalam menyebabkan kadar karbondioksida dalam darah pada tubuh menjadi lemah.
Penyebabnya biasanya disebabkan oleh tekanan psikis/stress psikis

Penyebab
Penyebab dari hiperventilasi antara lain :
Jumlah oksigen dalam tubuh rendah
Semua aktivitas yang berlebihan
Kekebalan tubuh yang kurang
Batuk yang berlebihan
Rasa cemas

Pengobatan
Salah satu pengobatan yang dibutuhkan adalah memperlambat pernafasan dengan cara seringnya beristirahat. Menghembuskan nafas dalam kantung kertas bias membantu meningkatkan kadar karbondioksida setelahpenderita menghirup kembali karbondioksida dan menghembuskannya
Pilihan lainnya adalah mengajarkan penderita untuk menahan nafasnya selama mungkin, kemudian menarik nafas dangkal dan menahan kembali nafasnya selama mungkin, hal ini dilakukan berulang dalam satu rangkaian 6 – 10 kali.


Ada dua cara pernafasan secara baik :
Inspirasi ( menarik nafas )
Eksporas ( menghempuskan nafas )
Bernafas berarti melakukan inspirasi dan eksparasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus bernafas merupakan gerak reflek yang terletak di dalam sumsum penyambung ( medulla oblongata ), inspirasi terjadi bila muskulus diagfrahma telah dapat rangsangan dari rongga dada.
Ekspirasi pada suatu saat otot-otot akan kendor lagi ( diagfrahma akan menjadi cekung ) dan demikian rongga dada menjadi kecil kembali, maka udara didorong keluar jadi proses respirasi / pernafasan ini terjadi karena adanya perbedaan tekanan antara rongga pleura dan paru-paru
Hiperventilasi merupakan upaya tubuh dalam meningkatkan jumlah oksigen dalam paru-paru, agar pernafasan lebih cepat dan dalam.
Hiperventilasi terjadi ketika ventilasi lavender tidak adekual untuk memenuhi kebutuhan oksigen tubuh / untuk mengeluarkan karbondioksida dengan cukup.
Tanda – tanda hiperventilasi adalah :
Nyeri kepala
Penurunan kesadaran
Badan lemas
Nafas tersendat-sendat
Sesak nafas
Asma
Penanganan Hiperventilasi
Tujuan penanganan :
Mengurangi tekanan spesikis yang dialami penderita
Mengembalikan Ph darah menjadi normal
Langkah penanganan :
Terangkan pasien dengan berbicara dengan lembut
Dengarkan jika penderitanya menceritakan masalahnya
Jika timbul kram / jari-jari yang menguncup, maka arahkan penderitanya bernafas kantong kertas ( untuk meningkatkan kadar O2 )
Disarankan untuk ke dokter
C. Wheezing
Pengertian
Wheezing adalah suara yang terdengar ketika bernafas, ketika saluran udara yang menyempit sebagai akibat peradangan. Desah paling sering terjadi pada jatuh tempo atau nafas keluar dan merupakan tanda umum asma memburuk.
Dapat berhubungan gejala klasik asma, seperti batuk asama dan sesak nafas

Penyakit dan pengobatannya :
Nadi yang lemah dan cepat tekanan darah menurun, bunyi jantung abnormal dan tidak semua orang yang nafasnya terdengar wheezing adalah penderita asma adanya sesak nafas sebagai penyakit gagal ginjal
Suara meniup ketika mengeluarkan nafas disebabkan oleh :
Peradangan
Faktor yang pertama yang menyebabkan saluran bronchial adalah peradangan. Saluran bronchial adalah peradangan. Saluran bronchial yang terjadi peradangan akibat respon terhadap alergen atau iritan dan merupakan hasil dari aksi mediator-mediator (histamin, leukotrin dan yang lainnya) jaringan yang mengalami peradangan menghasilkan jumlah berlebihan lender yang lengket didalam saluran. Jaringan yang rusak ini akan terlepas kedalam saluran nafas, sehingga juga berkontribusi dalam penyempitan tersebut.


Bronchospasm
Oksigen penting bagi kita sesua untuk tetap hidup. Oksigen relatife stabil didalam udara, tapi jika terlalu banyak diserap kedalam tubuh malah menjadi aktif dan tidak stabil. Oksigen punya kecenderungan menempatakan dirinya sendiri ke molekul-molekul biologis, termasuk diantaranya sel yang sehat. Oksigen yang tidak stabil disebut radikal bebas. Pengehembusan terjadi saat mikroba didalam udara menyerang protein, peptide dan asam aminonya telur , ikan dan daging. Hasilnya adalah sejumlah substansi yang tidak menyenangkan.

Hiperreaktivitas
Kegiatan pernafasan secara berlebihan adalah aktivitas dan stabilitas yang berlebihan.

Penyebab wheezing adalah ditandai dengan nafas yang berbunyi terdengar ketika penderita menghembuskan nafasnya mengalami batuk dan mengi.

