Thursday, April 15, 2010

1.Hiperventilas 2.Wheezing 3.Oksigenasi 4.Nasal kanul

KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada penulis sehingga penulis dapat menyusun makalah sederhana ini tanpa halangan suatu apapun. Dengan judul Masalah pernapasan. Di mana makalah ini sebagai salah satu syarat untuk memenui tugas KDDK.
Penulis menyadari tersusunnya makalah ini berkat bimbingan dan bantuan dari pihak lain. Dan penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan di karenakan kekurangan dari penulis itu sendiri. Tapi penulis berusaha membuat makalah ini dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik pembaca yang bersifat membangun dan mendidik demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi diri penulis dan umumnya bagi pembaca yang budiman.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb




Penulis





BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Makalah ini penulis susun berdasarkan kata-kata sulit yang di temukan dari sebuah kasus dalam proses pembelajaran seven jump. Pembelajaran seven jump ini bertujuan agar mahasiswa aktif dalam proses belajar mengajar. Dan agar dapat menjelaskan dan mengerti arti dari kata-kata silit yang di temukan dalam kasus.
Kasus yang di berikan adalah kasus yang berupa paragraf yang di dalamnya terdapat kata-kata sulit. Di mana penulis harus menentukan kata-kata sulit sebagai bahan dalam pembuatan makalah ini.Adapun langkah-langkah seven jump tersebut adalah:
1.menentukan kata sulit
2.merumuskan pertanyaan
3.membuat konsep
4.membuat pohon masalah
5.merumuskan tujuan pembelajaran



Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah supaya kita sebagai mahasiswa dapat mengerti kata-kata sulit yang ada dalam ilmu keperawatan karena kita adalah calon perawat.

Kasus III
Aduh, Dada ku Sakit
Mas darmo sedang berlibur ke Curug Sewu yang udaranya sangat dingin bersama mimi pacarnya yang cantik. Sesampainya di tempat yang sepi mereka berhenti untuk bercakap-cakap. Tak berapa lama kemudian “aduh,dadaku sakit mas...” keluh mimi yang mengalami hiperventilasi. Terdengar juga suara wheezing pada dada mimi. Tanpa pikir panjang mas darmo langsung membawa mimi yang sesak napas ke rumah sakit untuk di berikan bantuan oksigenasi dengan nasal kanul.


Langkah 1
Menentukan kata sulit
1.Hiperventilas
2.Wheezing
3.Oksigenasi
4.Nasal kanul
Langkah 2
Merumuskan pertanyaan
Hiperventilasi
1.Apa pengertian dari Hiperventilasi ?
2.Apa sumber utama dari bernapas ?
3.Apa faktor dari sulitnya bernafas ?
4.Cara mengatasinya adalah ?
5.Apa macam-macam penyakit yang dapat menimbulkan sesak nafas ?
6.Ciri-ciri Hiperventilasi ?
7.Apa alat yang di gunakan untuk Hiperventilasi ?
8.Prosedur kerjanya adalah ?
9.Bagaimana jika terjadi sese nafas pada seseorang ?

Wheezing
1.Apa pengertian wheezing ?
2.Apa penyebab wheezing ?
3.Cara mencegah Wheezing ?
4.Cara mengatasi wheezing ?

Oksigenasi
1.Apa definisi dari oksigenasi ?
2.Apa penyebab oksigenasi / Faktor – faktor ?
3.Bagaimana syarat-syarat pemberian oksigen / Cara menangani oksigenasi ?
4.Lewat mana saja memberikan oksigenasi (tujuan, Peralatan )?
5.Prosedur oksigenasi ?
6.Hal – hal yang diperhatikan sebelum mengunakan oksigen ?

Nasal Kanul
1.Apa pengertian dari nasal kanul ?
2.Apa keuntungan dari nasal kanul ?
3.Apa kerugian dari pemakaian nasal kanul ?
4.Apa tujuan di berikannya nasal kanul ?
5.Apa persiapan yang di lakukan sebelum memasang nasal kanul ?
6.Alat apa sajakah yang harus di gunakan untuk membantu pernafasan dengan nasal kanul ?
7.Bagaimana prosedur pelaksanaannya ?


Langkah 3
Membuat Konsep
Hiperventilasi
Hiperventilasi adalah udara pada paru-paru dengan atmosfer yang berlebihan . sumber utama dari bernapas yaitu oksigen,ini mutlak perlu dalam jumlah yang banyak agar setiap sel dapat melakukan metabolisme. Ada juga beberapa faktor yang mempengarui sulitnya bernapas: Keturunan, Lingkungan, Produksi lendir yang berlebihan, Kurangnyaasupan cairan, Susunan otot tegang pada punggung atas, Ketidak stabilan emosi. Cara mengatasinya : Berada pada lingkungan yang shat dan hijau, Jika memiliki kemampuan pergilah keluar kota pegunungan dan laut, Tanamlah pohon di sekitar tempat tinggal, Jalan kakilah dan hirup udara segar, Jangan mengkonsumsi susu gula permen nasi putih secara berlebihan pada yang sudah kronis, Konsumsi buah dan sayuran, Mengelola emosi dan olah raga dengan teratur. Ada pula penyakit yang dapat mengakibatkan sesak napas,misalnya: Payah jantung, Penyakit dalam, Kesakitan atau ketegangan, alergi (asma bronkile ). Ciri-ciri dari Hipertensi adalah napas tersengal-sengal, kondisi tidak stabil, jantung berdetak cepat, rasa nyeri dan demem.jika kita atau seseorang mengalami Hiperventilasi segera berobat ke dokter.
Wheezing

Wheezing adalah suara bersuit dalam bernafas ( bengek atau mengi ). Wheezing di sebabkan oleh nafas yang berbunyi saat bernapas. Cara mencegah wheezing terjadi adalah olah raga, hindari lingkungan yang kotor. Hindari merokok atau asap rokok, jauhi lingkungan berdebu, dan hindari bulu-bulu binatang.
Oksigenasi
Oksigenasi adalah memberikan aliran gas O2 lebih dari 21% pada tekanan 1 atm sehingga konsentrasi O2 mengikat dalam tubuh.
Penyebab oksigen adalah penyakit hiperventilasi, sianosis, dan osidosis. Syarat-syarat pemberian oksigen :
Mengontrol konsentrasi oksigen udara inspirasi
Tekanan jalan nafas yang rendah
Efisien
Nyatan untuk pasien
hal – hal yang perlu diperhatikan.
Lihat jumlah liter yang diberikan
Level oksigen
Nasal kanul

Nasal kanul adalah selang bantu pernafasan yang di letakan pada lubang hidung. Nasal kanul memiliki keuntungan yaitu pemberian oksigen stabil dengan volume tidal dan laju, pernafasan teratur, Pemasangannya mudah, Klien bebas makan, Pasient bebas berbicara dengan nyaman. Selain itu nasal kanul juga memiliki kerugian di antaranya adalah tidak dapat memberi konsentrasi oksigen lebih dari 44% , suplai oksigen berkurang bila klien bernafas melalui mulut, dapat mengiritasi selaput lendir. Tujuan dari nasal kanul itu sendiri adalah untuk memenui kebutuhan oksigen dalam tubuh karena mengalami kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan oksigen. Sebelum kita melakukan nasal kanul ada beberapa persiapan yang harus di lakukan yaitu cek perencanaan keperawatan klien dan klien di beri penjelasan tentang prosedur yang akan di lakukan. Selain itu kita juga harus mempersiapkan alat-alat di antaranya adalah tabung oksigen yang sudah dilengkapi dengan socket dan manometer, humedifier yang di isi aquadest sampai pembatas yang sudah di lakukan, nasal kanul. Prosedur pelaksanaannya adalah perawat cuci tangan dulu, atur posisi yang nyaman, periksa manometer sentral O2 atau tabung O2 humedifier dan flowmeter, hubungkan kanul dengan O 2 atau alirkan O2 yang rendah, masukan ke dua ujung kanul ke lubang hidung, membersihkan nasal kanul setiap 8 jan sekali, perawat cuci tangan, prhatikan dan catat reksi klien setelah melakukan tindakan tersebut, perhatikan respon klien dokumentasikan.
Langkah 4
Membuat pohon masalah

Hiperventilasi Wheezing Oksigenasi Nasal kanul

Pengertian Penyegah pengertian Pengertian

Faktor-FakTOR Penyebab penyebab Keuntungan Kerugian

Cara mengatasi syarat-syarat Tujuan

Macam penyakit tujuan Persiapan

Ciri-Ciri alat-alat Alat-Alat

Alat-alat prosedur Prosedur Kerja

Prosedur kerja

Penanganan

SASARAN BELAJAR

A.Tujuan umum
Mahasiswa mendapatkan pengetahuan dan wawasan dalam dunia kesehatan.
B.Tujuan khusus
Mahasiswa dapat memahami dan mengetahui pengertian dari pernafasan
Mahasiswa dapat mengetahui arti dari kata sulit dalam ilmu keperawatan
Mahasiswa dapat berperan aktif dalam penanganan pernafasan
Mahasiswa mampu memahami cara-cara penanganan dalam keperawatan
Mahasiswa dapat mengerti arti pentingnya pernapasan bagi makhluk hidup

BAB II
PEMBAHASAN
Hiper ventilasi
Oksigen adalah sumber energi utama, maka mutlak diperlukan dalam jumlah berlimpah agar setiap sel dapat melakukan metabolisme. Beberapa penyebab sulit bernafas di antaranya:
Pertama adalah faktor keturunan, yang memang dari sono-nya memiliki paru-paru dan organ pernafasan lemah. Ditambah kelelahan bekerja dan gelisah, maka bagian-bagian tubuh akan memulai fungsi tidak normal.
Kedua, karena faktor lingkungan. Udara dingin dan lembab dapat menyebabkan sesak nafas. Demikian pula dengan serbuk sari bunga (pollen) dan partikel lain. Bekerja di lingkungan berdebu atau asap dapat memicu sesak nafas berkepanjangan. Polusi pada saluran hidung disebabkan pula oleh rokok yang dengan langsung dapat mengurangi suplai oksigen.
Ketiga, adalah produksi lendir yang berlebihan akan menyumbat saluran udara. Makanan yang menyebabkan produksi lendir berlebih adalah produk dari susu, tepung, nasi putih, dan permen.
Keempat, dapat pula karena kurangnya asupan cairan sehingga lendir pada paru-paru dan saluran nafas mengental. Kondisi ini juga menjadi situasi yang menyenangkan bagi mikroba untuk berkembang biak.
Kelima, masalah pada susunan tulang atau otot tegang pada punggung bagian atas akan menghambat sensor syaraf dan bioenergi dari dan menuju paru-paru. Hal keenam yang juga dapat menimbulkan sesak nafas adalah ketidakstabilan emosi. Orang-orang yang gelisah, depresi, ketakutan, rendah diri cendertung untuk sering menahan nafas. Atau justru menarik nafas terlalu sering dan dangkal sehingga terengah-engah. Dalam waktu yang lama, kebiasaan ini berpengaruh terhadap produksi kelenjar adrenal dan hormon, yang berkaitan langsung dengan sistem pertahanan tubuh. Kurang pendidikan bisa juga menyebabkan sesak nafas. Pengetahuan akan cara bernafas yang baik dan benar akan bermanfaat dalam jangka panjang baik terhadap fisik maupun emosi seseorang.
Jalan keluar untuk mengatasi sesak nafas yang paling cepat adalah berada pada lingkungan hijau dan lapang. Jika tidak memiliki kemampuan untuk sering pergi keluar kota, ke gunung atau laut, tanamlah pohon berdaun hijau lebat di sekitar tempat tinggal yang akan memproduksi banyak oksigen dan menyerap polusi. Setiap saat menemukan lingkungan hijau dan bersih, berjalan kakilah dan hirup udara dalam-dalam.
Para penyandang sesak nafas kronis sebaiknya menghindari konsumsi bahan susu berlebihan, gula putih, permen, tepung dan nasi putih. Jika nafas sudah mulai teratur, makanan itu dapat dikonsumsi dalam jumlah sedikit untuk melihat reaksi tubuh. Dalam waktu yang sama konsumsi buah dan sayuran dalam jumlah banyak. Minum air hangat 6-8 gelas per hari.
Jika sesak nafas diiringi flu atau demam, makanlah sup yang dibumbui bawang merah, bawang putih, lada, kayu manis, jahe dan cengkih. Bumbu tersebut dapat membantu membuka sumbatan pada saluran nafas.
Mengelola emosi sangat penting untuk menyembuhkan masalah pernafasan. Banyak cara yang bisa dilakukan seperti berpikiran positif, menghilangkan ketakutan yang tidak beralasan, bahkan sering tersenyum akan sangat membantu. Namun demikian cara mengelola emosi yang tepat hanya diketahui oleh pribadi masing-masing.
Olahraga yang menggerakkan punggung atas dan dada sangat membantu mengalirkan darah dan energi penyembuhan. Perlu diingat jika kita merawat tubuh dan pikiran, imbal baliknya adalah kenikmatan yang tak terkira.
Penyebab:
Bebagai penyakit yang memerlukan penanganan cepat
Jika diagnosis dan terapi lerlambat -> fatal
Penatalaksanaan, anamnesis, pemeriksaan jasmani yang seksama -> memegang peranan sangat penting.
penyakit penyebab PenyakSesak Napas:
Alergi: Asma Bronkiale
Kardiologi: Payah Jantung
Pulmonologi: Efusi pleura masif, Pneumonia, Pneumothoraks, Penyakit Paru Obstruksi Menahun (PPOM)
Penyakit dalam: Gastritis, Esofagitis
Psikiatri: Kesakitan atau ketegangan
Asma Bronkiale
Anamnesa:
Sering kambuh pada saat-saat tertentu (menjelang pagi, udara dingin, banyak debu, dll)
Nafas berbunyi, disertai/ tanpa sputum
Kadang ada riwayat alergi (makanan tertentu, Obat, dll)
Ada riwayat alergi/ sesak pada keluarga lain yang sedarah
Kadang dicetuskan oleh stres.
Payah Jantung (Decompensatio Cordis)
Anamnesa:
Timbul setelah aktivitas fisik berat (jalan jauh, naik tangga, dll) dan berkurang dengan istirahat
Lebih enak berbaring dengan bantal tinggi.
Efusi Pleura, Pneumonia, Pneumothorax, Penyakit Paru Obstruktif Menahun
Anamnesa: Sesak napas terus-menerus dan berkepanjangan.
Gastritis (Dispepsia)
Sesak nafas di hulu hati, sesaknya berhubungan dengan kecemasan, makanan, misalnya sesudah makan makanan yang merangsang (pedas, kecut, kopi, dll).
Penatalaksanaan Umum Sesak Napas:
Diagnosis Pasti : anamnesis, pemeriksaan fisik, foto thorak,EKG
Berikan O2 2-4 liter/ menit tergantung derajat sesaknya (secara intermiten)
Infus D5% 8 tetes/menit, jika bukan payah jantung > tetesan dapat lebih cepat
Posisi setengah duduk atau berbaring dengan bantal tinggi > usahakan yang paling enak buat pasien. Bila syok > Posisi kepala jangan tinggi
Cari penyebab > tindakan selanjutnya tergantung penyebab.
Perhatian :
Pada panyah jantung > jangan beri infus NaCl, dan tetesan harus pelan sekali > agar tidak makin memberatkan beban jantung
Pada (riwayat) sakit dada > jangan injeksi adrenalin > fatal
Pada PPOM, jika diperlukan O2 > aliran kecil 1-2 liter/ menit > dapat terjadi Apnea..
Frekuensi pernapasan
Frekuensi Pernapasan normal turun sepanjang tahun
Usia
Frekuensi
Bayi baru lahir
35 – 40
Bayi (6 bulan)
30 – 50
Todler ( 2 Tahun )
25 – 32
Anak – anak
20 – 30
Remaja
16 – 19
Dewasa
12 – 20
Cara pecegahan hiperventilasi
Harus diberikan instruksi atau latihan ulang berhubungan dengan gejala tertentu dan bagaimana gejala tersebut ditimbulkan oleh hipervetilasi, sehingga pasien secara sadar menghindari pencentus gejala. Bernapas ke dalam sebuah kantong dapat menghentikan serangan. Psikoterapi suportif juga diindikasikan.


