Thursday, March 25, 2010

Temperature .Pulse rate Respiratorey rate Blood preasure.Sistol,Diastol

BAB I
PENDAHULUAN

Makalah ini merupakan rangkuman dari beberapa masalah yang berupa kata sulit yang telah kami temukan dalam proses pembelajaran mata kuliah ilmu keperawatan dasar dengan menggunakan metode pembelajaran seven jump.Seven jump merupakan metode pembelajaran yang menuntut mahasiswa untuk selalu aktif dalam proses pembelajaran.
Kasus yang diberikan oleh dosen adalah kasusu yang berbentuk paragraph dengan berbagai kata sulit didalamnya, dan kemudian kami harus menentukan kata sulit sebagai bahan yang akan kami bahas dalam metode seven jump tersebut.
Adapun langkah-langkah seven jump tersebut adalah:
1.menentukan kata sulit
2.merumuskan pertanyaan
3.membuat konsep
4.membuat pohon masalah
5.merumuskan tujuan pembelajaran
6.literature
7.presentasi
Tujuan dari penggunaan metode pembelajaran seven jump ini yaitu agar mahasiswa senantiasa aktif dan mengerti mengenai berbagai macanm istilah dalam bidang kesehatan dan khususnya dibidang keperawatan, karena sebagai calon perawat hendakny harus memahami dan mengerti berbagai macam istilah dalam bidang kesehatan.