Pencegahan wheezing
sering beristirahat
tidak beraktivitas berlebihan
menjaga kesehatan tubuh

Cara penanganannya :
Jauhkan dari udara yang kotor seperti halnya polusi udara, debu dan lain-lain.
D. OKSIGENASI

Pengertian
Oksigenisasi adalah salah satu komponen gas dan unsure vital dalam proses metabolism untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh tubuh-tubuh sel
Secara normal elemen ini diperoleh dengan cara menghirup 02 setiap kali bernafas, masuknya oksigen ke jaringan tubuh ditentukan oleh system respirasi kardiovaskuler dan keadaan hematologi.
Tujuan pemberian oksigenasi
1.Untuk mempertahankan oksigen yang adekuat pada jaringan
2.Untuk menurunkan kerja paru-paru
3. Untuk menurunkan kerja jantung
Faktor – faktor yang mempengaruhi oksigenasi
Menurunnya kemampuan mengangkat oksigen seperti pada anemia
Usia anak sekolah dan remaja, resiko infeksi saluran pernafasan dan merokok
Kondisi yang mempengaruhi pergerakan dinding dada seperti pada kehamilan
Tekanan darah menurun akibat kurangnya oksigen
Fisiologi pernafasan paru-paru (pernafasan pilmuner) merupakan oksigen dan karbondioksida yang terjadi pada paru-paru, pernafasan melalui paru-paru atau pernafasan okterna oksigen diambil melalui mulut dan hidung pada waktu bernafas dimana oksigen masuk melalui trachea sampai ke alveoli berhubungan dengan darah dalam kapiter pilmonar, alveoli memisahkan oksigen jantung dipompakan keseluruh tubuh.


Pemberian Oksigen
Pemberian oksigen berupa pemberian oksigen ke dalam paru-paru melalui saluran pernapasan dengan menggunakan alat bantu oksigen. Pemberian oksigen pada klien dapat melalui tiga cara, yaitu melalui:
1. katetar nasal
2. kanula nasal
3. masker oksigen

Langkah Pemberian Oksigen
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
2. Cuci Tangan
3. Hubungkan humidifier serta flow meter pada tabung oksigen, kemudian kanul/masker ke selang oksigen/humidifier.
4. Cek aliran oksigen (humidifier akan ber gelembung)
5. Atur aliran oksigen sesuai advis atau indikasi
6. Pasang kanul/masker pada klien dan atur pengikat untuk kenyamanan klien.
7. Kaji setiap 6-8 jam. Dokumentasikan.

a. Proses Oksigenasi
Yaitu proses pemenuhan kebutuhan oksigenasi didalam tubuh terdiri atas tiga tahapan :

1. Ventilasi
Merupakan proses keluar dan masuknya oksigen dari atmosfer ke dalam alveoli atau dari alveoli ke atmosfer.

2. Difusi Gas
Merupakan pertukaran antara oksigen di alveoli dengan kapiler paru dan CO2 di kapiler dengan alveoli.

3. Transportasi Gas
Merupakan proses pendistribusian antara O2 kapiler ke jaringan tubuh dan CO2 jaringan tubuh ke kapiler.
b. Gangguan atau masalah kebutuhan oksigenasi
1. Hipoksia
2. Perubahan pola pernapasan
3. Obstraksi jalan napas
4. Pertukan Gas
5. BBL yang belum bisa bernapas sempurna.
E. Nasal Kanul

1. Kanul
Pengertian :
Memberikan tambahan oksigen pada klien yang membutuhkan.

Tujuan Kanul :
Untuk memberikan oksigen dengan konsentrasi relatif rendah saat kebutuhan oksigen minimal.
Untuk memberikan oksigen yang tidak terputus saat klien makan atau minum.

Peralatan Kanul :
Tabung oksigen dengan flow meter.
Humidifier dengan cairan steril, air distilasi / air matang sesuai dengan peraturan RS.
Nasal kanul dan selang.
Kassa jika diperlukan.
Dosis  2 – 4 lt/menit

Prosedur
1) Kaji kebutuhan terapi oksigen dan verifikasi (periksa kembali) perintah pengobatan.

2) Siapkan klien dan keluarga.
Atur posisi klien dengan semi fowler jika memungkinkan.
Jelaskan bahwa oksigen tidak berbahaya bila petunjuk keamanan diperhatikan dan akan mengurangi ketidaknyamanan akibat dispnea.
Informasikan ke klien dan keluarga tentang petunjuk keamanan yang berhubungan penggunaan oksigen.

3) Atur peralatan oksigen dan Humidifier

4) Putar oksigen sesuai terapi dan pastikan alat dapat berfungsi.
Cek oksigen dapat mengalir secara bebas lewat selang.
Atur oksigen dengan flow meter sesuai dengan perintah misalnya 2 – 6 L /min.

5) Pasang alat pemberian oksigen yang sesuai.
Kanul
Letakkan kanul pada wajah klien, dengan lubang kanul masuk ke hidung dan elastik band melingkar ke kepala seperti pada gambar.
Jika kanul ingin tetap berada ditempatnya, plester pada bagian bawah.
Alasi selang dengan kassa pada elastik band pada telinga dan tulang pipi jika dibutuhkan.