Ciri – ciri Hiperventilasi
1.Sesak napas tidak khas
2.Merasa adanya kekurangan udara sehingga harus menarik napas panjang
3.Sering disertai adanya takhipneu dan rasa sempit di dada
4.Kadang – kadang disertai adanya keluhan pada jantung
5.Parestesi
6.Badang terasa ebteng, melanyang, penglihatan kabur
7.Gejala – gejala fisik lain yang tidak khas
8.Kejang pada tangan dan kaki seperti keadaan histerik
9.Adanya gangguan emosional terutama rasa takut
10.Stressor psikososial.
Kanul Nasal
Merupakan suatu alat sederhana yang dapat memberikan oksigen kontinyu dengan aliran 1 – 6 liter/mnt dengan konsentrasi oksigen sama dengan kateter nasal.
Pemberian Oksigen pada Nasal Kanul
Suatu kegiatan untuk memenuhi kebutuhan oksigen dalam tubuh pada pasien yang mengalami kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan oksigen.
Persiapan pada Klien
- Cek perencanaan Keperawatan klien
- Klien diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan
Persiapan Alat
- Tabung central oksigen yang sudah dilengkapi dengan socket dan manometer / flowmeter
- Humedifier yang sudah di isi dengan aquadest sampai pembatas yang sudah ditentukan
- Nasal kanul.
PELAKSANAAN
- Perawat cuci tangan
- Atur posisi yang nyaman
- Periksa manometer central O 2 / tabung O 2, humedifier dan flowmeter
- Hubungkan kanul dengan O 2 / alirkan O 2 yang rendah
- Masukan kedua ujung kanul ke dalam lubang hidung
- Mengatur aliran O 2 yang sesuai dengan terapi
- Membersihkan nasal kanul setiap 8 jam sekali
- Perawat cuci tangan
- Perhatikan dan catat reaksi klien setelah melakukan tindakan, evaluasi dan dokumentasikan.
Keuntungan nasal kanul dan kerugiannya
Keuntungan : Pemberian oksigen stabil dengan volume tidal dan laju pernafasan teratur, pemasangannya mudah dibandingkan kateter nasal, klien bebas makan, bergerak, berbicara, lebih mudah ditolerir klien dan terasa nyaman.
Kerugian : Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen lebih dari 44%, suplai oksigen berkurang bila klien bernafas melalui mulut, mudah lepas karena kedalaman kanul hanya 1 cm, dapat mengiritasi selaput lendir.
Wheezing
Wheezing adalah siulan bernada tinggi suara saat bernafas. Hal ini terjadi ketika mengalir melalui tabung pernapasan menyempit.
Pertimbangan
Wheezing adalah tanda bahwa seseorang mungkin akan mengalami masalah pernapasan.Suara mengi paling jelas ketika napas keluar (mengeluarkan napas), tetapi dapat didengar saat mengambil napas (menghirup).
Wheezing paling sering berasal dari saluran napas kecil (bronkiolus tabung) jauh di dalam dada, tetapi mungkin karena penyumbatan saluran udara lebih besar atau pada orang dengan masalah pita suara tertentu.
Penyebab
Pernapasan benda asing ke paru-paru
Gagal jantung (jantung asma)
Sengatan serangga yang menyebabkan
Obat (khususnya aspirin)
Merokok

Oksigenasi
Oksigenasi adalah memberikan aliran gas oksigen (O2) lebih dari 21 % pada tekanan 1 atmosfir sehingga konsentrasi oksigen meningkat dalam tubuh.

TUJUAN PEMBERIAN OKSIGENASI
1. Untuk mempertahankan oksigen yang adekuat pada jaringan
2. Untuk menurunkan kerja paru-paru
3. Untuk menurunkan kerja jantung


ANATOMI SISTEM PERNAPASAN
A. Saluran Nafas Atas
1. Hidung
2. Faring
3. Laring
4. Trakea

B. Saluran Nafas Bawah
1. Bronkus
2. Bronkiolus
3. Bronkiolus Terminalis
4. Bronkiolus respiratori
5. Duktus alveolar dan Sakus alveolar
6. Alveoli

PARU
• Merupakan organ yang elastis berbentuk kerucut
• Terletak dalam rongga dada atau toraks
• Kedua paru dipisahkan oleh mediastinum sentral yang berisi jantung dan beberapa pembuluh darah besar
• Setiap paru mempunyai apeks dan basis
• Paru kanan lebih besar dan terbagi menjadi 3 lobus oleh fisura interlobaris
• Paru kiri lebih kecil dan terbagi menjadi 2 lobus
• Lobos-lobus tersebut terbagi lagi menjadi beberapa segmen sesuai dengan segmen bronkusnya

PLEURA
• Merupakan lapisan tipis yang mengandung kolagen dan jaringan elastis
• Terbagi mejadi 2 :
- Pleura parietalis yaitu yang melapisi rongga dada
- Pleura viseralis yaitu yang menyelubungi setiap paru-paru
• Diantara pleura terdapat rongga pleura yang berisi cairan tipis pleura yang berfungsi untuk memudahkan kedua permukaan itu bergerak selama pernapasan, juga untuk mencegah pemisahan toraks dengan paru-paru
• Tekanan dalam rongga pleura lebih rendah dari tekanan atmosfir, hal ini untuk mencegah kolap paru-paru

FISIOLOGI SISTEM PERNAPASAN
Bernafas / pernafasan merupkan proses pertukaran udara diantara individu dan lingkungannya dimana O2 yang dihirup (inspirasi) dan CO2 yang dibuang (ekspirasi).

Proses bernafas terdiri dari 3 bagian, yaitu :
1. Ventilasi yaitu masuk dan keluarnya udara atmosfir dari alveolus ke paru-paru atau sebaliknya.Faktor-faktor yang mempengaruhi ventilasi :
a. Tekanan udara atmosfir
b. Jalan nafas yang bersih, Pengembangan paru yang adekuat
2. Difusi yaitu pertukaran gas-gas (oksigen dan karbondioksida) antara alveolus dan kapiler paru-paru.Faktor-faktor yang mempengaruhi difusi :
a. Luas permukaan paru
b. Tebal membran respirasi
c. Jumlah darah
d. Keadaan/jumlah kapiler darah
e. Afinitas
f. Waktu adanya udara di alveoli

3. Transpor yaitu pengangkutan oksigen melalui darah ke sel-sel jaringan tubuh dan sebaliknya karbondioksida dari jaringan tubuh ke kapiler.Faktor-faktor yang mempengaruhi laju transportasi :
a. Curah jantung (cardiac Output / CO)
b. Jumlah sel darah merah
c. Hematokrit darah
d. Latihan (exercise)

Faktor-faktor yang mempengaruhi oksigenasi adalah :
1. Tahap Perkembangan
Saat lahir terjadi perubahan respirasi yang besar yaitu paru-paru yang sebelumnya berisi cairan menjadi berisi udara
2. Lingkungan
Ketinggian, panas, dingin dan polusi mempengaruhi oksigenasi. Makin tinggi daratan, makin rendah PaO2, sehingga makin sedikit O2 yang dapat dihirup individu. Sebagai akibatnya individu pada daerah ketinggian memiliki laju pernapasan dan jantung yang meningkat, juga kedalaman pernapasan yang meningkat.

3. Gaya Hidup
Aktifitas dan latihan fisik meningkatkan laju dan kedalaman pernapasan dan denyut jantung, demikian juga suplay oksigen dalam tubuh. Merokok dan pekerjaan tertentu pada tempat yang berdebu dapat menjadi predisposisi penyakit paru.

4. Status Kesehatan
Pada orang yang sehat sistem kardiovaskuler dan pernapasan dapat menyediakan oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Akan tetapi penyakit pada sistem kardiovaskuler kadang berakibat pada terganggunya pengiriman oksigen ke sel-sel tubuh. Selain itu penyakit-penyakit pada sistem pernapasan dapat mempunyai efek sebaliknya terhadap oksigen darah. Salah satu contoh kondisi kardiovaskuler yang mempengaruhi oksigen adalah anemia, karena hemoglobin berfungsi membawa oksigen dan karbondioksida maka anemia dapat mempengaruhi transportasi gas-gas tersebut ke dan dari sel.

5. Narkotika
Narkotika seperti morfin dan dapat menurunkan laju dan kedalam pernapasan ketika depresi pusat pernapasan dimedula. Oleh karena itu bila memberikan obat-obat narkotik analgetik, perawat harus memantau laju dan kedalaman pernapasan.

6. Perubahan/gangguan pada fungsi pernapasan
Fungsi pernapasan dapat terganggu oleh kondisi-kondisi yang dapat mempengarhi pernapasan yaitu:
a. Pergerakan udara ke dalam atau keluar paru
b. Difusi oksigen dan karbondioksida antara alveoli dan kapiler paru
c. Transpor oksigen dan transpor dioksida melalui darah ke dan dari sel jaringan.
Gangguan pada respirasi yaitu hipoksia, perubahan pola napas dan obstruksi sebagian jalan napas. Hipoksia yaitu suatu kondisi ketika ketidakcukupan oksigen di dalam tubuh yang diinspirasi sampai jaringan. Hal ini dapat berhubungan dengan ventilasi, difusi gas atau transpor gas oleh darah yang dapat disebabkan oleh kondisi yang dapat merubah satu atau lebih bagian-bagian dari proses respirasi.
7. Perubahan pola nafas
Pernapasan yang normal dilakukan tanpa usaha dan pernapasan ini sama jaraknya dan sedikit perbedaan kedalamannya. Bernapas yang sulit disebut dyspnoe (sesak). Kadang-kadang terdapat napas cuping hidung karena usaha inspirasi yang meningkat, denyut jantung meningkat. Orthopneo yaitu ketidakmampuan untuk bernapas kecuali pada posisi duduk dan berdiri seperti pada penderita asma.