BAB I
Kasus I
DIPERIKSA PERAWAT CANTIK, TEKANAN DARAH NAIK
Pak Ramin berobat ke rumah sakit tadi malam karena temperature tubuhnya meningkat, sesampainya di rumah sakit pak ramin langsung diperiksa oleh perawat yang sangat cantik, karena diperaksa oleh perawat yang cantik, pulse rate, respiratory pak ramin mejadi lebih cepat, blood pre asure pak Ramin juga ikut naik dengan sisitol 140 mmHg dan diastole 90 mmHg.
Langkah-langkah seven jump:
1.Mengidentifikasi kata sulit
a.Temperature
b.Pulse rate
c.Respiratorey rate
d.Blood preasure
e.Sistol
f.Diastol
2.Merumuskan pertanyaan
a.Temperature
1)Apakah temperature itu?
2)Apakah temperature dapat naik dan turun?
3)Apa penyebab temperature dapat naik?
4)Berapa suhu seseorang dapat dikatakan naik ?
5)Apakah akibat dari seseorang yang bersuhu tinggi?
6)Penyakit apakah yang ditimbulkan?
7)Bagaimana cara mengatasinya ataupun menurunkan suhu tersebut?
8)Bagaimana cara melakukannya?
9)Apa penyebab temperature dapat turun?
10)Berapa suhu seseorang dikatakan rendah?
11)Apakah akibat dari seseorang bersuhu rendah?
12)Penyakit apakh yang timbul pada seseorang yang bersuhu rendah?
13)Bagaiman cara mengatasi penyakit tersebut?
14)Berapa normal temperature tubuh?
15)Apakah alat yang digunakan untuk mengukur temperature tubuh?
16)Apakah terdapat berbagai macam alat ukur suhu?jika ada sebutkan!
17)Sebutkan masing-masing fungsinya?
18)Dimana letak pengukuran suhu tubuh?
19)Apa yang menyebabkan oral, aksila, dan rektal menjadi tempat ukur suhu?
20)Bagaimana prosedur pengukurannya?
b.Pulse rate
1) pulse rate adalah?
2) Berapa normal kecepatan denyut nadi?
3) Berapa batasan tertenggi denyut nadi?
4) Kapan denyut nadi mengalami perubahan?
5) Pada saat apa terjadi perubahan tersebut?
6) Kapan terjadi perubahan tersebut?
7) Mengapa denyut tersebut dapat berubah?
8) Apakah penyebab denyut nadi naik?
9) Mengapa olah raga, terkejut, takut, dan penyakit dapat menyebabkan nadi naik?
10) Bagimana cara menurunkan nadi tersebut?
11) Apakah penyebab penurunan denyut nadi?
12) Mengapa tidur, santai, dan penyakit dapat menyebabkan nadi turun?
13) Berapa kenaikan dan penurunan denyut nadi pada orang sakit?
14) Apa yang menyebabkan kenaikan dan penurunan nadi tersebut?
15) Bagaimana cara menstabilkan nadi tersebut?
16) Dimana letak pengukuran nadi?
17) Mengapa bagian tersebut menjadi dasar pengukuran?
18) Apakah alat yang digunakan untuk mengukur denyut nadi?
19) Siapakah penemu alat tersebut dan kapan ditemukannya?
20) Jelaskan prosedur penggunaan alat tersebut?
c.Respiratory rate
1)Apa yang dimaksud respiratory rate?
2)Berapa ukuran normal respiratory rate?
3)Apakah respiratory rate dapat naik dan turun?
4)Sebutkan faktor-faktor kenaikan dan penurunan respiratory rate?
5)Apakah penyebab kenaikan respiratory rate?
6)Mengapa polusi, olahraga, serta merokok dapat menyebabkan respiratory rate naik?
7)Apakah akibat yang ditimbulkan karena respiratory rate naik?
8)Bagaimana akibat itu bisa terjadi?
9)Bagaimana cara mengatasinya?
10)Dan apabila sudah terlambat/respiratory rate naik apa yang harus dilakukan?
11)Apakah akibat penurunan respiratory rate?
12)Dan mengapa penyakit dan kondisi rileks mampu menurunkan respiratory rate?
13)Apakah akibat yang ditimbulkan jika respiratory rate menurun?
14)Bagaimana cara mengatasinya?
15)Dan apabila respiratory rate naik apa yang harus kita lakukan?
16)Apa alat yang digunakan untuk mengukur respiratory rate?
17)Siapa penemu alat tersebut dan kapan ditemukan alat tersebut?
18)Jelaskan prosedurnya?
d.Blood preasure?
1)apakah yang dimaksud dengan blood preasure?
2)Faktor apa sajakah penyebab tekanan darah naik dan turun?
3)Apakah yang menyebabkan tekanan darah naik?
4)Mengapa makanan berkolestrol dapat menyebabkan tekanan darah tersebut dapat naik?
5)Apakah gejala-gejala yang timbul jika tekanan darah naik?
6)Apa akibat yang timbul jika tekanan darah tersebut naik?
7)Berapa ukuran darah seseorang dapat dikatakan darah tinggi?
8)Bagaimana cara mengatasi akibat tersebut?
9)Apakah yang menyebabkan tekanan darah turun?
10)Mengapa makanan rendah kalori dapat menyebabkan tekanan darah turun?
11)Apakah gela yang dirasakan ketika darah seseorang turun/rendah?
12)Hal apakah akibat yang timbul jika tekanan darah tersebut turun?
13)Berapa seseorang dapat dikatakan darah rendah?
14)Apa yang harus kita lakukan jika mengalami darah rendah?
15)Berapa normal tekanan darah manusia?
16)Apa alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah?
17)Siapa penemu dan kapan ditemukannya alat tersebut?
18)Bagaimana prosedur penggunan alat tersebut?
e.Sistole
1)apa yang dimaksud dengan sistole?
2)Bagaimana sisitol terjadi?
3)Apa penyebab sistol?
4)Kapan terjadi sistol?
5)Dimana sistol terjadi?
6)Apakah sistol memiliki beberapa macam?
7)Berapa ukuran maksimal sistol?
8)Berapa ukuran minimal sistol?
9)Berapakah sistol normal?
10)Apakah sistol dapat naik dan turun?
11)Apa penyebab sistole menjadi naik?
12)Apakah penyebab sistole menjadi turun?
13)Dimana sistole terjadi?
14)Alat apakah yang digunakan untuk mengetahui sistol?
15)Jelakan prosedurnya?
f.Diastol
1)diastol adalah?
2)Bagaimana diastol terjadi?
3)Apakah penyebab diastol?
4)Kapan terjadi diastol?
5)Dimana diastol terjadi?
6)Apakah diastol memiliki beberapa macam?
7)Berapa ukuran maxsimal diastol?
8)Berapa ukuran minimal diastol?
9)Berapakah diastol normal?
10)Apakah sisitol dapat naik dan turun?
11)Apakah penyebab diastol turun?
12)Apa apa penyebab diastol naik?
13)Dimana diastol terjadi?
14)Alat apakah yang digunakan untuk mengetahui sistol?
15)Jelaskan prosedurnya?
3.Memebuat konsep
a.Temperature
Temperature adalah suhu tubuh, temperature dapat naik dan turun, temperature naik dapat disebabkan oleh lingkungan, kondisi tubuh, penyakit, depresi. Temperature dapat diturunkan dengan kompres, minum obat, olah raga, dan istirahat yang cukup.Temperature normal manusia adalah 36°c sampai 37°c, ini dapat diukur dengan sebuah alat pengukur suhu yaitu thermometer, dan dapat diukur melalui oral, rectal, dan aksila.
Alat dan bahan untuk memeriksa suhu:
1)Thermometer.
2)3 buah botol.
3)botol pertama berisi larutan sabun.
4)botol kedua berisi larutan desinfektan.
5)botol ketiga berisi berisi air bersih.
6)bengkok
7)kertas/tisu
8)vaselin
9)buku catatan suhu
10)sarung tangan
adapun prosedur kerjanya:
pemeriksaan suhu secara oral
1)cuci tangan.
2)gunakan sarung tangan .
3)jelaskan prosedur kepada pasien.
4)atur posisi pasien.
5)tentukan letak bawah lidah.
6)turunkan suhu thermometer di bawah 34-35 derajat celcius.
7)Letakkan thermometer dibawah lidah sejajar dengan gusi.