6)Kaji klien secara teratur
o Secara umum :
Kaji tingkat kecemasan klien, warna mukosida kemudahan bernapas, saat klien dipasang alat.
Kaji klien dalam 15 – 30 menit pertama, ini tergantung kondisi klien dan setelah itu secara teratur. Kaji vital sign, warna, pola pernapasan dan gerakan dada. 
Kaji secara teratur tanda-tanda klinis seperti hipoxia, tachicardi, konfeus, dispnea, kekelahan dan lihat data hasil BGA jika memungkinkan.

o Nasal Kanul :
Kaji hidung klien jika ada iritasi. Beri cairan lubrikan jika dibutuhkan untuk melapiskan membran mukosa.

Hal yang perlu diperhatikan :
Sebelum memberikan oksigen, cek ;
1) Order pemberian oksigen, termasuk alat untuk memberikan 2 liter flow rate (L/min)
2) Level oksigen (PO2) dan karbondioksida (PCO2) pada darah arteri (PaO2 normal 80 – 100 mmHg, PCO2 35 – 45 mmHg).
3) Apakah pasien menderita COPD.

2. Masker Wajah
Pengertian
Yaitu memberikan tambahan oksigen pada klien yang membutuhkan.



Tujuan
Untuk memberikan tambahan oksigen dengan kadar sedang konsentrasi dan kelembaban yang lebih tinggi dibandingkan dengan kanul.



Peralatan Masker Wajah :
1) Tabung oksigen dengan flow meter.
2) Humidifier dengan cairan.
3) Masker wajah dengan ukuran yang sesuai.
4) Elastik band (karet pengikat)

Prosedur
1) Kaji kebutuhan terapi oksigen dan verifikasi (periksa kembali) perintah pengobatan.

2) Siapkan klien dan keluarga
Atur posisi klien dengan semi fowler jika memungkinkan.
Jelaskan bahwa oksigen tidak berbahaya bila petunjuk keamanan diperhatikan dan akan mengurangi ketidaknyamanan akibat dispnea.
3) Atur peralatan oksigen dan humidifier

4) Putar oksigen sesuai terapi dan pastikan alat dapat berfungsi
Cek oksigen dapat mengalir secara bebas lewat selang.
Atur oksigen dengan flow meter sesuai dengan perintah misalnya 2 – 6 L /min.

5) Pasang alat pemberian oksigen yang sesuai
Masker Wajah :
Tempatkan masker ke arah wajah pasien dan letakkan dari hidung ke bawah.
Atur masker sesuai dengan bentuk wajah seperti pada gambar. Masker harus menutup wajah, sehingga sangat sedikit oksigen yang keluar lewat mata atau sekitar pipi dan dagu.
Ikatkan elastik band melingkar kepala klien sehingga masker terasa nyaman.
Alasi band dibelakang telinga dan diatas tulang yang menonjol. Alas akan mencegah iritasi karena masker.

6) Kaji klien secara teratur
o Secara umum :
Kaji tingkat kecemasan klien, warna mukosadan. Kemudahan bernapas, saat klien dipasang alat.
Kaji klien dalam 15 – 30 menit pertama, ini tergantung kondisi klien dan setelah itu secara teratur. Kaji vital sign, warna, pola pernapasan dan gerakan dada.
Kaji secara teratur tanda-tanda klinis seperti hipoxia, tachicardi, konfeus, dispnea, kekelahan dan lihat data hasil BGA jika memungkinkan.

o Masker wajah
Inspeksi kulit wajah bila ada basah atau goresan dan keringkan, rawat jika diperlukan.


7) Inspeksi peralatan secara teratur :
Cek liter flow meter dan tinggi air pada humidifier dalam 30 menit dan pada saat memberikan perawatan ada klien.
Pertahankan tinggi air di humidifier.
Pastikan petunjuk keamanan diikuti.

8) Catat data yang relevan ada dokumentasi keperawatan.

BAB III
Penutup

A. Kesimpulan

Dari uraian di atas saya menyimpilkan bahwa sistem pernafasan adalah kunci manusia untuk hidup, oleh karena itu jagalah kesehatan terutama sistem perafasan. Sebab pernafasan merupakan sesuatu kebutuhan yang sangat utama bagi kehidupan, bernafas juga menjadi kebutuhan yang paling hakiki bagi makhluk hidup di dunia. Selain itu jagalah dan kontrol emosi karena kecemasan yang berlebihan bisa menimbulkan gangguan pernafasan.

B.Saran

Jagalah kesehatan pernafasan
Jagalah dan kontrol emosi
Rajin berolah raga
Kurangi efek rumah kaca
Kurangi polusi udara


Daftar isi

1.www.who.int
2.http://dewimaniez12.blogspot.com/2009/12/proses-keperawatan-kebutuhan-dasar.html
3.A. Aziz Alimut Hidayat, S.Kep. KEBUTUHAN DASAR KEPERWATAN 1998
4.Barbara R. Hegner. KAMUS SAKU KEPERAWATAN 1878.
5.Christina Brooke, S.Kep. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1990








Comments :

0 comments to “Gangguan Pernafasan”

Post a Comment

site info

 

Copyright © 2009 by ilmu kesehatan