8. Obstruksi jalan napas
Obstruksi jalan napas lengkap atau sebagaian dapat terjadi di sepanjang saluran pernapasan di sebelah atas atau bawah. Obstruksi jalan napas bagian atas meliputi : hidung, pharing, laring atau trakhea, dapat terjadi karena adanya benda asing seperti makanan, karena lidah yang jatuh kebelakang (otrhopharing) bila individu tidak sadar atau bila sekresi menumpuk disaluran napas.
RENCANA KEPERAWATAN
1. Mempertahankan terbukanya jalan napas
A. Pemasangan jalan napas buatan
Jalan napas buatan (artificial airway) adalah suatu alat pipa (tube) yang dimasukkan ke dalam mulut atau hidung sampai pada tingkat ke-2 dan ke-3 dari lingkaran trakhea untuk memfasilitasi ventilasi dan atau pembuangan sekresi
Rute pemasangan :
• Orotrakheal : mulut dan trakhea
• Nasotrakheal : hidung dan trakhea
• Trakheostomi : tube dimasukkan ke dalam trakhea melalui suatu insisi yang diciptakan pada lingkaran kartilago ke-2 atau ke-3
• Intubasi endotrakheal

B. Latihan napas dalam dan batuk efektif
Biasanya dilakukan pada pasien yang bedrest atau post operasi
Cara kerja :
• Pasien dalam posisi duduk atau baring
• Letakkan tangan di atas dada
• Tarik napas perlahan melalui hidung sampai dada mengembang
• Tahan napas untuk beberapa detik
• Keluarkan napas secara perlahan melalui mulut dampai dada berkontraksi
• Ulangi langkah ke-3 sampai ke-5 sebanyak 2-3 kali
• Tarik napas dalam melalui hidung kemudian tahan untuk beberapa detik lalu keluarkan secara cepat disertai batuk yang bersuara
• Ulangi sesuai kemampuan pasien
• Pada pasien pot op. Perawat meletakkan telapak tangan atau bantal pada daerah bekas operasi dan menekannya secara perlahan ketika pasien batuk, untuk menghindari terbukanya luka insisi dan mengurangi nyeri

C. Posisi yang baik
• Posisi semi fowler atau high fowler memungkinkan pengembangan paru maksimal karena isi abdomen tidak menekan diafragma
• Normalnya ventilasi yang adekuat dapat dipertahankan melalui perubahan posisi, ambulasi dan latihan

D. Pengisapan lendir (suctioning)
Adalah suatu metode untuk melepaskan sekresi yang berlebihan pada jalan napas, suction dapat dilakukan pada oral, nasopharingeal, trakheal, endotrakheal atau trakheostomi tube.

E. Pemberian obat bronkhodilator
Adalah obat untuk melebarkan jalan napas dengan melawan oedema mukosa bronkhus dan spasme otot dan mengurangi obstruksi dan meningkatkan pertukaran udara.
Obat ini dapat diberikan peroral, sub kutan, intra vena, rektal dan nebulisasi atau menghisap atau menyemprotkan obat ke dalam saluran napas.

2. Mobilisasi sekresi paru
A. Hidrasi
Cairan diberikan secara oral dengan cara menganjurkan pasien mengkonsumsi cairan yang banyak kurang lebih 2,5 liter perhari, tetapi dalam batas kemampuan/cadangan jantung.

B. Humidifikasi
Pengisapan uap panas untuk membantu mengencerkan atau melarutkan lendir.

C. Postural drainage
Adalah posisi khuus yang digunakan agar kekuatan gravitasi dapat membantu di dalam pelepasan sekresi bronkhial dari bronkhiolus yang bersarang di dalam bronkhus dan trakhea, dengan maksud supaya dapat membatukkan atau dihisap sekresinya.
Biasanya dilakukan 2 - 4 kali sebelum makan dan sebelum tidur / istirahat.
Tekniknya :
• Sebelum postural drainage, lakukan :
- Nebulisasi untuk mengalirkan sekret
- Perkusi sekitar 1 - 2 menit
- Vibrasi 4 - 5 kali dalam satu periode
• Lakukan postural drainage, tergantung letak sekret dalam paru.

3. Mempertahankan dan meningkatkan pengembangan paru
A. Latihan napas
Adalah teknik yang digunakan untuk menggantikan defisit pernapasan melalui peningkatan efisiensi pernapasan yang bertujuan penghematan energi melalui pengontrolan pernapasan
Jenis latihan napas :
• Pernapasan diafragma
• Pursed lips breathing
• Pernapasan sisi iga bawah
• Pernapasan iga dan lower back
• Pernapasan segmental

B. Pemasangan ventilasi mekanik
Adalah alat yang berfungsi sebagai pengganti tindakan pengaliran / penghembusan udara ke ruang thoraks dan diafragma. Alat ini dapat mempertahankan ventilasi secara otomatis dalam periode yang lama.
Ada dua tipe yaitu ventilasi tekanan negatif dan ventilasi tekanan positif.

C. Pemasangan chest tube dan chest drainage
Chest tube drainage / intra pleural drainage digunakan setelah prosedur thorakik, satu atau lebih chest kateter dibuat di rongga pleura melalui pembedahan dinding dada dan dihubungkan ke sistem drainage.
Indikasinya pada trauma paru seperti : hemothoraks, pneumothoraks, open pneumothoraks, flail chest.
Tujuannya :
• Untuk melepaskan larutan, benda padat, udara dari rongga pleura atau rongga thoraks dan rongga mediastinum
• Untuk mengembalikan ekspansi paru dan menata kembali fungsi normal kardiorespirasi pada pasien pasca operasi, trauma dan kondisi medis dengan membuat tekanan negatif dalam rongga pleura.
Tipenya :
a. The single bottle water seal system
b. The two bottle water
c. The three bottle water
4. Mengurangi / mengoreksi hipoksia dan kompensasi tubuh akibat hipoksia
Dengan pemberian O2 dapat melalui :
• Nasal canule
• Bronkhopharingeal khateter
• Simple mask
• Aerosol mask / trakheostomy collars
• ETT (endo trakheal tube)


5. Meningkatkan transportasi gas dan Cardiak Output
Dengan resusitasi jantung paru (RJP), yang mencakup tindakan ABC, yaitu :
A . Air way adalah mempertahankan kebersihan atau membebaskan jalan napas
B . Breathing adalah pemberian napas buatan melalui mulut ke mulut atau mulut ke hidung
C . Circulation adalah memulai kompresi jantung atau memberikan sirkulasi buatan
Jadi secara umum intervensi keperawatan mencakup di dalamnya :
a. Health promotion
• Ventilasi yang memadai
• Hindari rokok
• Pelindung / masker saat bekerja
• Hindari inhaler, tetes hidung, spray (yang dapat menekan nervus 1)
• Pakaian yang nyaman
b. Health restoration and maintenance
• Mempertahankan jalan napas dengan upaya mengencerkan sekret
• Teknik batuk dan postural drainage
• Suctioning
• Menghilangkan rasa takut dengan penjelasan, posisi fowler/semi fowler, significant other
• Mengatur istirahat dan aktifitas dengan memberikan HE yang bermanfaat, fasilitasi lingkungan, tingkatkan rasa nyaman, terapi yang sesuai, ROM
• Mengurangi usaha bernapas dengan ventilasi yang memeadai, pakaian tipis dan hangat, hindari makan berlebih dan banyak mengandung gas, atur posisi
• Mempertahankan nutrisi dan hidrasi juga dengan oral hygiene dan makanan yang mudah dikunyah dan dicerna
• Mempertahankan eliminasi dengan memberikan makanan berserat dan ajarkan latihan
• Mencegah dan mengawasi potensial infeksi dengan menekankan prinsip medikal asepsis
• Terapi O2
• Terapi ventilasi
• Drainage dada

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1.Oksigen sangat bermanfaat bagi kebutuhan manusia.
2.Salah satu faktor pernapasan adalah kecemasan/ ansietas, Ansiestas meningkatkan frekuensi dan kedalaman sebagai akibat stimulasi simpatik.
3.Teori hiperventilasi merupakan upaya tubuh dalam meningkatkan jumlah oksigen dalam paru-paru, agar pernapasan lebih cepat dan dalam.
4.Teori wheezing adalah suara bersuit yang dibuat dalam bernafas atau dikenal dengan (bengek)
5.Teori oksigenasi adalah memberikan aliran gas O2 dan alat bantu untuk kekurangan oksigen adalah selang pernapasan (nasal kanul).
6.Dalam melakukan Oksigenasi harus memperhatikan hal – hal yang perlu diperhatikan sebelumm memberikan oksigen

B. Saran
1.Dalam profesi keperawatan, hendaknya jangan mengabaikan kode etik keperawatan
2.Perawat dalam mengurangi ansietas pasien selain didasarkan pada terapi medis hendaknya juga dengan terapi psikologis supaya mempercepat kesembuhan pasien.

Daftar pustaka
http://fmeute . multiply. Com/journal/item/431
http://hidayat2.wordpress.com/2009/03/18/konsep-oksigenasi
http://rasa sejati.wordpress.com/2010/03/10/asma-batuk-mengi
Http://www.google.com//http://www.scribd.com/doc/B240618/Sindrom+Hiperventilasi.



read more...

Friday, April 9, 2010

HYGIENE CARE DAN WOUND CARE

KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga makalah ini terselesaikan.
Makalah ini penulis buat berdasarkan kebutuhan seorang perawat dan perawat merawat kliennya.Agar konsp dan teori keperawatan dapat diterapkan dengan baik
Penulis berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini sehingga makalah ini selesai pada waktunya.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini,karena kurangnya bahan dan buku-buku yang diperoleh.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.


BAB I
PENDAHUL UAN
A.Latar Belakang
Makalah ini merupakan rangkuman dari beberapa masalah yang beberapa masalah yang berupa kata sulit yang telah kami temukan dalam proses pembelajaran.mata dasar ilmu keperawatan dasar yang menggunakan metode pembelajaran seven jump.seven jumpmerupakan metode pembelajaran menuntut mahasiswa untuk aktif dalam proses belajar mengajar,dengan menentukan beberapa kata sulit melalui kasus yang di berikan oleh dosen
Kasus yang di berikan oleh dosen adalah kasus yang berbentuk kalimat dengan berbagai macam kata sulit di dalamnya,kemudiankami harus menentukan kata sulit sebagai bahan yang akan kami bahas dalam metode seven jump.Seven jump memiliki berbagai macam langkah.Adapun langkah langkah tersebut adalah:
1.Menentukan kata sulit
2.Merumuskan pertanyaan
3.Membuat konsep
4.Membuat pohon masalah
5.Merumuskan tujuan pembelajaran
6.Literatur

B.Tujuan
Tujuan dari penggunaan metode seven jump ini yaitu agar mahasiswa dapat aktif dan mengerti mengenai berbagai macam istilah dalam dunia keperawatan,karna sebagai calon perawat kami harus mengerti,memahami istilah dalam bidang kesehatan.


Kasus II
From Ugly to Beauty

Deasy beruaia 20 tahun ini adalah hari ke-5 dia di rawat di rumah sakit.Selama 4 hari di rumah sakit deasy menolak untuk di lakukan hygiene care,bahkan untuk menolak untuk melakukan oral hygiene saja tidak mau.Akibatnya dia merasakan gatal-gatal sekarang. Vulnus leceratum yang masih di berikan balutan basah di kakinya tak kunjung sembuh karena wound care yang di lakukan tidak di diikuti personal hygiene yang baik,tetapi desi merasa malu ketika pacarnya datang menjenguk,badannya terlihat kotor sekali.Karena malu itu deasy sekarang mau menjaga personal hygiene yang baik,sehingga deasy menjadi cantik kembali.

1. Mengidentifikasi kata sulit
Hygiene Care
Oral Hygiene
Vulnus Leseratum
Wound Care
Personal Hygiene
2.Merumuskan Pertanyaan
Hygiene care

1. Apa yang di maksud dengan hygiene care ?
2. Mengapa harus di lakukan hygiene care ?
3. Bagaimana cara melakukan htgiene care ?
4. Kapan harus melakukan hygiene care ?
5. Berapa kali hygiene care di lakukan ?
6. Apa akibat tidak di lakukan hygiene care ?
7. Bagaimana cara mengatasi dampak tidak di lakukannya hygiene care ?
8. Bagaimana prosedur dalam mengatasi masalah akibat tidak di lakukannya hygiene care ?
9. Penyakit apa sajakah yang timbul akibat tidak di lakukannya hygiene care?
10. Alat apa sajakah yang di gunakan untuk melakukan hygiene care ?
11. Apa fungsi dari alat-alat tersebut ?

Oral Hygiene

1.Apa yang di maksud dengan Oral Hygiene ?
2.Bagaimana cara menjaga kebersihan mulut ?
3.Bagaimana cara merawat kebersihan mulut ?
4.Apa faktor yang mempengarui kebersian mulut ?
5.Apa masalah yang akan timbul jika kebersihan mulut tidak terjaga dengan baik ?
6.Bagaimana cara mengatasi cara tersebut ?
7.Berapa kli kita harus membersihkan mulut ?
8.Mengapa kebersihan mulut harus di jaga ?
9.Alat apa sajakah yang di gunakan untuk menjaga kebersihan mulut ?
10.Apa fungsi alat tersebut ?
11.Berapa kali kita harus membersihkan kebersihan mulut ?

Vulnus Leceratum

1.Apa yang di maksud dengan Vulnus Laceratum ?
2.Bagaimana cara merawat luka robek ?
3.Apa yang timbul dari gejala luka robek ?
4.Bagaimana cara mengobati luka robek ?
5.Apa yang terjadi jika luka robek sudah mengalami infeksi ?
6.Apa yang akan terjadi jika luka robek tidak segera di tangani ?
7.Apa alat yang di gunakan untuk mengobati luka tersebut ?
8.Apa fungsi alat tersebut ?
9.Bagaimana prosedur penggunaan alat tersebut ?