8)Anjurkan mulut dikatupkan selama 3-5 menit.
9)Angkat thermometer dan baca hasilnya.
10)Catat hasil.
11)Bersihkan thermometer dengan kertas/tisu.
12)Cuci dengan sabun dan desinfektan. Bilas dengan air bersih lalu keringkan.
Pemeriksaan suhu secara rectal
1)cuci tangan.
2)Gunakan sarung tangan
3)Jelaskan prosedur pada pasien.
4)Atur posis pasien dengan posisi sim atau miring.
5)Pakaian diturunkan sampai bawah glutea.
6)Tentukan thermometer, standarkan pada nilai nol, alau oleskan vaselin.
7)Letakkan telapak tangan pada sisi glutea pasien dan masukkan termometer ke dalam rectal. Jaga jangan sampai berubah tempatnya dan ukur suhu.
8)Setelah 3-5 menit angkat thermometer.
9)Catat hasil.
10)Bersihkan thermometer dengan kertas tisu.
11)Cuci dengan air sabun dan desinfektan. Bilas dengan air bersih lalu keringkan.
Pemeriksaan suhu secara aksila
1)cuci tangan
2)gunakan sarung tangan
3)jelaskan prosedurnya pada pasien
4)atur posisi pasien
5)tentukan letak aksila dan bersihkan daerah aksila menggunakan tisu.
6)Turunkan thermometer dibawah suhu 34-35 derajat celcius.
7)Letakkan thermometer pada daerah aksila dengamn lengan pasien dilipatkan ke dada.
8)Setelah 3-10 menit thermometer diangkat dan baca hasilnya.
9)Catat hasil.
10)Bersihkan thermometer dengan kertas tisu.
11)Cuci dengan air sabun dan desinfektan. Bilas dengan air bersih lalu keringkan.
b.Pulse rate
Pulse rate adalah frekuensi kecepatan denyut nadi yang dihitung permenit, Normal denyut nadi pada anak-anak ( 130/menit ) , dewasa ( 70-80 / menit ),dan lajut usia adalah 100/menit. Denyut nadi sedikit mengalami perubahan ketika melakukan respirasi (menjadi lebih cepatselam inspirasi dibanding selam ekspirasi ). Penyebab lain dari kenaikan denyut nadi antara lain adalah olah raga, gerogi, terkejut, takut, dan penyakit.dan menyebabkan denyut nadi menurun antara lain tidur, santai ,dan penyakit. Pada orang sakit juga mengalami kenaikan denyut nadi yaitu 5 denyutan untuk setiap kenaikan 1° farenhait ( 8 denyutan untuk 1°C). Alat yang digunakan untuk mengatur denyut nadiadalah arloji tangan dengan jarumdetik atau layer digital atau polsteller. Cara menggunakan / prosedur pelaksanaannya yaitu :
1)menempatkan alat kedekat klien
2)menjelaskan tindakan yang dilakukan dan tujuannya.
3)mencuci tangan
4)membantu klien untuk melakukan posisi terlentang /duduk.
5)menempatkan dua atau tiga jari tangan pemeriksa diatas lekukan radial searah ibu jari, sisi dalam pergelangan tangan klien.
6)berikan tekanan ringan pada atas radius, abaikan denyutan awal dan kemudian tekanan rileks sehingga denyutan menjadi mudah dan dipalpasi.
7)saat denyutan teratur, mulai menghitung frekuensi denyutan dengan menggunakanal alat diatas.
8)apabila denyutan teratur, hitung selam 30 detik dan kalikan hasilnya dengan dua.
9)apabila denyutan tidak teratur pada pasien yang barupertama kali dilakukan pemeriksaan, hitung selama satu menit.
10)kaji kekuatan, irama dan kesehatan denyut.
11)Bantu klien dalam posisi nyaman.
12) cuci tangan lalu didokumentasikan pada catatan.
c.Respiratory rate
Respiratori rate adalah frekuensi kecepatan pernafasan yang dihitung permenit. Normal kecepatan pada pernafasan yaitu 24/menit. Sesak nafas dapat disebabkan oleh lingkungan/polusi, penyakit, rasaketakutan, olah raga, dan merokok. Sedangkan yang menyebabkan pernafasan menurun adalah penyakit dan dalam kondisi santai. Alat yang digunakan untuk mengukur pernafasan adalah arloji tangan dengan jarum detik atau layer digital atau polsteller.prosedur penggunaan alat ini adalah
1)menempatkan alat kedekat pasien.
2)menjelaskan tindakan yang dilakukan .
3)mancuci tangan klien.
4) meletakkan lengan klien pada posisi rileksmenyilang abdomen atau dada bagian bawahnya.
5)mengobservasi siklus pernafasan lengkap ( sekali inspirasi dan sekali ekspirasi )
6)menjamin bahwa hitungan akan mulai dengan sikluspernafasan normal.
7)setelah siklus terobservasi, lihat pada jarum detik jam tangan dan hitung frekuensinya. Waktu dimulai dengan menghitung satu.
8)bila irama teratur, hitung respirasi selama 30 detikdan kalikan dua.
9)bila respirasi tidak teratur hitung satu melihat menit penuh.
10)hitung, lalu mencuci tangan dan didokumentasi.
Ada bermacam-macam pernafasan adalah :
1.pernafasan luar : proses keluar dean masuknya udara kedalam dan keluar paru
2.pernafasan dalam : pertukaran gas antara dalam dan sel-sel jaringan tubuh.
3.pernafasan seluler : penggunaan O2, dan pembuatan CO2 dalam sel pada proses metabolisme sel.
Dan beberapa factor yang mempengaruhi pernafasan yaitu tingkat perkembangan, gaya hidup, status kesehatan, obat tertentu (narkotika).
d.Blood Preasure
Blood preasure adalah tekanan yang ditimbulkan oleh darah pada dinding pembuluh darah, tekanan darah naik apabila makan makanan yang berkolestrol tinggi, seperti : durian, sate kambing, gulai, garam yang berlebihan, stress, marah. Tekanan darah juga dapat turun karena disebabkan oleh pengkonsumsian makanan rendah kalori, seperti buah timun, melon, pear, jamu,serta obat-obatan. Tekanan darah yangnormal adalah 120/70 mmHg dan alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah yaitu stetoscop,spigmomanometer air raksa. Cara atayu prosedur pelaksanaan alat itu adalah sebagai berikut :
1)mendekatkan alat disamping pasien.
2)menjelaskan tindakan yang akan dilakukan dan tujuannya.
3)mencuci tangan.
4)menghilangkan mikro organisme untuk menghilangkan transmisi.
5)mengatur posisi klien, duduk atau berbaring.
6)membawa pakaian yang menutupi lengan atas.
7)memastikan ketetapan letak manset.
8)alpasi arteri brakhialis dan menempatkan manset 2.5 cm diatas arteri brakhialis.
9)letakkan stetoscop diatas arteri tanpa menyentuh manset.
10)pusatkan anak panah yang tertera pada manset ke arteri brakhialis dan lingkarkan manset pada lengan.
11)mengempeskan manset dan tunggu selam 30 detik.
12)tempatkan bagian telingga stetoscop pada telingga.
13)pompa manset.
14)buka katup secara perlahan sehingga memungkinkan air raksa turun rata-rata 2-3 mmHg/detik.
15)dan seterusnya lalu diinformasikan pada klien hasilnya.
e.Sistol
Sistol adalah pperiode kontraksi dalam siklus jantung , penyebab sisitol naik yaitu kaget, takut,lelah dan kegiatan olahraga.
Sistol dapat turun apabila seseorang tidur, minum obat dan dalam keadaan sakit. Sisitol terjadi pada jantung manusia.
F. diastol
Diastol adalah periode relaksasi dalam siklus jantung, penyebab sistol yaitu santai,istirahat yang cukup. Diastol dapat naik apabila seseorang stres, kaget, berolahraga, dan diastol terjadi pada jantung pada manusia.
4.Pohon Masalah