Wound Care

1.Apa yang di maksud dengan Wound Care ?
2.Bagaimana cara merawat wound care ?
3.Apa gejala yang timbul akibat Wound Care tidak segera di lakukan ?
4.Apa alasan harus di lakukan Wound Care ?
5.Bagaimana cara mengatasi jika penanganan Wound Care terlambat ?
6.Apa saja alat Wound Care ?
7.Apa fungsi alat tersebut ?
8.Bagaimana prosedur penggunaan alat tersebut ?

3. Membuat Konsep

HYGIENE CARE
Hygiene Care adalah perawatan kebersihan atau cara-cara mempertahankan dan melestarikankesehatan. Hygiene Care ini harus di lakukan untuk mempertahankan kesehatan agar tubuh kita tetap sehat dan terhindar dari berbagai macam penyakit. Ada berbagai cara melakukan Hygiene Care ,misalnya:mandi, gosok gigi, membersihkan atau merawat mulut kuku kelaman lulit dan lain-lain. Cara-cara ini harus di lakukan setiap hari bagi orang-orang yang ingn sehat jasmaninya. Apabila Hygiene Care tidak dilakukan maka akan timbul berbagai masalah kesehatan, misalnya: penyakit kulit ( panu, kadas kurap,dan lain-lan), sakit gigi, bau mulut, rambut rontok dan lain-lain.
Masalah-masalah di ats dapat di atasi dengan berobat ke dokter atau cara lain yaitu dengan cara minum obat. Alat-alat yang dapat di gunakan untuk perawatan Hygiene Care adalah baskom cuci, sabun, gayung, sampo, odol, handuk, pinset, dan lain sebagainy. Fungsi alat-alat di atas untuk membersihkan dan merawat kesehatan tubuh.

Oral Hygiene
Oral Hygiene adalah kebersihan mulut. Kebersihan mulut dapat di jaga dengan menggosok gigi, berkumur dengan cairan anti septik, periksakan kebersihan mulut setiap emnam bulan sekali ke dokter. Ada beberapa faktor yang mempengarui kebersihan mulut adalah makanan, gaya hidup yang kurang sehat, gigi berlubang. Jika kebersihan mulut tidak di jaga maka akan timbul berbagai masalah kesehatan , misal: sariawan, bau mulut, gigi berlubang, plak pada gigi, karang gigi dan lain-lain.
Masalaah di atas dapat di atasi dengan periksa ke dokter atau minum obat. Jika kita tdak ingin mengalami masalah di atas maka kita harus rajin gosok gigi dengan teratur, jangan banyak makan makanan yang manis, terlalu dingn dan terlalu panas. Alat-alat yang dapat di gunakan untuk membersihkan mulut adalah handuk dan kain pengelas, gelas kumur berisi air masak, obat kumur dan boraks glisterin, spatel lidah yang telah di bungkus dengan kain kasa, kapas lidi, bengkok atau nierbekken, kain kasa, pinset atau arteri klem, sikat gigi, dan pasta gigi,. Prosedur kerja alat ini adalah:
1.Jelaskan prosedur pada pasien
2.Cuci tangan
3.Atur posisi pasient
4.Pasang handuk di bawah dagu dan pipi pasient
5.Ambil pinset dan bungkus dengan kain kasa yang berisi kain dan naci
6.Anjurkan pasient untuk membuka mulut dengan sudip lidah bila pasien tidak sadar
7.Pembersian di mulai dari dinding rongga mulut, gusi, gigi, lidah, bibir dan bila sudah kotor letakan di bengkokh, setelah itu oles
8.Lakukan hingga bersih,setelah itu oleskan boraks gliserin
9.Untuk perawatan lakukan gerakan dengan naik turun dan bilas lalu keringkan
10.Cuci tangan

Vulnus laceratum
Vulnus laceratum adajlah luka robek terkena mesin atau benda lainnya yang menyebabkan robeknya jaringan rusaknya yang dalam. Gejala yang timbul dari luka robek adalah ditandai dengan perdarahan tanda vital,dehiscane,merupakan pecahnya bagian atau seluruh ,ericaration yaitu menonjolnya organ tubuh bagian dalam kearah luar atau melalui luka. Cara mengobati luka robek yaitu dengan cara menjahit luka.
Cara menjahit luka adalah :
1)Alat dan bahan
Pinset anatomi
Pinset cirughi
Gunting steril
Naald foesder
Jarum
Benang
Larutan betadine
Alcohol 70%
Obat anastesi
Spuit
Duk steril
Pisau steril
Gunting perban
Plester/pembalut
Bengkok
Kassa steril
Mangkok kecil
Handskon kecil

2)Prosedur kerja
Cuci tangan
Menjelaskan prosedur yang akan dilaksanakan
Gunakan sarung tangan steril
Lakukan desinfeksi daerah yang akan dijahit (dengan betadine dan alcohol 70%),kemudian lakukan anastesi pada daerah yang akan dijahit
Lakukan jahitan pada daerah yang dikehendaki dengan menggunakan tekhnik menjahit yang sesuai dengan kondisi luka.
Berikan betadine.
Tutup luka menggunakan kassa steril.
Lakukan pembalutan dengan benar.
Cuci tangan.
Catat perubahan leadaan luka.
WOUND CARE
Wound care adalah cara merawat luka dan melakukan pembalutan dengan tujuan mencegah infeksi silang (masuknya bakteri melalui luka) dan mempercepat proses penyembuhan luka.
Cara merawat luka :
1)Alat dan bahan :
Pinset anatomi
Pinset cirugh
Kapas sublimat/saflon dalam tempatnya
Larutan H2O2
Larutan boorwater
Larutan NaCl 0,9 %l
Gunting perban
Plester/pembalut
Bengkok
Kassa steril
Mangkok kecil
Handskon kecil

2)Prosedur kerja :
Cuci tangan.
Menjelaskan prosedur yang dilaksanakan.
Gunakan sarung tangan.
Buka plester dan balutan dengan menggunakn pinset.
Bersihkan luka menggunakan saflon/sublimat, larutan H2O, boorwater atau larutan NaCl 0.9% sesuai dengann keadaan luka, lakukan hingga bersih.
Berikan obat luka atau betadine.
Tutup luka dangan menggunakan kassa steril.
Balut luka.
Cuci tangan
Cata perubahan keadaan luka.

PERSONAL HYGIENE
Personal hygiene adalah perawatan diri sendiri untuk mempertahankan kesehatan,baik secara fisik atau psikologis. Cara melakukan personal hygiene adalah membersihkan kulit,merawat kuku,merawat rambut,mulut dan gigi,merawat alat kelamin.personal hygiene dilakukan untuk melindungi tubuh dari masuknya kuman-kuman,sel mati,dengan cara perawatan kulit. Mempertahankam sirkulasi darah ,mengendorkan otot-otot dan membuat otot terasa lebih nyaman. Mencegah infeksidi daerah kepala dengan csra perawatan rambut seperti mencuci rambut,menyisir rambut,atau mencukur rambut. Apabila timbul masalah aibat tidak dilakukanya personal hygiene segeralah periksa kedokter.
Alat-alat yang digunakan
1.Kulit
Sabun
Air
Agen pembersih
Pelindung kulit
Sarung tangan
2.Kuku
Pemotong kuku
Sikat kuku
Sabun
kapas
3.Rambut
Shampoo
Sisir
Kasa dan kapas
4.Mulut dan gigi
Gelas kumur;
Air mask atau NaCI
Obat kumur
Boraks gliserin
Sikat gigi dan pasta gigi.
Prosedur yang digunakan adalah sebagai berikut;gosok gigi,mandi,potong kuku,dan membersihkan kuku.


POHON MASALAH

Hygiene





Hygiene care oral hygiene personal hygiene

pengertian pengertian

faktor faktor vulnus laceratum wound care

manfaat manfaat pengertian pengertian

macam perawatan macam macam

cara pencegahan,penyenbuhan faktor manfaat

dampak sebab akibat

kelebihan solusi
kelemahan
pencegahan
penyenbuhan


SASARAN BELAJAR

A.Tujuan umum
Mahasiswa mendapatkan pengetahuan dan wawasan dalam dunia kesehatan.
B.Tujuan khusus
Mahasiswa dapat memahami dan memahami pengertian dari kebersihan
Mahasiswa mampu mengerti manfaat dari kebersihan diri
Mahasiswa mampu memahami arti penting kebersihan
Mahasisawa mampu menjelaskan dan memahami cara-cara merawat tubuh.
BAB II

Pembahasan



A.Hygiene care
Kebersihan adalah istilah yang umumnya berarti sebagai bersih dan juga mencegah dari infeksi. Kebersihan hanyalah menjaga kesehatan dan menjadi rapi dan bersih untuk hidup sehat. Kebersihan harus di mana-mana, ia harus mulai dari kebersihan pribadi, kesehatan masyarakat, kebersihan dalam rumah dan juga menjadi bersih di mana saja. Kebersihan adalah istilah modern yang mengacu pada langkah-langkah yang diperlukan orang agar rapi, bersih, rapi dan sehat. Sehat dan Kebersihan adalah satu-satunya cara yang membantu untuk meningkatkan kesehatan seseorang. Ada cukup banyak kebiasaan bahwa orang harus mengikuti untuk hidup sehat. Setiap orang harus memahami pentingnya kebersihan dan juga pentingnya kondisi sanitasi higienis.
Kebersihan tidak hanya mencuci tangan, bersih dan muncul baik. Kebersihan adalah aspek yang berbeda. Ini mencakup kebersihan pribadi, obat kebersihan, kebersihan dalam persiapan makanan, dll

Kebersihan Pribadi
Kebersihan pribadi yang tidak hanya memelihara dan mengurus dirinya sendiri.

Cuci Tangan dan Tubuh
Setiap orang harus mencuci rambut dan tubuh secara teratur dan perlu mandi dua kali sehari. Mandi dua kali sehari akan membantu untuk menjauh dari kuman dan orang dapat merasa segar sepanjang hari. Hal penting berikutnya ialah mencuci tangan dan wajah sering dengan air dingin sehingga kuman akan dikontrol.

Oral Hygiene
Sikat gigi Anda setiap hari di pagi hari dan pada malam hari sebelum Anda pergi tidur. Menyikat gigi dua kali sehari akan mencegah gigi dari masalah gigi. Pakailah pakaian bersih dan mencuci pakaian sehari-hari dengan sabun atau deterjen dan selalu memakai pakaian disetrika rapi.

Common Penghindaran
Hal-hal yang harus dihindari terutama adalah, jangan meludah di jalan, jangan muntah di tempat umum, dan tidak buang air kecil di sisi jalan. Hal-hal ini harus secara ketat dihindari karena akan menginfeksi publik. Jangan tekan atau menepuk menaiki binatang sebelum makan. Menggunakan kertas tisu ketika bersin dan batuk. Jangan menggunakan tangan kosong saat bersin dan batuk. Tidak menggigit kuku sebagai kotoran yang akan masuk ke dalam dan menciptakan beberapa infeksi.



Kebersihan Makanan
Ini adalah sangat penting untuk menjaga kebersihan yang baik dan bersih untuk menggagalkan keracunan makanan. Ini adalah wajib untuk membersihkan sayuran, daging mentah, ayam atau ikan sebelum dimasak. Mencuci piring yang harus digunakan dengan benar agar pembuluh akan menjadi bersih dan itu akan bebas dari kuman. Daging harus dan semua sayuran harus direbus air panas dan harus sistematis dimasak. Buang makanan yang telah sia-sia.



B.Oral Care
Merawat gigi adalah investasi paling cerdas seseorang bisa membuat kesehatan mereka, membantu untuk memastikan bahwa gigi akan tetap kuat, sehat, dan putih. Meskipun banyak kemajuan telah dibuat dalam kedokteran gigi dan mengganti gigi, tak ada yang bisa menggantikan gigi alami. Mereka lebih kuat daripada gigi palsu gigi bisa profesional. Inilah sebabnya mengapa penting untuk merawat dengan baik.


Menyikat
Ada banyak alasan penting untuk menyikat gigi setiap hari. Menyikat menghilangkan plak (film lengket bakteri yang tumbuh di sekitar gigi) yang menyebabkan kerusakan gigi, atau gigi berlubang. Menyikat juga membantu menjaga gusi sehat dan nafas segar.

Untuk membuat sebagian besar menyikat, seseorang harus memilih ber-bulu halus sikat gigi dengan bentuk yang sesuai dengan satu mulut dan memungkinkan seseorang untuk menjangkau seluruh gigi dengan mudah. Gunakan pasta gigi dengan fluorida (senyawa kimia yang ditambahkan untuk pasta gigi dan minum air untuk membantu mencegah kerusakan gigi), pegang sikat gigi pada sudut 45 derajat terhadap gusi, dan sikat bolak-balik dalam gerakan-gerakan pendek.

Flossing
Flossing antara gigi adalah kebiasaan yang sangat penting untuk mendapatkan. Idealnya, flossing harus dilakukan setiap kali menggosok gigi. Menggunakan benang gigi menghilangkan plak yang terjebak di antara gigi. Ini akan membantu mencegah kedua lubang dan penyakit gusi.
Ketika flossing, gunakan panjang benang murah (sekitar 18 inci atau lebih). Wrap salah satu ujung benang aman di sekitar salah satu jari tengah. Hook ujung jari di sekitar yang sama di sisi yang berlawanan. Floss memegang erat antara ibu jari dan jari telunjuk, tarik benang lembut antara setiap gigi. Lembut menggosok benang di sisi setiap gigi.
Mungkin terdengar aneh, tetapi ada hal-hal seperti menyikat gigi terlalu keras. Meskipun menyikat sangat penting untuk menjaga kesehatan gigi, hal itu bisa berbahaya jika Anda menyikat gigi secara tidak benar. Enamel yang melindungi bagian luar gigi anda sulit tetapi bisa dipakai. Bila dikenakan enamel, gigi lebih rentan terhadap pembusukan. Menggunakan lembut, stroke pendek ketika menyikat gigi akan membantu memastikan bahwa tidak rusak.
Makanan yang mengandung pati dan gula, dan mereka tidak sikat gigi mereka segera, plakat bakteri dalam mulut mereka membuat asam. Kemudian asam ini menyerang enamel pada gigi. Ketika ini terjadi berulang-ulang, gigi akan mulai membusuk. Rongga disertai oleh sakit gigi yang menyakitkan dapat berkembang.
Gum Disease .
Tidak seperti kerusakan gigi, penyakit gusi tidak sejelas kerusakan gigi karena tidak menimbulkan rasa sakit. Beberapa tanda-tanda penyakit gusi termasuk merah, bengkak, atau sensitif gusi, bau mulut kronis, dan gusi yang berdarah saat menyikat gigi. Walaupun penyakit gusi biasanya mempengaruhi orang dewasa, baik lisan kebersihan sebagai dewasa muda akan membantu mencegah penyakit ini dan melindungi gigi.
Bad Breath

C.Vulnum Laceratum
Luka atau vulnera adalah hilangnya kontinuitas dari jaringan tubuh baik pada kulit, membran mukosa, otot dan saraf. Keadaan ini dapat disebabkan oleh trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat kimia, sengatan listrik, atau gigitan hewan.
Penyembuhan luka yang normal memerlukan suatu rangkaian peristiwa yang kompleks yang terjadi secara simultan pada jaringan epidermis, dermis dan subkutis, itu suatu yang mudah membedakan penyembuhan pada epidermis dengan penyembuhan pada dermis dan perlu diingat bahwa peristiwa itu terjadi pada saat yang bersamaan. Proses yang kemudian terjadi pada jaringan yang rusak ini ialah penyembuhan luka yang dibagi dalam tiga fase yaitu fase inflamasi, fase proliferasi dan fase remodelling jaringan yang bertujuan untuk menggabungkan bagian luka dan mengembalikan fungsinya.

II. KLASIFIKASI LUKA

Jenis-jenis luka dapat dibagi atas dua bagian, yaitu luka terbuka dan luka tertutup

1. Luka terbuka; terbagi pada luka tajam dan luka tumpul

a) Luka tajam
- Vulnus scissum adalah luka sayat atau luka iris yang ditandai dengan tepi luka berupa garis lurus dan beraturan.
- Vulnus ictum atau luka tusuk adalah luka akibat tusukan benda runcing yang biasanya kedalaman luka lebih daripada lebarnya.

b) Luka tumpul
- Luka tusuk tumpul
- Vulnus sclopetorum atau luka karena peluru (tembakan).
- Vulnus laceratum atau luka robek adalah luka dengan tepi yang tidak beraturan, biasanya oleh karena tarikan atau goresan benda tumpul.
- Vulnus penetratum
- Vulnus avulsi
- Fraktur terbuka
- Vulnus caninum adalah luka karena gigitan binatang.


2. Luka Tertutup
- Ekskoriasi atau luka lecet atau gores adalah cedera pada permukaan epidermis akibat bersentuhan dengan benda berpermukaan kasar atau runcing.
- Vulnus contussum ( luka memar ); di sini kulit tidak apa-apa, pembuluh darah subkutan dapat rusak, sehingga terjadi hematom. Bila hematom kecil, maka ia akan diserap oleh jaringan sekitarnya. Bila hematom besar, maka penyembuhan berjalan lambat.
- Bulla akibat luka bakar
- Hematoma
- Sprain ; kerusakan (laesi) pd ligamen- ligamen / kapsul sendi
- Dislokasi ; terjadi pada sendi- sendi, hubungan tulang - tulang di sendi lepas / menjadi tdk normal sebagian
- Fraktur tertutup
- Laserasi organ interna/ Vulnus traumaticum; terjadi di dalam tubuh, tetapi tidak tampak dari luar. Dapat memberikan tanda-tanda dari hematom hingga gangguan sistem tubuh. Bila melibatkan organ vital, maka penderita dapat meninggal mendadak.

III. JENIS-JENIS PENYEMBUHAN LUKA

Penyembuhan luka dapat terjadi secara :

I.Per Primam
Yaitu penyembuhan yang terjadi setelah segera diusahakan bertautnya tepi luka biasanya dengan jahitan. Luka-luka yang bersih sembuh dengan cara ini, misalnya luka operasi dan luka kecil yang bersih. Penyembuhannya tanpa komplikasi, penyembuhan dengan cara ini berjalan cepat dan hasilnya secara kosmetis baik.
Fase-fase penyembuhan luka : 1) fase perlekatan luka, terjadi karena adanya fibrinogen dan limfosit, dan terjadi dalam 24 jam pertama. 2) fase aseptik peradangan, terjadi kalor, dolor, rubor, tumor dan functio laesa, pembuluh darah melebar dan leukosit serum melebar, sehingga terjadi edema. Terjadi setelah 24 jam. 3) fase pembersihan ( initial phase ), karena edema, leukosit banyak keluar untuk memfagositosis jaringan yang telah mati. 4) fase proliferasi, pada hari ketiga, fibroblas dan kapiler menutup luka bersama jaringan kolagen dan makrofag. Semua ini membentuk jaringan granulasi. Terjadi penutupan luka, kemudian terjadi epitelisasi. Pada hari ketujuh penyembuhan luka telah bagus. Berdasarkan hal ini pada luka bersih, (kecuali pada daerah yang banyak bergerak) jahitan dibuka minimal pada hari ke-7.

Fase-fase penyembuhan luka terbagi atas 3 :

1.Fase inflamasi
Peristiwa awal yang terjadi pada penyembuhan luka yaitu fase inflamasi, merupakan respons vaskuler dan seluler terhadap luka. Inflamasi dapat terjadi melalui aksi neutrofil, makrofag, dan limfosit yang di mediasi oleh growth factor dan mikrovaskuler dan perdarahan.

2. Fase proliferasi atau fase fibroplasti
Fase proliferasi berlangsung dari akhir fase inflamasi sampai kira-kira 3 minggu. Bersifat proliferasi dan pembentukan fibroblast yang berasal dari sel-sel mesenkhim.

a. Kolagen
Fase terakhir dan terlama dalam penyembuhan luka yaitu remodeling. Dapat berlangsung berbulan-bulan dan berakhir bila tanda radang sudah hilang. Proses utama yang terjadi yaitu remodelling kolagen yang dinamis dan pematangan jaringan parut. Penyimpanan kolagen pada hampir semua jaringan, termasuk luka merupakan keseimbangan antara aktivitas dan sintesis kolagen, dimana produksi dan degradasi ini berjalan terus meneru

b. Sitokin
Sitokin memungkinkan berjalannya seluruh komunikasi untuk interaksi antar sel. Mereka mungkin juga berperan penting dalam jalur farmakologis klinis diberbagai tempat penatalaksanaan penyembuhan luka. Misalnya, sitokin tampaknya mengatur peranan dan pengaturan fibrosis, penyembuhan luka kronik, cangkokan kulit, vaskularisasi, peningkatan kekuatan tendon dan barangkali juga mengendalikan proses keganasan.

IV. Per Secundam

Proses penyembuhan ini terjadi lebih kompleks dan lebih lama. Luka jenis ini biasanya tetap terbuka. Dapat dijumpai pada luka-luka dengan kehilangan jaringan, terkontaminasi/terinfeksi. Penyembuhan dimulai dari lapisan dalam dengan pembentukan jaringan granulasi. Tujuan ini diperoleh dengan pembentukan jaringan granulasi dan kontraksi luka.

V. Per tertiam atau per primam tertunda

Disebut pula delayed primary closure. Terjadi pada luka yang dibiarkan terbuka karena adanya kontaminasi, kemudian setelah tidak ada tanda-tanda infeksi dan granulasi telah baik, baru dilakukan jahitan sekunder (secondary suture), setelah tindakan debridemen, dan diyakini bersih, tepi luka dipertautkan (4 - 7 hari).

VI . PENYEMBUHAN LUKA ABNORMAL
Keloid dan jaringan parut hipertropi.

Keloid adalah pertumbuhan yang berlebihan dari jaringan fibrosa padat yang biasanya terbentuk setelah penyembuhan luka pada kulit. Jaringan ini meluas melewati batas luka sebelumnya dan tidak mengalami regresi spontan dan cenderung tumbuh kembali setelah dilakukan eksisi. Keloid sulit dibedakan dengan scar hipertrofi, tetapi pada scar hipertrofik jaringan parut tidak meluas melampaui batas luka sebelumnya dan mengalami regresi spontan.
Beberapa faktor yang berpengaruh pada timbulnya keloid sebagai berikut:
Herediter dan ras: pada bangsa negro lebih sering terjadi dibanding bangsa berkulit putih
Umur dan faktor endokrin : keloid sering timbul pada usia muda, perempuan dan kehamilan.
Jenis luka : keloid sering terjadi setelah adanya luka trauma karena bahan kimia, misalnya luka bakar, juga oleh proses peradangan yang lama sembuh.
Lokasi trauma : luka dan peradangan yang terjadi di daerah presterna, kepala, leher, bahu dan tungkai bawah lebih mudah terjadi keloid.

VII . FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEMBUHAN LUKA

a. Faktor lokal:
1. Besar/lebar luka
Luka lebar atau besar biasanya sembuh lebih lambat dari luka kecil
2. Lokalisasi luka
Luka-luka yang terdapat di daerah dengan vaskularisasi baik (kepala danwajah) sembuh lebih cepat daripada luka yang berada di daerah dengan vaskularisasi sedikit/buruk. Luka-luka di daerah banyak pergerakan (sendi sendi) sembuh lebih lambat daripada di daerah yang sedikit/tidak bergerak
3. Kebersihan luka
Luka bersih sembuh lebih cepat dari luka kotor
4. Bentuk luka
Luka dengan bentuk sederhana sembuh lebih cepat. Misalnya vulnus ekskorisio atau vulnus scissum sembuh lebih cepat dari vulnus laceratum.
5. Infeksi
Luka terinfeksi sembuh lebih sulit dan lama..
b. Faktor umum:
1. Usia pasien
Pada anak-anak dan orang muda luka sembuh lebih cepat dibandingkan pada orangtua.
2. Keadaan gizi
Pada penderita dengan gangguan gizi misalnya malnutrisi, defisiensi dan avitaminosis vitamin tertentu, anemia, kaheksia, dan sebagainya, luka sembuh lebih lambat.
3. Penyakit penderita
Pada penderita dengan penyakit tertentu misalnya diabetes militus, terutama yang tak terkendali, luka sukar dan lambat sembuhnya.

D.Wound Care


Luka adalah istirahat di kulit (lapisan luar kulit disebut epidermis). Luka biasanya disebabkan oleh luka atau lecet. Berbagai jenis luka dapat diperlakukan dengan cara yang berbeda dari satu sama lain, tergantung pada bagaimana mereka terjadi dan seberapa serius mereka.
Penyembuhan adalah respon terhadap cedera yang menggerakkan set ke urutan peristiwa. Dengan pengecualian tulang, semua jaringan menyembuhkan dengan beberapa jaringan parut.


E.Personal Hygiene
Salah satu cara yang paling efektif kita harus melindungi diri sendiri dan orang lain dari penyakit adalah menjaga kebersihan. Ini berarti mencuci tangan, terutama, tetapi juga tubuh Anda.
Kebersihan pribadi, seperti mandi, sangat tergantung pada budaya di mana seseorang tinggal. Dalam beberapa kebudayaan, diharapkan bahwa seseorang akan mencuci tubuhnya paling tidak setiap hari dan gunakan deodoran untuk
menghentikan bau badan. Budaya lain memiliki harapan yang berbeda.


Badan bau
Bau badan disebabkan oleh sejumlah faktor yang bekerja dalam kombinasi, termasuk:

    * Chemicals keringat, termasuk feromon, yang dibuat oleh tubuh dan menarik secara seksual (atau menolak) orang lain.
    * Limbah dibuang melalui kulit, seperti alkohol metabolised.
    * Tindakan bakteri yang hidup pada kulit dan makan sel-sel kulit mati dan keringat.
    * Dicuci pakaian, seperti pakaian dalam dan kaus kaki.