5.Sasaran pembelajaran
Tujuan umum
Mahasiswa dapat mengerti dan memahami berbagai istilah dibidang kesehatan
Tujuan khusus
1.mahasiswa dapat mengerti, memahami dan mengukur temperature
2.mahasiswa dapat mengerti, memahami dan mengukur pulse rate
3.mahasiswa dapat mengerti, memahami dan mengukur respiratory rate
4.mahasiswa dapat mengerti, memahami dan mengukur blood preasure

BAB II
MATERI
TEMPERATURE
1. Pengertian Suhu
Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat berupa getaran. Makin tingginya energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut.
Suhu juga disebut temperatur yang diukur dengan alat termometer. Empat macam termometer yang paling dikenal adalah Celsius, Reumur, Fahrenheit dan Kelvin. Perbandingan antara satu jenis termometer dengan termometer lainnya mengikuti.
2. Alat Ukur Suhu
Secara kualitatif, kita dapat mengetahui bahwa suhu adalah sensasi dingin atau hangatnya sebuah benda yang dirasakan ketika menyentuhnya. Secara kuantitatif, kita dapat mengetahuinya dengan menggunakan termometer. Suhu dapat diukur dengan menggunakan termometer yang berisi air raksa atau alkohol. Kata termometer ini diambil dari dua kata yaitu thermo yang artinya panas dan meter yang artinya mengukur (to measure).
3. Tipe termometer
Beberapa tipe termometer antara lain:
termometer alkohol
termometer basal
termometer merkuri
termometer oral
termometer Galileo
termometer infra merah
termometer cairan kristal
termistor
bi-metal mechanical thermometer
electrical resistance thermometer
reversing thermometer
silicon bandgap temperature sensor
six's thermometer, juga dikenal sebagai maximum minimum thermometer
thermocouple
coulomb blockade thermometer
4. Termometer yang sering digunakan
Termometer yang biasanya dipakai sebagai berikut:
a. Termometer bulb (air raksa atau alkohol)
Menggunakan gelembung besar (bulb) pada ujung bawah tempat menampung cairan, dan tabung sempit (lubang kapiler) untuk menekankan perubahan volume atau tempat pemuaian cairan.
Berdasar pada prinsip suatu cairan volumenya berubah sesuai temperatur. Cairan yang diisikan terkadang alkohol yang berwarna tetapi juga bisa cairan metalik yang disebut merkuri, keduanya memuai bila dipanaskan dan menyusut bila didinginkan
Ada nomor disepanjang tuba gelas yang menjadi tanda besaran temperatur.
Keutungan termometer bulb antara lain tidak memerlukan alat bantu, relatif murah, tidak mudah terkontaminasi bahan kimia sehingga cocok untuk laboratorium kimia, dan konduktivitas panas rendah.
Kelemahan termometer bulb antara lain mudah pecah, mudah terkontaminasi cairan (alkohol atau merkuri), kontaminasi gelas/kaca, dan prosedur pengukuran yang rumit (pencelupan).
Penggunaan thermometer bulb harus melindungi bulb dari benturan dan menghindari pengukuran yang melebihi skala termometer.
Sumber kesalahan termometer bulb:
- time constant effect, waktu yang diperlukan konduksi panas dari luar ke tengah batang kapiler
- thermal capacity effect, apabila massa yang diukur relatif kecil, akan banyak panas yang diserap oleh termometer dan mengurangi suhu sebenarnya
- cairan (alkohol, merkuri) yang terputus
- kesalahan pembacaan
- kesalahan pencelupan
b. Termometer spring
Menggunakan sebuah coil (pelat pipih) yang terbuat dari logam yang sensitif terhadap panas, pada ujung spring terdapat pointer. Bila udara panas, coil (logam) mengembang sehingga pointer bergerak naik, sedangkan bila udara dingin logam mengkerut pointer bergerak turun. Secara umum termometer ini paling rendah keakuratannya di banding termometer bulb dan digital.
Penggunaan termometer spring harus selalu melindungi pipa kapiler dan ujung sensor (probe) terhadap benturan/ gesekan. Selain itu, pemakaiannya tidak boleh melebihi suhu skala dan harus diletakkan di tempat yang tidak terpengaruh getaran.
c. Termometer non kontak
Termometer infra merah, mendeteksi temperatur secara optik selama objek diamati, radiasi energi sinar infra merah diukur, dan disajikan sebagai suhu, dengan mengetahui jumlah energi infra merah yang dipancarkan oleh objek dan emisinya, temperatur objek dapat dibedakan.
d. Termometer elektronik
Ada dua jenis yang digunakan di pengolahan, yakni thermocouple dan resistance thermometer. Biasanya, industri menggunakan nominal resistan 100 ohm pada 0 °C sehingga disebut sebagai sensor Pt-100. Pt adalah simbol untuk platinum, sensivitas standar sensor 100 ohm adalah nominal 0.385 ohm/°C, RTDs dengan sensivitas 0.375 dan 0.392 ohm/°C juga tersedia.
5. Satuan Suhu
Mengacu pada SI, satuan suhu adalah Kelvin (K). Skala-skala lain adalah Celsius, Fahrenheit, dan Reamur.
Pada skala Celsius, 0 °C adalah titik dimana air membeku dan 100 °C adalah titik didih air pada tekanan 1 atmosfer. Skala ini adalah yang paling sering digunakan di dunia. Skala Celsius juga sama dengan Kelvin sehingga cara mengubahnya ke Kelvin cukup ditambahkan 273 (atau 273.15 untuk lebih tepatnya).Skala Fahrenheit adalah skala umum yang dipakai di Amerika Serikat. Suhu air membeku adalah 32 °F dan titik didih air adalah 212 °F.Sebagai satuan baku, Kelvin tidak memerlukan tanda derajat dalam penulisannya. Misalnya cukup ditulis suhu 20 K saja, tidak perlu 20° K.
6. Mengubah Skala Suhu
Cara mudah untuk mengubah dari Celsius, Fahrenheit, dan Reamur adalah dengan mengingat perbandingan C:F:R = 5:9:4. Caranya, adalah (Skala tujuan)/(Skala awal)xSuhu. Dari Celsius ke Fahrenheit setelah menggunakan cara itu, ditambahkan 32.
Contoh
100 °C pada skala Fahrenheit adalah 9/5 x 100 + 32 = 212 °F
77 °F pada skala Celsius adalah 5/9 x (77-32) = 25 °C
Suhu paling dingin di bumi pernah dicatat di Stasiun Vostok, Antarktika pada 21 Juli 1983 dengan suhu -89,2 °C.
7. Suhu Tubuh Manusia
a. Pemeriksaan Suhu Tubuh
Pemeriksaan suhu merupakan salah satu pemeriksaan yang digunakan untuk menilai kondisi metabolisme dalam tubuh, di mana tubuh menghasilkan panas secar kimiawi melalui melalui metabolisme darah. Pemeriksaan suhu ini dapat dapat dilakukan melalui oral, rektal, dan aksila yang digunakan untuk menilai keseimbangan tubuh serta membantu menentukan diagnosis dini suatu penyakit.


Tabel suhu tubuh normal
Umur
Suhu (derajat celcius )
3 bulan
37,5
1 tahun
37,7
3 tahun
37,2
5 tahun
37,0
7 tahun
36,8
9 tahun
36,7
13 tahun
36,6


pemeriksaan suhu secara oral
13)cuci tangan.
14)gunakan sarung tangan .
15)jelaskan prosedur kepada pasien.
16)atur posisi pasien.
17)tentukan letak bawah lidah.
18)turunkan suhu thermometer di bawah 34-35 derajat celcius.
19)Letakkan thermometer dibawah lidah sejajar dengan gusi.
20)Anjurkan mulut dikatupkan selama 3-5 menit.
21)Angkat thermometer dan baca hasilnya.
22)Catat hasil.
23)Bersihkan thermometer dengan kertas/tisu.
24)Cuci dengan sabun dan desinfektan. Bilas dengan air bersih lalu keringkan.
Pemeriksaan suhu secara rectal
12)cuci tangan.
13)Gunakan sarung tangan
14)Jelaskan prosedur pada pasien.
15)Atur posis pasien dengan posisi sim atau miring.
16)Pakaian diturunkan sampai bawah glutea.
17)Tentukan thermometer, standarkan pada nilai nol, alau oleskan vaselin.
18)Letakkan telapak tangan pada sisi glutea pasien dan masukkan termometer ke dalam rectal. Jaga jangan sampai berubah tempatnya dan ukur suhu.
19)Setelah 3-5 menit angkat thermometer.
20)Catat hasil.
21)Bersihkan thermometer dengan kertas tisu.
22)Cuci dengan air sabun dan desinfektan. Bilas dengan air bersih lalu keringkan.
Pemeriksaan suhu secara aksila
12)cuci tangan
13)gunakan sarung tangan
14)jelaskan prosedurnya pada pasien
15)atur posisi pasien
16)tentukan letak aksila dan bersihkan daerah aksila menggunakan tisu.
17)Turunkan thermometer dibawah suhu 34-35 derajat celcius.
18)Letakkan thermometer pada daerah aksila dengamn lengan pasien dilipatkan ke dada.
19)Setelah 3-10 menit thermometer diangkat dan baca hasilnya.
20)Catat hasil.
21)Bersihkan thermometer dengan kertas tisu.
22)Cuci dengan air sabun dan desinfektan. Bilas dengan air bersih lalu keringkan.

PULS RATE
Denyut nadi merupakan denyutan atau dorongan yang dirasakan dari proses pemompaan jantung. Setiap kali biik kiri jantung menegang untuk menyemprotkan darah ke aorta yang sudah penuh, maka dinding arteria dalam sistem peredaran darah mengembang atau mengembung untuk mengimbangi bertambahnya tekanan.
Mengembangnya aorta menghasilkan gelombang di dinding aorta yang akan menimbulkan dorongan atau denyutan.
Proses perubahan denyut nadi tersebut dipengaruhi oleh perubahan kecepatan jantung terhadap rangsangan yang ditimbulkan oleh sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis. Randsangan simpatis dapat menambah kecepatan denyut jantung seperti ketika tubuh dalam keadaan cemas, emosi, takut, dan marah. Sedangkan rangsangan parasimpatis dapat mengurangi kecepatan denyut nadi.
Pemeriksaan nadi seharusnya dilakukan dalam keadaan tidur atau istirahat. Pemeriksaan nadi dapat disertai pemeriksaan denyut jantung untuk mengetahui adanya pulsus defisit, yaitu denyut jantung yang tidak cukup kuat untuk menimbulkan denyut nadi sehingga kecepatan denyut jantung lebih tinggi dari pada kecepatan denyut nadi. Takikardia adalah kasus dimana denyut jantung lebih cepat dari pada kecepatan normal. Hal ini dapat dijumpai pada keadaan hipertermia, aktivitas tinggi, kecemasan, miokarditis, gagal jantung, dehidrasi, dan lain-lain. Hipertermia dapat meningkatkan denyut nadi sebanyak 15-20 kali per menit setiap peningkatan satu suhu derajat celcius.
Frekuensi Nadi
Umur
Frekuensi nadi rata-rata
Lahir
140
1 bulan
130
1-6 bulan
130
6-12 bulan
115
1-2 tahun
110
2-4 tahun
105
6-10 tahun
95
10-14 tahun
85
14-18 tahun
82

Penilaian denyut nadi tyang lain adalah takikardia sinis yang ditandai dengan variasi 10-15 denyutan dari menit ke menit dan takikardia supraventikulerparoksimal yang ditandai dengan nadi sulit dihitung karena terlalu cepat (lebih dari 200 kali per menit ) dan kecepatan nadi konstan sepanjang serangan.
Di samping takikardia terdapat bradikardia yang merupakan frekuensi denyut jantung lebih lambat dari normal. Dalam penelitian bradikardia terdapat bradikardia sinus dan bradikardia relatif, yaitu apabila denyutan nadi lebih sedikit dibandingkan kenaikan suhu.
Pemeriksaan nadi ryang lain adalah iramanya, yaitu apakah iramanya normal atau tidak. Disritmia (aritmia ) sinus merupakan ketidak teraturan nadi, denyut nadi lebih cepat saat inspirasi dan akan lebih lambat saat ekspirasi. Kemudian, apabila teraba nadi sepasang-sepasang dinamakan pulsus bigeminus dan apabila teraba tiga kelompok disebut pulsus trigeminus. Untuk melihat kelainan lebih lanjut dapat dapat dilakukan dengan elektrokardiografi.
Selain itu, pemeriksaan terhadap kualitas nadi apakah normal atau cukup dapat dinilai dari adanya pulsusseler, yang ditandai dengan nadi teraba sangat kuat dan turun dengan cepat akibat tekanan nadi (perbedaan tekanan sistolik dan diastolik yang sangat besar), dan apabila lemah menunjukan adanya kegagalan dan sirkulasi. Adanya pulsus parvuset tardus ditandai denga amplitudo nadi yang rendah dan teraba lambat naik dapat terjadi pada stenosis aorta. Pulsus alternans ditandai dengan denyut nadi yang berselang-seling kuat dan lemah menunjukan adanya beban ventrikel kiri yang berat. Pulsus paradoksus ditandai dengan nadi yang teraba jelas lemah saat inspirasi dan teraba normal atau kuat saat ekspirasi yang dapat menunjukan temponade jantung.
Pola nadi
Pola nadi
Deskripsi
Bradikardia
Frekuensi nadi lambat
Takikardia
Frekuensi nadi meningkat, dalam keadaan takut, menangis, aktivitas meningkat, atau demam yang menunjukan penyakit jantung
Sinus aritmia
Frekuensi nadi meningkatkat selama inspirasi, menurun selama ekspirasi, sinus aritmia, merupakan variasi normal pada anak, khususnya selama waktu tidur
Pulsus alternans
Denyut nadi yang silih berganti kuat-lemah dan kemungkinna menunjukan gagl jantung
Pulsus bigeminus
Denyutan berpasangan yang berhubungan dengan denyutan prematur
Pulsus paradoksus
Kekuatan nadi menurun karena inspirasi
Thready pulse
Denyutan nadi cepat dan lemah menunjukan adanya tanda syok, nadi sukar dipalpasi, tampak muncul dan menghilang
Pulsus corrigan
Denyut nadi kuat dan berdetak-detak disebabkan oleh variasi yang luaspada tekanan nadi

Cara memeriksa denyut nadi
Memeriksa denyut nadi merupakan indikator menilai sistem kardiovaskular. Denyut nadi dapat diperiksa dengan mudah menggunakan jari tangan ( palpasi ) atau dengan alat elektronikyang sederhana maupun canggih, pemeriksaan denyut nadi ini dilakukan pada daerah artery radialis pada pergelangan tangan, artery brakhialis pada siku bagian dalam. Artery karotis pada leher, artery temporalis, artery femoralis, artery dorsalis pedis, atau ratery frontalis pada ubun bayi, gumna mengetahui denyut nadi (irama, frekuensi) dan menilai kemampun fungsi kardiovaskular.
Alat dan bahan:
a.Arloji ( jam ) atau stop watch
b.Buku catatan nadi

Cara menggunakan / prosedur pelaksanaannya yaitu :
1. menempatkan alat kedekat klien
a.menjelaskan tindakan yang dilakukan dan tujuannya.
b.mencuci tangan
c.membantu klien untuk melakukan posisi terlentang /duduk.
d.menempatkan dua atau tiga jari tangan pemeriksa diatas lekukan radial searah ibu jari, sisi dalam pergelangan tangan klien.
e.berikan tekanan ringan pada atas radius, abaikan denyutan awal dan kemudian tekanan rileks sehingga denyutan menjadi mudah dan dipalpasi.
f.saat denyutan teratur, mulai menghitung frekuensi denyutan dengan menggunakanal alat diatas.
g.apabila denyutan teratur, hitung selam 30 detik dan kalikan hasilnya dengan dua.
h.apabila denyutan tidak teratur pada pasien yang barupertama kali dilakukan pemeriksaan, hitung selama satu menit.
i.kaji kekuatan, irama dan kesehatan denyut.
j.Bantu klien dalam posisi nyaman.
k. cuci tangan lalu didokumentasikan pada catatan.