Mencuci tangan
Kebanyakan infeksi, terutama pilek dan Gastroenteritis, ditangkap ketika meletakkan tangan yang kotor, yang telah kuman pada seseorang. Beberapa infeksi yang tertangkap ketika orang lain menyentuh tangan kotor makanan yang kita makan. Tangan dan pergelangan tangan harus dicuci dengan sabun dan air bersih, menggunakan sikat jika kuku Anda kotor. Keringkan tangan dengan sesuatu yang bersih, seperti kertas handuk atau alat pengering udara panas. Anda harus selalu mencuci tangan:

    * Setelah menggunakan toilet
    * Sebelum membuat atau makan makanan
    * Setelah menangani anjing atau binatang lain
    * Jika Anda telah sekitar seseorang yang batuk atau memiliki dingin.


Kebersihan pribadi untuk wanita
Vagina mampu membersihkan dirinya sendiri tidak diperlukan perawatan khusus, selain mencuci alat kelamin luar. Jangan meletakkan sesuatu seperti douche ke dalam vagina, seperti kulit yang lembut dapat rusak. Berikut adalah beberapa saran untuk kebersihan pribadi perempuan:

    * Menstruasi - mencuci tubuh, termasuk daerah genital, dengan cara yang sama seperti selalu lakukan. Ubah tampon dan pembalut secara teratur, setidaknya empat sampai lima kali sehari. Selalu cuci tangan sebelum dan sesudah menangani tampon atau pad.
    * Cystitis - adalah infeksi kandung kemih. Ini merupakan kondisi umum bagi perempuan muda yang aktif secara seksual. Kencing setelah hubungan seksual dap at membantu menyiram bakteri apa pun yang mungkin dalam uretra dan kandung kemih.
    * Thrush - beberapa sabun dan deterjen bisa mengiritasi kulit vagina, dan membuat infeksi jamur lebih mungkin. Beberapa orang menemukan bahwa mereka sering mendapatkan thrush ketika mereka menggunakan antibiotik. Gunakan sabun dan kertas toilet unperfumed. Hindari ketat, pakaian sintetis. Cobalah katun, dan perubahan secara teratur. Ada pengobatan thrush, sehingga berbicara dengan dokter atau apoteker Anda.

Kebersihan pribadi untuk laki-laki
Sebuah membangun-up sekresi disebut smegma dapat terbentuk di bawah kulup dari laki-laki disunat. Jika Anda tidak disunat, tarik perlahan-lahan kembali kulup ketika Anda memiliki mandi dan bersih dengan air.

Bau mulut
Meliputi kesehatan gigi yang baik menyikat dan membersihkan gigi dengan benang biasa. Bau mulut dapat disebabkan oleh penyakit gigi, gusi dan mulut, seperti infeksi. Kebanyakan orang memiliki buruk nafas pertama di pagi hari karena air liur tidak dilakukan saat Anda sedang tidur. Beberapa makanan yang dapat menyebabkan bau mulut termasuk bawang putih dan bawang. Mencuci mulut, mulut semprotan dan rasa permen karet dapat membuat bau napas Anda lebih baik untuk sementara, tetapi jika Anda memiliki masalah kesehatan di mulut Anda, Anda perlu melihat dokter gigi.

Travelling kebersihan
Ketika bepergian ke luar negeri, berhati-hati jika Anda tidak yakin apakah air tersebut aman. Saran meliputi:

    * Minumlah hanya air kemasan.
    * Jangan gunakan air keran untuk membersihkan gigi.
    * Ketika anda mencuci tangan anda, pastikan mereka benar-benar kering sebelum Anda menyentuh makanan apa pun.
    * Jangan mencuci buah atau sayuran dalam air yang tidak aman.
    * Jika Anda tidak memiliki sumber air lain, pastikan air direbus sebelum Anda minum dengan memegangnya di bergulir didihkan selama satu menit.
    * Pastikan semua piring, gelas atau peralatan lainnya yang benar-benar kering setelah dicuci.


BAB III
Penutup


A. Kesimpulan
Kebersihan adalah sehat dan bersih jasmani dan rohani dari kotoran dan bau. Di zaman modern, setelah Louis Pasteur menemukan proses penularan penyakit atau infeksi disebabkan oleh mikroba, kebersihan juga berarti bebas dari virus, bakteri patogen, dan bahan kimia berbahaya.
Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan higiene yang baik. Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat, tidak bau,dan tidak malu.
Mencuci adalah salah satu cara menjaga kebersihan dengan memakai air dan sejenis sabun atau deterjen. Mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan produk kebersihan tangan merupakan cara terbaik dalam mencegah penularan influenza dan batuk-pilek.
Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat bekerja, dan berbagai sarana umum. Kebersihan tempat tinggal dilakukan dengan cara melap jendela dan perabot rumah tangga, menyapu dan mengepel lantai, mencuci peralatan masak dan peralatan makan (misalnya dengan abu gosok), membersihkan kamar mandi dan jamban, serta membuang sampah. Kebersihan lingkungan dimulai dari menjaga kebersihan halaman dan selokan, dan membersihkan jalan di depan rumah dari sampah.
B.Saran

Menjaga kebersihan diri
Menjaga kebersihan lingkungan
Menyadari arti penting kebersihan
Kebersihan sebagian dari iman


Daftar Pustaka


http://ezinearticles.com/?Hygienic-Care&id=47071
http://en.wikipedia.org/wiki/Oral_hygiene
file://localhost/F:/VULNUS%201.mht
http://www.faqs.org/health/Healthy-Living-V1/Personal-Care-and-Hygiene.html
http://www.betterhealth.vic.gov.au/bhcv2/bhcarticles.nsf/pages/personal_hygiene?opendocument
http://id.wikipedia.org/wiki/Kebersihan
http://www.echirurgia.pl/przeszukaj/vulnus_laceratum.htm
http://en.wikipedia.org/wiki/Hygiene
http://www.colgate.com/app/Colgate/US/OC/Information/OralHealthBasics/GoodOralHygiene.cvsp
http://www.webhealthcentre.com/HealthyLiving/personal_hygiene_index.aspx



read more...

Tuesday, April 6, 2010

Temperature Pulse rate Respiratorey rate Blood preasure Sistol f.Diastol

BAB I
PENDAHULUAN

Makalah ini merupakan rangkuman dari beberapa masalah yang berupa kata sulit yang telah kami temukan dalam proses pembelajaran mata kuliah ilmu keperawatan dasar dengan menggunakan metode pembelajaran seven jump.Seven jump merupakan metode pembelajaran yang menuntut mahasiswa untuk selalu aktif dalam proses pembelajaran.
Kasus yang diberikan oleh dosen adalah kasusu yang berbentuk paragraph dengan berbagai kata sulit didalamnya, dan kemudian kami harus menentukan kata sulit sebagai bahan yang akan kami bahas dalam metode seven jump tersebut.
Adapun langkah-langkah seven jump tersebut adalah:
1.menentukan kata sulit
2.merumuskan pertanyaan
3.membuat konsep
4.membuat pohon masalah
5.merumuskan tujuan pembelajaran
6.literature
7.presentasi
Tujuan dari penggunaan metode pembelajaran seven jump ini yaitu agar mahasiswa senantiasa aktif dan mengerti mengenai berbagai macanm istilah dalam bidang kesehatan dan khususnya dibidang keperawatan, karena sebagai calon perawat hendakny harus memahami dan mengerti berbagai macam istilah dalam bidang kesehatan.



BAB I
Kasus I
DIPERIKSA PERAWAT CANTIK, TEKANAN DARAH NAIK
Pak Ramin berobat ke rumah sakit tadi malam karena temperature tubuhnya meningkat, sesampainya di rumah sakit pak ramin langsung diperiksa oleh perawat yang sangat cantik, karena diperaksa oleh perawat yang cantik, pulse rate, respiratory pak ramin mejadi lebih cepat, blood pre asure pak Ramin juga ikut naik dengan sisitol 140 mmHg dan diastole 90 mmHg.
Langkah-langkah seven jump:
1.Mengidentifikasi kata sulit
a.Temperature
b.Pulse rate
c.Respiratorey rate
d.Blood preasure
e.Sistol
f.Diastol
2.Merumuskan pertanyaan
a.Temperature
1)Apakah temperature itu?
2)Apakah temperature dapat naik dan turun?
3)Apa penyebab temperature dapat naik?
4)Berapa suhu seseorang dapat dikatakan naik ?
5)Apakah akibat dari seseorang yang bersuhu tinggi?
6)Penyakit apakah yang ditimbulkan?
7)Bagaimana cara mengatasinya ataupun menurunkan suhu tersebut?
8)Bagaimana cara melakukannya?
9)Apa penyebab temperature dapat turun?
10)Berapa suhu seseorang dikatakan rendah?
11)Apakah akibat dari seseorang bersuhu rendah?
12)Penyakit apakh yang timbul pada seseorang yang bersuhu rendah?
13)Bagaiman cara mengatasi penyakit tersebut?
14)Berapa normal temperature tubuh?
15)Apakah alat yang digunakan untuk mengukur temperature tubuh?
16)Apakah terdapat berbagai macam alat ukur suhu?jika ada sebutkan!
17)Sebutkan masing-masing fungsinya?
18)Dimana letak pengukuran suhu tubuh?
19)Apa yang menyebabkan oral, aksila, dan rektal menjadi tempat ukur suhu?
20)Bagaimana prosedur pengukurannya?
b.Pulse rate
1) pulse rate adalah?
2) Berapa normal kecepatan denyut nadi?
3) Berapa batasan tertenggi denyut nadi?
4) Kapan denyut nadi mengalami perubahan?
5) Pada saat apa terjadi perubahan tersebut?
6) Kapan terjadi perubahan tersebut?
7) Mengapa denyut tersebut dapat berubah?
8) Apakah penyebab denyut nadi naik?
9) Mengapa olah raga, terkejut, takut, dan penyakit dapat menyebabkan nadi naik?
10) Bagimana cara menurunkan nadi tersebut?
11) Apakah penyebab penurunan denyut nadi?
12) Mengapa tidur, santai, dan penyakit dapat menyebabkan nadi turun?
13) Berapa kenaikan dan penurunan denyut nadi pada orang sakit?
14) Apa yang menyebabkan kenaikan dan penurunan nadi tersebut?
15) Bagaimana cara menstabilkan nadi tersebut?
16) Dimana letak pengukuran nadi?
17) Mengapa bagian tersebut menjadi dasar pengukuran?
18) Apakah alat yang digunakan untuk mengukur denyut nadi?
19) Siapakah penemu alat tersebut dan kapan ditemukannya?
20) Jelaskan prosedur penggunaan alat tersebut?
c.Respiratory rate
1)Apa yang dimaksud respiratory rate?
2)Berapa ukuran normal respiratory rate?
3)Apakah respiratory rate dapat naik dan turun?
4)Sebutkan faktor-faktor kenaikan dan penurunan respiratory rate?
5)Apakah penyebab kenaikan respiratory rate?
6)Mengapa polusi, olahraga, serta merokok dapat menyebabkan respiratory rate naik?
7)Apakah akibat yang ditimbulkan karena respiratory rate naik?
8)Bagaimana akibat itu bisa terjadi?
9)Bagaimana cara mengatasinya?
10)Dan apabila sudah terlambat/respiratory rate naik apa yang harus dilakukan?
11)Apakah akibat penurunan respiratory rate?
12)Dan mengapa penyakit dan kondisi rileks mampu menurunkan respiratory rate?
13)Apakah akibat yang ditimbulkan jika respiratory rate menurun?
14)Bagaimana cara mengatasinya?
15)Dan apabila respiratory rate naik apa yang harus kita lakukan?
16)Apa alat yang digunakan untuk mengukur respiratory rate?
17)Siapa penemu alat tersebut dan kapan ditemukan alat tersebut?
18)Jelaskan prosedurnya?
d.Blood preasure?
1)apakah yang dimaksud dengan blood preasure?
2)Faktor apa sajakah penyebab tekanan darah naik dan turun?
3)Apakah yang menyebabkan tekanan darah naik?
4)Mengapa makanan berkolestrol dapat menyebabkan tekanan darah tersebut dapat naik?
5)Apakah gejala-gejala yang timbul jika tekanan darah naik?
6)Apa akibat yang timbul jika tekanan darah tersebut naik?
7)Berapa ukuran darah seseorang dapat dikatakan darah tinggi?
8)Bagaimana cara mengatasi akibat tersebut?
9)Apakah yang menyebabkan tekanan darah turun?
10)Mengapa makanan rendah kalori dapat menyebabkan tekanan darah turun?
11)Apakah gela yang dirasakan ketika darah seseorang turun/rendah?
12)Hal apakah akibat yang timbul jika tekanan darah tersebut turun?
13)Berapa seseorang dapat dikatakan darah rendah?
14)Apa yang harus kita lakukan jika mengalami darah rendah?
15)Berapa normal tekanan darah manusia?
16)Apa alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah?
17)Siapa penemu dan kapan ditemukannya alat tersebut?
18)Bagaimana prosedur penggunan alat tersebut?
e.Sistole
1)apa yang dimaksud dengan sistole?
2)Bagaimana sisitol terjadi?
3)Apa penyebab sistol?
4)Kapan terjadi sistol?
5)Dimana sistol terjadi?
6)Apakah sistol memiliki beberapa macam?
7)Berapa ukuran maksimal sistol?
8)Berapa ukuran minimal sistol?
9)Berapakah sistol normal?
10)Apakah sistol dapat naik dan turun?
11)Apa penyebab sistole menjadi naik?
12)Apakah penyebab sistole menjadi turun?
13)Dimana sistole terjadi?
14)Alat apakah yang digunakan untuk mengetahui sistol?
15)Jelakan prosedurnya?
f.Diastol
1)diastol adalah?
2)Bagaimana diastol terjadi?
3)Apakah penyebab diastol?
4)Kapan terjadi diastol?
5)Dimana diastol terjadi?
6)Apakah diastol memiliki beberapa macam?
7)Berapa ukuran maxsimal diastol?
8)Berapa ukuran minimal diastol?
9)Berapakah diastol normal?
10)Apakah sisitol dapat naik dan turun?
11)Apakah penyebab diastol turun?
12)Apa apa penyebab diastol naik?
13)Dimana diastol terjadi?
14)Alat apakah yang digunakan untuk mengetahui sistol?
15)Jelaskan prosedurnya?
3.Memebuat konsep
a.Temperature
Temperature adalah suhu tubuh, temperature dapat naik dan turun, temperature naik dapat disebabkan oleh lingkungan, kondisi tubuh, penyakit, depresi. Temperature dapat diturunkan dengan kompres, minum obat, olah raga, dan istirahat yang cukup.Temperature normal manusia adalah 36°c sampai 37°c, ini dapat diukur dengan sebuah alat pengukur suhu yaitu thermometer, dan dapat diukur melalui oral, rectal, dan aksila.
Alat dan bahan untuk memeriksa suhu:
1)Thermometer.
2)3 buah botol.
3)botol pertama berisi larutan sabun.
4)botol kedua berisi larutan desinfektan.
5)botol ketiga berisi berisi air bersih.
6)bengkok
7)kertas/tisu
8)vaselin
9)buku catatan suhu
10)sarung tangan
adapun prosedur kerjanya:
pemeriksaan suhu secara oral
1)cuci tangan.
2)gunakan sarung tangan .
3)jelaskan prosedur kepada pasien.
4)atur posisi pasien.
5)tentukan letak bawah lidah.
6)turunkan suhu thermometer di bawah 34-35 derajat celcius.
7)Letakkan thermometer dibawah lidah sejajar dengan gusi.
8)Anjurkan mulut dikatupkan selama 3-5 menit.
9)Angkat thermometer dan baca hasilnya.
10)Catat hasil.
11)Bersihkan thermometer dengan kertas/tisu.
12)Cuci dengan sabun dan desinfektan. Bilas dengan air bersih lalu keringkan.
Pemeriksaan suhu secara rectal
1)cuci tangan.
2)Gunakan sarung tangan
3)Jelaskan prosedur pada pasien.
4)Atur posis pasien dengan posisi sim atau miring.
5)Pakaian diturunkan sampai bawah glutea.
6)Tentukan thermometer, standarkan pada nilai nol, alau oleskan vaselin.
7)Letakkan telapak tangan pada sisi glutea pasien dan masukkan termometer ke dalam rectal. Jaga jangan sampai berubah tempatnya dan ukur suhu.
8)Setelah 3-5 menit angkat thermometer.
9)Catat hasil.
10)Bersihkan thermometer dengan kertas tisu.
11)Cuci dengan air sabun dan desinfektan. Bilas dengan air bersih lalu keringkan.
Pemeriksaan suhu secara aksila
1)cuci tangan
2)gunakan sarung tangan
3)jelaskan prosedurnya pada pasien
4)atur posisi pasien
5)tentukan letak aksila dan bersihkan daerah aksila menggunakan tisu.
6)Turunkan thermometer dibawah suhu 34-35 derajat celcius.
7)Letakkan thermometer pada daerah aksila dengamn lengan pasien dilipatkan ke dada.
8)Setelah 3-10 menit thermometer diangkat dan baca hasilnya.
9)Catat hasil.
10)Bersihkan thermometer dengan kertas tisu.
11)Cuci dengan air sabun dan desinfektan. Bilas dengan air bersih lalu keringkan.
b.Pulse rate
Pulse rate adalah frekuensi kecepatan denyut nadi yang dihitung permenit, Normal denyut nadi pada anak-anak ( 130/menit ) , dewasa ( 70-80 / menit ),dan lajut usia adalah 100/menit. Denyut nadi sedikit mengalami perubahan ketika melakukan respirasi (menjadi lebih cepatselam inspirasi dibanding selam ekspirasi ). Penyebab lain dari kenaikan denyut nadi antara lain adalah olah raga, gerogi, terkejut, takut, dan penyakit.dan menyebabkan denyut nadi menurun antara lain tidur, santai ,dan penyakit. Pada orang sakit juga mengalami kenaikan denyut nadi yaitu 5 denyutan untuk setiap kenaikan 1° farenhait ( 8 denyutan untuk 1°C). Alat yang digunakan untuk mengatur denyut nadiadalah arloji tangan dengan jarumdetik atau layer digital atau polsteller. Cara menggunakan / prosedur pelaksanaannya yaitu :
1)menempatkan alat kedekat klien
2)menjelaskan tindakan yang dilakukan dan tujuannya.
3)mencuci tangan
4)membantu klien untuk melakukan posisi terlentang /duduk.
5)menempatkan dua atau tiga jari tangan pemeriksa diatas lekukan radial searah ibu jari, sisi dalam pergelangan tangan klien.
6)berikan tekanan ringan pada atas radius, abaikan denyutan awal dan kemudian tekanan rileks sehingga denyutan menjadi mudah dan dipalpasi.
7)saat denyutan teratur, mulai menghitung frekuensi denyutan dengan menggunakanal alat diatas.
8)apabila denyutan teratur, hitung selam 30 detik dan kalikan hasilnya dengan dua.
9)apabila denyutan tidak teratur pada pasien yang barupertama kali dilakukan pemeriksaan, hitung selama satu menit.
10)kaji kekuatan, irama dan kesehatan denyut.
11)Bantu klien dalam posisi nyaman.
12) cuci tangan lalu didokumentasikan pada catatan.
c.Respiratory rate
Respiratori rate adalah frekuensi kecepatan pernafasan yang dihitung permenit. Normal kecepatan pada pernafasan yaitu 24/menit. Sesak nafas dapat disebabkan oleh lingkungan/polusi, penyakit, rasaketakutan, olah raga, dan merokok. Sedangkan yang menyebabkan pernafasan menurun adalah penyakit dan dalam kondisi santai. Alat yang digunakan untuk mengukur pernafasan adalah arloji tangan dengan jarum detik atau layer digital atau polsteller.prosedur penggunaan alat ini adalah
1)menempatkan alat kedekat pasien.
2)menjelaskan tindakan yang dilakukan .
3)mancuci tangan klien.
4) meletakkan lengan klien pada posisi rileksmenyilang abdomen atau dada bagian bawahnya.
5)mengobservasi siklus pernafasan lengkap ( sekali inspirasi dan sekali ekspirasi )
6)menjamin bahwa hitungan akan mulai dengan sikluspernafasan normal.
7)setelah siklus terobservasi, lihat pada jarum detik jam tangan dan hitung frekuensinya. Waktu dimulai dengan menghitung satu.
8)bila irama teratur, hitung respirasi selama 30 detikdan kalikan dua.
9)bila respirasi tidak teratur hitung satu melihat menit penuh.
10)hitung, lalu mencuci tangan dan didokumentasi.
Ada bermacam-macam pernafasan adalah :
1.pernafasan luar : proses keluar dean masuknya udara kedalam dan keluar paru
2.pernafasan dalam : pertukaran gas antara dalam dan sel-sel jaringan tubuh.
3.pernafasan seluler : penggunaan O2, dan pembuatan CO2 dalam sel pada proses metabolisme sel.
Dan beberapa factor yang mempengaruhi pernafasan yaitu tingkat perkembangan, gaya hidup, status kesehatan, obat tertentu (narkotika).
d.Blood Preasure
Blood preasure adalah tekanan yang ditimbulkan oleh darah pada dinding pembuluh darah, tekanan darah naik apabila makan makanan yang berkolestrol tinggi, seperti : durian, sate kambing, gulai, garam yang berlebihan, stress, marah. Tekanan darah juga dapat turun karena disebabkan oleh pengkonsumsian makanan rendah kalori, seperti buah timun, melon, pear, jamu,serta obat-obatan. Tekanan darah yangnormal adalah 120/70 mmHg dan alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah yaitu stetoscop,spigmomanometer air raksa. Cara atayu prosedur pelaksanaan alat itu adalah sebagai berikut :
1)mendekatkan alat disamping pasien.
2)menjelaskan tindakan yang akan dilakukan dan tujuannya.
3)mencuci tangan.
4)menghilangkan mikro organisme untuk menghilangkan transmisi.
5)mengatur posisi klien, duduk atau berbaring.
6)membawa pakaian yang menutupi lengan atas.
7)memastikan ketetapan letak manset.
8)alpasi arteri brakhialis dan menempatkan manset 2.5 cm diatas arteri brakhialis.
9)letakkan stetoscop diatas arteri tanpa menyentuh manset.
10)pusatkan anak panah yang tertera pada manset ke arteri brakhialis dan lingkarkan manset pada lengan.
11)mengempeskan manset dan tunggu selam 30 detik.
12)tempatkan bagian telingga stetoscop pada telingga.
13)pompa manset.
14)buka katup secara perlahan sehingga memungkinkan air raksa turun rata-rata 2-3 mmHg/detik.
15)dan seterusnya lalu diinformasikan pada klien hasilnya.
e.Sistol
Sistol adalah pperiode kontraksi dalam siklus jantung , penyebab sisitol naik yaitu kaget, takut,lelah dan kegiatan olahraga.
Sistol dapat turun apabila seseorang tidur, minum obat dan dalam keadaan sakit. Sisitol terjadi pada jantung manusia.
F. diastol
Diastol adalah periode relaksasi dalam siklus jantung, penyebab sistol yaitu santai,istirahat yang cukup. Diastol dapat naik apabila seseorang stres, kaget, berolahraga, dan diastol terjadi pada jantung pada manusia.
4.Pohon Masalah




















































































5.Sasaran pembelajaran
Tujuan umum
Mahasiswa dapat mengerti dan memahami berbagai istilah dibidang kesehatan
Tujuan khusus
1.mahasiswa dapat mengerti, memahami dan mengukur temperature
2.mahasiswa dapat mengerti, memahami dan mengukur pulse rate
3.mahasiswa dapat mengerti, memahami dan mengukur respiratory rate
4.mahasiswa dapat mengerti, memahami dan mengukur blood preasure