RESPIRATORY RATE
Respiratori rate adalah frekuensi kecepatan pernafasan yang dihitung permenit. Normal kecepatan pada pernafasan yaitu 24/menit. Sesak
1. fisiologi Pernapasan
Sebagian sel dalam tuuh memperoleh energi dan reaksi kimia yang melibatkan oksigen dan karbondioksida. Pertukaran gas pernafasan tejadi antara udara di lingkungan dan darah. Terdapat tiga langkah dalam oksigenasi yakni : ventilasi, perfusi, dan difusi. Supaya pertukaran gas dapat terjadi,organ, saraf, dan otot pernafasan harus utuhdan sistem saraf pusat mampu mengatur siklus pernafasan.
2. Struktur dan Fungsi
Pernafasan dapat berubah karena kondisi atau penyakit yang mengubah struktur dan fungsi paru. Otot-otot pernafasan, ruang pleura, dan alveoli sangat penting untuk ventilasi, perfusi dan pertukaran gas pernafasan.
3. Kerja Pernafasan
Pernafasan adalah upaya yang dibutuhkan untuk mengembangkan dan membuat paru berkontraksi. Kerja pernafasan ditentukan oleh tingkat komplikasi paru, tahanan jalan nafas, keberadaan ekspirasi yang aktif, dan penggunaan otot-otot bantu pernafasan.
Kompliansi merupakan kemampuan paru distensi atau mengembang sebagai respon terhadap peningkatan tekanan intra alveolar. Kompliansi menurun pada penyakit, seperti endema pulmonar, interstisial, fibrosis pleura dan kelainan struktur traumatik atau kongenital, seperti kifosis atau faktur iga.
Surfaktan merupakan zat kimia yang diproduksi di paru oleh sel tipe dua alveolar yang mempertahankan tegangan permukaan alveoli dan mencegahnya dari kolaps.
Tahanan jalan nafas merupakan perbedaan tekanan antar mulut dan alveoli terkait dengan kecepatan aliran gas yang diinspirasi. Tahanan jalan napas dapat mengalami peningkatan akibat obstruksi jalan napas. Penyakit dijalan napas kecil ( seperti asma ), dan edema trakeal. Jika tahanan meningkat, jumlah udara yang melaluijalan napas antomis menurun.
Ekspirasi merupakan tekanan proses pasif normal yang bergantung pada property rekoil elastis dan membutuhkan sedikit kerja otot atau tidak sama sekali. Rekoil elastis dihasilakn oleh serabut elastis di jaringan paru dan oleh tegangan permukaan dalam cairan yang melapisi laveoli, klien yang mengalami penyakit pulmonar obstruksi kronik lanjut akan kehilangan rekoil elastis paru dan thoraks. Akibatnya kerja napas klien meningkat.
Otot bantu pernafasan dapat meningkatkan volume paru selama inspirasi. Klien yang mengalami penyakit pulmonar obstruksi kronik. Khususnya emfisema. Seringkali menggunakan otot ini untuk meningkatkan volume paru, selama pengkajian perawat dapat mengobservasi peninggkatan klavikula klien selama inspirasi.
Kompliansi yang meningkat tahanan jalan napas yang meningkat, ekspirasi yang aktif, atau penggunaan otot bantu napas meningkatkan kerja pernapasan, menyebabkan penggunaan energi meningkat. Untuk memenuhi penggunaan energi ini, tubuh meningkatkan kecepatan metabolismenya dan kebutuhan akan oksigen, sama seperti eliminasi karbon dioksida. Rangkaian ini merupakan siklus sebab akibat pada klien yang mengalami kerusakan ventilasi, pada keadaan lebih lanjut akan menyebabkan penurunan status pernapasan dan kemampuan oksigenasi yang adekuat.
4. Pertukaran Gas Pernafasan
Gas perbnapasan mengalami pertukaran di alveoli dan kapiler jaringan tubuh. Oksigen ditransfer dari paru-paru kedarah dan karbon dioksida ditarnsfer dari darah ke alveoi untuk fdikeluarkan sebagai produk sampah. Pada tingkat jaringan. Oksigen ditransfer dari darah ke jaringan. Dan karbon dioksida ditaransfer dari jaringan kedarah untuk kembali ke alveoli dan dan dikeluarkan. Transfer ini bergantung pada proses difusi.
5. Difusi
Difusi merupakan gerakan molekul dari konsentrasi yang lebih tinggi ke daerah dengan konsentrasi yang lebih rendah. Difusi gas pernapasan terjadi di membran kapiler alveolar dan kecepatan difusi dapat dipengaruhi oleh ketebalan membran.
Peningkatan ketebalan membran merintangi proses difusi karena hal tersebut membuat gas memerlukan waktu lebih lama untuk melewati membran tersebut. Klien yang mengalami edema pulmunar, infiltrasi, pulmonar, aau efusi pulmonar memiliki memiliki ketebalan membran alveolarkapiler yang meningkat akan mengakibatkan proses difusi yang lambat., pertukaran gas pernapasan yang lambat dan mengganggu proses pengireiman oksigen ke jaringan.
Daerah permukaan membran dapat mengalami perubahan sebagai akibat suatu penyakit kronik ( mis. emfisema ), penyakit akut ( mis. pneumothoraks ),atau proses pembedahan ( mis. lobektomi ). Apabila alveoli yang berfungsi lebih sedikit, maka daerah permukaan menjadi lebih berkurang.
6. Pengaturan Pernapasan
Tujuan utama pengaturan pernapasan ialah mensuplai kebutuhan oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh, misalnya kebutuhan saat melakukan latihan fisik, infeksi, atau masa kehamilan. Pengaturan pernapasan meningkatkan pengeluaran karbon dioksida, hasil proses metabolisme tubuh. Proses ini menentukan asam-basa tubuh.
Pernapasan dikendalikan oleh pengaturan syaraf dan kimiawi. Penagturan syaraf melibatkan pengaturan sistem syaraf pusat(spp), pengontrolan frekuensi, kedalaman, dan irama pernapasan. Pengaturan kimiawi melibatkan kerja zat-zat kimia, seperti ion karbon dioksida dan ion hidrogen dengan kecepatan dan kedalaman pernapasan.
Alat yang digunakan untuk mengukur pernafasan adalah arloji tangan dengan jarum detik atau layer digital atau polsteller.prosedur penggunaan alat ini adalah
11)menempatkan alat kedekat pasien.
12)menjelaskan tindakan yang dilakukan .
13)mancuci tangan klien.
14) meletakkan lengan klien pada posisi rileksmenyilang abdomen atau dada bagian bawahnya.
15)mengobservasi siklus pernafasan lengkap ( sekali inspirasi dan sekali ekspirasi )
16)menjamin bahwa hitungan akan mulai dengan sikluspernafasan normal.
17)setelah siklus terobservasi, lihat pada jarum detik jam tangan dan hitung frekuensinya. Waktu dimulai dengan menghitung satu.
18)bila irama teratur, hitung respirasi selama 30 detikdan kalikan dua.
19)bila respirasi tidak teratur hitung satu melihat menit penuh.
20)hitung, lalu mencuci tangan dan didokumentasi.
Ada bermacam-macam pernafasan adalah :
6.pernafasan luar : proses keluar dean masuknya udara kedalam dan keluar paru
7.pernafasan dalam : pertukaran gas antara dalam dan sel-sel jaringan tubuh.
8.pernafasan seluler : penggunaan O2, dan pembuatan CO2 dalam sel pada proses metabolisme sel.
Dan beberapa factor yang mempengaruhi pernafasan yaitu tingkat perkembangan, gaya hidup, status kesehatan, obat tertentu (narkotika).



BLOOD PRESURE
1. Definisi Tekanan Darah
Tekanan darah adalah daya dorong ke semua arah pada seluruh permukaan yang tertutup pada dinding bagian dalam jantung dan pembuluh darah (Ethel, 2003: 238).
2. Asal Tekanan Darah
Aksi pemompaan jantung memberikan tekanan yang mendorong darah melewati pembuluh-pembuluh. Darah mengalir melalui system pembuluh tertutup karena ada perbedaan tekanan atau gradien tekanan antara ventrikel kiri dan atrium kanan.
a.Tekanan ventrikular kiri berubah dari setinggi 120 mmHg saat sistole sampai serendah 0 mmHg saat diastole.
b. Tekanan aorta berubah dari setinggi 120 mmHg saat sistole sampai serendah 80 mmHg saat diastole. Tekanan diastolik tetap dipertahankan dalam arteri karena efek lontar balik dari dinding elastis aorta. Rata-rata tekanan aorta adalah 100 mmHg.
Perubahan tekanan sirkulasi sistemik. Darah mengalir dari aorta (dengan tekanan 100 mmHg) menuju arteri (dengan perubahan tekanan dari 100 ke 40 mmHg) ke arteriol (dengan tekanan 25 mmHg di ujung arteri sampai 10 mmHg di ujung vena) masuk ke vena (dengan perubahan tekanan dari 10 mmHg ke 5 mmHg) menuju vena cava superior dan inferior (dengan tekanan 2 mmHg) dan sampai ke atrium kanan (dengan tekanan 0 mmHg) (Ethel, 2003: 238).







3. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah.
Curah jantung. Tekanan darah berbanding lurus dengan curah jantung (ditentukan berdasarkan isi sekuncup dan frekuensi jantungnya).
Tekanan Perifer terhadap tekanan darah. Tekanan darah berbanding terbalik dengan tahanan dalam pembuluh. Tahanan perifer memiliki beberapa faktor penentu :
(1) Viskositas darah.
Semakin banyak kandungan protein dan sel darah dalam plasma, semakin besar tahanan terhadap aliran darah. Peningkatan hematokrit menyebabkan peningkatan viskositas : pada anemia, kandungan hematokrit dan viskositas berkurang.
(2) Panjang pembuluh
Semakin panjang pembuluh, semakin besar tahanan terhadap aliran darah.
(3) Radius pembuluh
Tahanan perifer berbanding terbalik dengan radius pembuluh sampai pangkat keempatnya.
(a) jika radius pembuluh digandakan seperti yang terjadi pada fase dilatasi, maka aliran darah akan meningkat enambelas kali lipat. Tekanan darah akan turun.
(b) Jika radius pembuluh dibagi dua, seperti yang terjadi pada vasokontriksi, maka tahahan terhadap aliran akan meningkatenambelas kalip lipat dan tekanan darah akan naik.
(4) Karena panjang pembuluh dan viskositas darah secara normal konstan, maka perubahan dalam tekanan darah didapat dari perubahan radius pembuluh darah (Ethel, 2003: 238-239).
4. PengaturanTekanan Darah
1. Pengaturan saraf
Pusat vasomotorik pada medulla otak mengatur tekanan darah. Pusat kardiokselerator dan kardioinhibitor mengatur curah jantung.
a. Pusat vasomotorik
(1) tonus vasomotorik merupakan stimulasi tingkat rendah yang terus menerus pada serabut otot polos dinding pembuluh. Tonus ini mempertahankan tekanan darah melalui vasokontriksi pembuluh.
(2) Pertahanan tonus vasomotorik ini dilangsungkan melalui impuls dari serabut saraf vasomotorik yang merupakan serabut eferen saraf simpatis pada sistem saraf otonom.
(3) Vaso dilatasi biasanya terjadi karena pengurangan impuls vasokonstriktor. Pengecualian hanya terjadi pada pembuluh darah di jantung dan otak.
(a) pembuluh darah di jantung dan otak memilki reseptor-reseptor beta adrenergik, merespon epinefrin yang bersirkulasi dan yang dilepas oleh medulla adrenae.
(b) Mekanisme ini memastikan suplai darah yang cukup untuk organ-organ vital selama situasi menegangkan yang menginduksi stimulasi saraf simpatis dan vasokontriksi di suatu tempat pada tubuh
(c) Stimulasi parasimpatis menyebabkan vasodilatasi pembuluh hanya di beberapa tempat; misalnya, pada jaringan erektil genetalia dan kelenjar saliva tertentu
b. Pusat akselerator dan inhibitor jantung serta baroreseptor aorta dan karotis, yang mengatur tekanan darah melalui SSO.
2. Pengaturan kimia dan hormonal
Ada sejumlah zat kimia yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi tekanan darah. Zat tersebut meliputi :
a. Hormon medulla adrenal (norepineprin termasuk vasokonstriktor)
epinefrin dapat berperan sebagai suatu vasokonstriktor atau vasodilator, bergantung pada jenis reseptor otot polos pada pembuluh darah organ.
b. Hormon antidiuretik (vasopresin) dan oksitosin yang disekresi dari kelenjar hipofisis posterior termasuk vasokontriktor.
c. Angiotensin adalah sejenis peptida darah yang dalam bentuk aktifnya termasuk salah satu vasokontriktor kuat.
d. Berbagai angina dan peptide seperti histamin, glukagon, kolesistokinin, sekretin, dan bradikinin yang diproduksi sejumlah jaringan tubuh, juga termasuk zat kimia vasoaktif.
e. Prostaglandin adalah agens seperti hormone yang diproduksi secara local dan mampu bertindak sebagai vasodilator atau vasokonstriktor (Ethel, 2003: 239).
5. Pengukuran Tekanan Darah Arteri Sistolik dan Diastolik
1. Tekanan darah diukur secara tidak langsung melalui metode auskultasi dengan menggunakan sfigmomanometer.
a. Peralatannya terdiri dari sebuah manset lengan untuk mengehentikan aliran darah arteri brakial, sebuah manometer raksa untuk membaca tekanan, sebuah bulb pemompa manset untuk menghentikan aliran darah arteri brakial, dan sebuah katup untuk mengeluarkan udara dari manset.
b. Sebuah stetoskop dipakai untuk mendeteksi awal dan akhir bunyi Karotkoff, yaitu bunyi semburan darah yang melalui sebagian pembuluh yang tertutup. Bunyi dan pembacaan angka pada kolom raksa secara bersamaan merupakan cara untuk menentukan tekanan sistolik dan diastolik.
2. Tekanan darah rata-rata pada pria dewasa muda adalah sistolik 120 mmHg dan diastolik 80 mmHg, biasanya ditulis 120/80. Tekanan darah pada wanita dewasa muda, baik sistolik maupun diastolic biasannya lebih kecil 10 mmHg dari tekanan darah laki-laki dewasa muda (Ethel, 2003: 240).
6. Definisi Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi berarti tekanan tinggi didalam arteri-arteri. Arteri-arteri adalah pembuluh-pembuluh yang mengangkut darah dari jantung yang memompa ke seluruh jaringan dan organ-organ tubuh. Tekanan darah tinggi bukan berarti tegangan emosi yang berlebihan, walaupun tegangan emosi dan stres dapat meningkatkan tekanan darah untuk semenatara. Tekanan darah normal adalah dibawah 120/80; tekanan darah antara 120/80 dan 139/89 disebut "pra-hipertensi" ("pre-hypertension"), dan suatu tekanan darah dari 140/90 atau diatasnya dianggap tinggi.
Angka yang diatas, tekanan darah sistolik, berhubungan dengan tekanan didalam arteri ketika jantung berkontraksi dan memompa darah maju kedalam arteri-arteri. Angka yang dibawah, tekanan diastolik, mewakili tekanan didalam arteri-arteri ketika jantung istirahat (relax) setelah kontraksi. Tekanan diastolik mencerminkan tekanan paling rendah yang dihadapkan pada arteri-arteri.
Suatu peningkatan dari tekanan darah sistolik dan/atau diastolik meningkatkan risiko mengembangkan penyakit jantung (cardiac), penyakit ginjal (renal), pengerasan dari arteri-arteri (atherosclerosis atau arteriosclerosis), kerusakan mata, dan stroke (kerusakan otak). Komplikasi-komplikasi dari hipertensi ini sering dirujuk sebagai kerusakan akhir organ karena kerusakan pada organ-organ ini adalah hasil akhir dari tekanan darah tinggi kronis. Untuk sebab itu, diagnose tekanan darah tinggi sangat penting sehingga usaha-usaha dapat dibuat untuk membuat tekanan darah menjadi normal dan mencegah komplikasi-komplikasi.
Pada awalnya diperkirakan bahwa kenaikan-kenaikan pada tekanan darah diastolik adalah suatu faktor risiko yang lebih penting daripada peningkatan-peningkatan sistolik, namun sekarang diketahui bahwa pada orang-orang yang berumur 50 tahun atau lebih hipertensi sistolik mewakili suatu risiko yang lebih besar. Mempengaruhi hampir satu dari empat orang dewasa di Amerika, hipertensi ternyata adalah suatu persoalan kesehatan publik yang utama.
7. Mengukur Tekanan Darah
Tekanan darah umumnya diukur dengan alat yang disebut sphygmomanometer. Sphygmomanometer terdiri dari sebuah pompa, sebuah pengukur tekanan, dan sebuah manset dari karet. Alat ini mengukur tekanan darah dalam unit yang disebut milimeter air raksa (mm Hg).
Manset ditaruh mengelilingi lengan atas dan dipompa dengan sebuah pompa udara sampai dengan tekanan yang menghalangi aliran darah di arteri utama (brachial artery) yang berjalan melalui lengan. Lengan kemudian di taruh disamping badan pada ketinggian dari jantung, dan tekanan dari manset pada lengan dilepaskan secara berangsur-angsur. Ketika tekanan didalam manset berkurang, seorang dokter mendengar dengan stetoskop melalui arteri pada bagian depan dari sikut. Tekanan pada mana dokter pertama kali mendengar denyutan dari arteri adalah tekanan sistolik (angka yang diatas). Ketika tekanan manset berkurang lebih jauh, tekanan pada mana denyutan akhirnya berhenti adalah tekanan diastolik (angka yang dibawah).

8. Definisi Tekanan Darah Rendah (Hipotensi)
Tekanan darah adalah kekuatan yang digunakan oleh darah yang bersirkulasi pada dinding-dinding dari pembuluh-pembuluh darah, dan merupakan satu dari tanda-tanda vital yang utama dari kehidupan, yang juga termasuk detak jantung, kecepatan pernapasan, dan temperatur. Tekanan darah dihasilkan oleh jantung yang memompa darah kedalam arteri-arteri dan diatur oleh respon oleh arteri-arteri pada aliran darah.
Tekanan darah perorangan dinyatakan sebagai tekanan darah sistolik/diastolik, contohnya, 120/80. Tekanan darah sistolik (angka yang diatas) mewakili tekanan di arteri-arteri ketika otot jantung berkontraksi dan memompa darah kedalamnya. Tekanan darah diastolik (angka yang dibawah) mewakili tekanan di arteri-arteri ketika otot jantung mengendur (relax) setelah ia berkontraksi. Tekanan darah selalu adalah lebih tinggi ketika jantung sedang memompa daripada ketika ia sedag mengendur (relax).
Tekanan darah sistolik untuk kebanyakan kaum dewasa sehat jatuh antara 90 dan 120 milimeter air raksa (mm Hg). Tekanan darah diastolik normal jatuh antara 60 dan 80 mm Hg. Petunjuk-petunjuk sekarang ini menentukan tekanan darah normal lebih rendah dari 120/80. Tekanan darah diatas 130/80 dipertimbangkan tinggi. Tekanan darah tinggi meningkatkan risiko mengembangkan:
penyakit jantung,
penyakit ginjal,
pengerasan dari arteri-arteri (atherosclerosis atau arteriosclerosis),
kerusakan mata, dan
stroke
Tekanan darah rendah (hypotension) adalah tekanan begitu rendah yang menyebabkan gejala-gejala atau tanda-tanda yang disebabkan oleh aliran darah yang rendah melalui arteri-arteri dan vena-vena. Ketika aliran darah terlalu rendah untuk menyerahkan oksigen dan nutrisi-nutrisi yang cukup pada organ-organ vital seperti otak, jantung, dan ginjal, organ-organ tidak berfungsi secara normal dan mungkin rusak secara permanen.
Tidak seperti tekanan darah tinggi, tekanan darah rendah ditentukan terutama oleh tanda-tanda dan gejala-gejala dari aliran darah yang rendah dan tidak oleh angka tekanan darah yang spesifik. Beberapa individu-individu mungkin mempunyai tekanan darah dari 90/50 dengan tanpa gejala-gejala dari tekanan darah rendah dan oleh karenanya tidak mempunyai tekanan darah rendah. Bagaimanapun, yang lain-lain yang normalnya mempunyai tekanan darah tinggi mungkin mengembangkan gejala-gejala tekanan darah rendah jika tekanan darah mereka jatuh ke 100/60.
Sistol
Sistol adalah periode kontraksi dalam siklus jantung , penyebab sisitol naik yaitu kaget, takut,lelah dan kegiatan olahraga.
Sistol dapat turun apabila seseorang tidur, minum obat dan dalam keadaan sakit. Sistol terjadi pada jantung manusia.
Diastol
Diastol adalah periode relaksasi dalam siklus jantung, penyebab sistol yaitu santai,istirahat yang cukup. Diastol dapat naik apabila seseorang stres, kaget, berolahraga, dan diastol terjadi pada jantung pada manusia


BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Berdasarkan uraian dibab dua kami dapat mengerti dan memahami berbagai macam istilah dalam bidang kesehatan sehingga dengan pengetahuan ini kami dapat menagamalkannya sesuai pada bidang kami.
B.Saran
Tetaplah berusaha untuk selalu belajar memahami dan mengerti tentang suatu hal, seperti berbagai macam istilah kesehatan demi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kesehatan.



Daftar Pustaka


Tamsuri Anas,2004,Klien Gangguan Pernafasan.Jakarta:penerbit EGC
Aimul Azis,A,2006, Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika
Potter dan Perry,2006,Fundamental Keperawatan.Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Comments :

0 comments to “Temperature .Pulse rate Respiratorey rate Blood preasure.Sistol,Diastol”

Post a Comment

site info

 

Copyright © 2009 by ilmu kesehatan