BAB II
MATERI
TEMPERATURE
1. Pengertian Suhu
Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat berupa getaran. Makin tingginya energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut.
Suhu juga disebut temperatur yang diukur dengan alat termometer. Empat macam termometer yang paling dikenal adalah Celsius, Reumur, Fahrenheit dan Kelvin. Perbandingan antara satu jenis termometer dengan termometer lainnya mengikuti.
2. Alat Ukur Suhu
Secara kualitatif, kita dapat mengetahui bahwa suhu adalah sensasi dingin atau hangatnya sebuah benda yang dirasakan ketika menyentuhnya. Secara kuantitatif, kita dapat mengetahuinya dengan menggunakan termometer. Suhu dapat diukur dengan menggunakan termometer yang berisi air raksa atau alkohol. Kata termometer ini diambil dari dua kata yaitu thermo yang artinya panas dan meter yang artinya mengukur (to measure).
3. Tipe termometer
Beberapa tipe termometer antara lain:
termometer alkohol
termometer basal
termometer merkuri
termometer oral
termometer Galileo
termometer infra merah
termometer cairan kristal
termistor
bi-metal mechanical thermometer
electrical resistance thermometer
reversing thermometer
silicon bandgap temperature sensor
six's thermometer, juga dikenal sebagai maximum minimum thermometer
thermocouple
coulomb blockade thermometer
4. Termometer yang sering digunakan
Termometer yang biasanya dipakai sebagai berikut:
a. Termometer bulb (air raksa atau alkohol)
Menggunakan gelembung besar (bulb) pada ujung bawah tempat menampung cairan, dan tabung sempit (lubang kapiler) untuk menekankan perubahan volume atau tempat pemuaian cairan.
Berdasar pada prinsip suatu cairan volumenya berubah sesuai temperatur. Cairan yang diisikan terkadang alkohol yang berwarna tetapi juga bisa cairan metalik yang disebut merkuri, keduanya memuai bila dipanaskan dan menyusut bila didinginkan
Ada nomor disepanjang tuba gelas yang menjadi tanda besaran temperatur.
Keutungan termometer bulb antara lain tidak memerlukan alat bantu, relatif murah, tidak mudah terkontaminasi bahan kimia sehingga cocok untuk laboratorium kimia, dan konduktivitas panas rendah.
Kelemahan termometer bulb antara lain mudah pecah, mudah terkontaminasi cairan (alkohol atau merkuri), kontaminasi gelas/kaca, dan prosedur pengukuran yang rumit (pencelupan).
Penggunaan thermometer bulb harus melindungi bulb dari benturan dan menghindari pengukuran yang melebihi skala termometer.
Sumber kesalahan termometer bulb:
- time constant effect, waktu yang diperlukan konduksi panas dari luar ke tengah batang kapiler
- thermal capacity effect, apabila massa yang diukur relatif kecil, akan banyak panas yang diserap oleh termometer dan mengurangi suhu sebenarnya
- cairan (alkohol, merkuri) yang terputus
- kesalahan pembacaan
- kesalahan pencelupan
b. Termometer spring
Menggunakan sebuah coil (pelat pipih) yang terbuat dari logam yang sensitif terhadap panas, pada ujung spring terdapat pointer. Bila udara panas, coil (logam) mengembang sehingga pointer bergerak naik, sedangkan bila udara dingin logam mengkerut pointer bergerak turun. Secara umum termometer ini paling rendah keakuratannya di banding termometer bulb dan digital.
Penggunaan termometer spring harus selalu melindungi pipa kapiler dan ujung sensor (probe) terhadap benturan/ gesekan. Selain itu, pemakaiannya tidak boleh melebihi suhu skala dan harus diletakkan di tempat yang tidak terpengaruh getaran.
c. Termometer non kontak
Termometer infra merah, mendeteksi temperatur secara optik selama objek diamati, radiasi energi sinar infra merah diukur, dan disajikan sebagai suhu, dengan mengetahui jumlah energi infra merah yang dipancarkan oleh objek dan emisinya, temperatur objek dapat dibedakan.
d. Termometer elektronik
Ada dua jenis yang digunakan di pengolahan, yakni thermocouple dan resistance thermometer. Biasanya, industri menggunakan nominal resistan 100 ohm pada 0 °C sehingga disebut sebagai sensor Pt-100. Pt adalah simbol untuk platinum, sensivitas standar sensor 100 ohm adalah nominal 0.385 ohm/°C, RTDs dengan sensivitas 0.375 dan 0.392 ohm/°C juga tersedia.
5. Satuan Suhu
Mengacu pada SI, satuan suhu adalah Kelvin (K). Skala-skala lain adalah Celsius, Fahrenheit, dan Reamur.
Pada skala Celsius, 0 °C adalah titik dimana air membeku dan 100 °C adalah titik didih air pada tekanan 1 atmosfer. Skala ini adalah yang paling sering digunakan di dunia. Skala Celsius juga sama dengan Kelvin sehingga cara mengubahnya ke Kelvin cukup ditambahkan 273 (atau 273.15 untuk lebih tepatnya).Skala Fahrenheit adalah skala umum yang dipakai di Amerika Serikat. Suhu air membeku adalah 32 °F dan titik didih air adalah 212 °F.Sebagai satuan baku, Kelvin tidak memerlukan tanda derajat dalam penulisannya. Misalnya cukup ditulis suhu 20 K saja, tidak perlu 20° K.
6. Mengubah Skala Suhu
Cara mudah untuk mengubah dari Celsius, Fahrenheit, dan Reamur adalah dengan mengingat perbandingan C:F:R = 5:9:4. Caranya, adalah (Skala tujuan)/(Skala awal)xSuhu. Dari Celsius ke Fahrenheit setelah menggunakan cara itu, ditambahkan 32.
Contoh
100 °C pada skala Fahrenheit adalah 9/5 x 100 + 32 = 212 °F
77 °F pada skala Celsius adalah 5/9 x (77-32) = 25 °C
Suhu paling dingin di bumi pernah dicatat di Stasiun Vostok, Antarktika pada 21 Juli 1983 dengan suhu -89,2 °C.
7. Suhu Tubuh Manusia
a. Pemeriksaan Suhu Tubuh
Pemeriksaan suhu merupakan salah satu pemeriksaan yang digunakan untuk menilai kondisi metabolisme dalam tubuh, di mana tubuh menghasilkan panas secar kimiawi melalui melalui metabolisme darah. Pemeriksaan suhu ini dapat dapat dilakukan melalui oral, rektal, dan aksila yang digunakan untuk menilai keseimbangan tubuh serta membantu menentukan diagnosis dini suatu penyakit.


Tabel suhu tubuh normal
Umur
Suhu (derajat celcius )
3 bulan
37,5
1 tahun
37,7
3 tahun
37,2
5 tahun
37,0
7 tahun
36,8
9 tahun
36,7
13 tahun
36,6


pemeriksaan suhu secara oral
13)cuci tangan.
14)gunakan sarung tangan .
15)jelaskan prosedur kepada pasien.
16)atur posisi pasien.
17)tentukan letak bawah lidah.
18)turunkan suhu thermometer di bawah 34-35 derajat celcius.
19)Letakkan thermometer dibawah lidah sejajar dengan gusi.
20)Anjurkan mulut dikatupkan selama 3-5 menit.
21)Angkat thermometer dan baca hasilnya.
22)Catat hasil.
23)Bersihkan thermometer dengan kertas/tisu.
24)Cuci dengan sabun dan desinfektan. Bilas dengan air bersih lalu keringkan.
Pemeriksaan suhu secara rectal
12)cuci tangan.
13)Gunakan sarung tangan
14)Jelaskan prosedur pada pasien.
15)Atur posis pasien dengan posisi sim atau miring.
16)Pakaian diturunkan sampai bawah glutea.
17)Tentukan thermometer, standarkan pada nilai nol, alau oleskan vaselin.
18)Letakkan telapak tangan pada sisi glutea pasien dan masukkan termometer ke dalam rectal. Jaga jangan sampai berubah tempatnya dan ukur suhu.
19)Setelah 3-5 menit angkat thermometer.
20)Catat hasil.
21)Bersihkan thermometer dengan kertas tisu.
22)Cuci dengan air sabun dan desinfektan. Bilas dengan air bersih lalu keringkan.
Pemeriksaan suhu secara aksila
12)cuci tangan
13)gunakan sarung tangan
14)jelaskan prosedurnya pada pasien
15)atur posisi pasien
16)tentukan letak aksila dan bersihkan daerah aksila menggunakan tisu.
17)Turunkan thermometer dibawah suhu 34-35 derajat celcius.
18)Letakkan thermometer pada daerah aksila dengamn lengan pasien dilipatkan ke dada.
19)Setelah 3-10 menit thermometer diangkat dan baca hasilnya.
20)Catat hasil.
21)Bersihkan thermometer dengan kertas tisu.
22)Cuci dengan air sabun dan desinfektan. Bilas dengan air bersih lalu keringkan.


PULS RATE
Denyut nadi merupakan denyutan atau dorongan yang dirasakan dari proses pemompaan jantung. Setiap kali biik kiri jantung menegang untuk menyemprotkan darah ke aorta yang sudah penuh, maka dinding arteria dalam sistem peredaran darah mengembang atau mengembung untuk mengimbangi bertambahnya tekanan.
Mengembangnya aorta menghasilkan gelombang di dinding aorta yang akan menimbulkan dorongan atau denyutan.
Proses perubahan denyut nadi tersebut dipengaruhi oleh perubahan kecepatan jantung terhadap rangsangan yang ditimbulkan oleh sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis. Randsangan simpatis dapat menambah kecepatan denyut jantung seperti ketika tubuh dalam keadaan cemas, emosi, takut, dan marah. Sedangkan rangsangan parasimpatis dapat mengurangi kecepatan denyut nadi.
Pemeriksaan nadi seharusnya dilakukan dalam keadaan tidur atau istirahat. Pemeriksaan nadi dapat disertai pemeriksaan denyut jantung untuk mengetahui adanya pulsus defisit, yaitu denyut jantung yang tidak cukup kuat untuk menimbulkan denyut nadi sehingga kecepatan denyut jantung lebih tinggi dari pada kecepatan denyut nadi. Takikardia adalah kasus dimana denyut jantung lebih cepat dari pada kecepatan normal. Hal ini dapat dijumpai pada keadaan hipertermia, aktivitas tinggi, kecemasan, miokarditis, gagal jantung, dehidrasi, dan lain-lain. Hipertermia dapat meningkatkan denyut nadi sebanyak 15-20 kali per menit setiap peningkatan satu suhu derajat celcius.
Frekuensi Nadi
Umur
Frekuensi nadi rata-rata
Lahir
140
1 bulan
130
1-6 bulan
130
6-12 bulan
115
1-2 tahun
110
2-4 tahun
105
6-10 tahun
95
10-14 tahun
85
14-18 tahun
82

Penilaian denyut nadi tyang lain adalah takikardia sinis yang ditandai dengan variasi 10-15 denyutan dari menit ke menit dan takikardia supraventikulerparoksimal yang ditandai dengan nadi sulit dihitung karena terlalu cepat (lebih dari 200 kali per menit ) dan kecepatan nadi konstan sepanjang serangan.
Di samping takikardia terdapat bradikardia yang merupakan frekuensi denyut jantung lebih lambat dari normal. Dalam penelitian bradikardia terdapat bradikardia sinus dan bradikardia relatif, yaitu apabila denyutan nadi lebih sedikit dibandingkan kenaikan suhu.
Pemeriksaan nadi ryang lain adalah iramanya, yaitu apakah iramanya normal atau tidak. Disritmia (aritmia ) sinus merupakan ketidak teraturan nadi, denyut nadi lebih cepat saat inspirasi dan akan lebih lambat saat ekspirasi. Kemudian, apabila teraba nadi sepasang-sepasang dinamakan pulsus bigeminus dan apabila teraba tiga kelompok disebut pulsus trigeminus. Untuk melihat kelainan lebih lanjut dapat dapat dilakukan dengan elektrokardiografi.
Selain itu, pemeriksaan terhadap kualitas nadi apakah normal atau cukup dapat dinilai dari adanya pulsusseler, yang ditandai dengan nadi teraba sangat kuat dan turun dengan cepat akibat tekanan nadi (perbedaan tekanan sistolik dan diastolik yang sangat besar), dan apabila lemah menunjukan adanya kegagalan dan sirkulasi. Adanya pulsus parvuset tardus ditandai denga amplitudo nadi yang rendah dan teraba lambat naik dapat terjadi pada stenosis aorta. Pulsus alternans ditandai dengan denyut nadi yang berselang-seling kuat dan lemah menunjukan adanya beban ventrikel kiri yang berat. Pulsus paradoksus ditandai dengan nadi yang teraba jelas lemah saat inspirasi dan teraba normal atau kuat saat ekspirasi yang dapat menunjukan temponade jantung.
Pola nadi
Pola nadi
Deskripsi
Bradikardia
Frekuensi nadi lambat
Takikardia
Frekuensi nadi meningkat, dalam keadaan takut, menangis, aktivitas meningkat, atau demam yang menunjukan penyakit jantung
Sinus aritmia
Frekuensi nadi meningkatkat selama inspirasi, menurun selama ekspirasi, sinus aritmia, merupakan variasi normal pada anak, khususnya selama waktu tidur
Pulsus alternans
Denyut nadi yang silih berganti kuat-lemah dan kemungkinna menunjukan gagl jantung
Pulsus bigeminus
Denyutan berpasangan yang berhubungan dengan denyutan prematur
Pulsus paradoksus
Kekuatan nadi menurun karena inspirasi
Thready pulse
Denyutan nadi cepat dan lemah menunjukan adanya tanda syok, nadi sukar dipalpasi, tampak muncul dan menghilang
Pulsus corrigan
Denyut nadi kuat dan berdetak-detak disebabkan oleh variasi yang luaspada tekanan nadi

Cara memeriksa denyut nadi
Memeriksa denyut nadi merupakan indikator menilai sistem kardiovaskular. Denyut nadi dapat diperiksa dengan mudah menggunakan jari tangan ( palpasi ) atau dengan alat elektronikyang sederhana maupun canggih, pemeriksaan denyut nadi ini dilakukan pada daerah artery radialis pada pergelangan tangan, artery brakhialis pada siku bagian dalam. Artery karotis pada leher, artery temporalis, artery femoralis, artery dorsalis pedis, atau ratery frontalis pada ubun bayi, gumna mengetahui denyut nadi (irama, frekuensi) dan menilai kemampun fungsi kardiovaskular.
Alat dan bahan:
a.Arloji ( jam ) atau stop watch
b.Buku catatan nadi

Cara menggunakan / prosedur pelaksanaannya yaitu :
1. menempatkan alat kedekat klien
a.menjelaskan tindakan yang dilakukan dan tujuannya.
b.mencuci tangan
c.membantu klien untuk melakukan posisi terlentang /duduk.
d.menempatkan dua atau tiga jari tangan pemeriksa diatas lekukan radial searah ibu jari, sisi dalam pergelangan tangan klien.
e.berikan tekanan ringan pada atas radius, abaikan denyutan awal dan kemudian tekanan rileks sehingga denyutan menjadi mudah dan dipalpasi.
f.saat denyutan teratur, mulai menghitung frekuensi denyutan dengan menggunakanal alat diatas.
g.apabila denyutan teratur, hitung selam 30 detik dan kalikan hasilnya dengan dua.
h.apabila denyutan tidak teratur pada pasien yang barupertama kali dilakukan pemeriksaan, hitung selama satu menit.
i.kaji kekuatan, irama dan kesehatan denyut.
j.Bantu klien dalam posisi nyaman.
k. cuci tangan lalu didokumentasikan pada catatan.
RESPIRATORY RATE
Respiratori rate adalah frekuensi kecepatan pernafasan yang dihitung permenit. Normal kecepatan pada pernafasan yaitu 24/menit. Sesak
1. fisiologi Pernapasan
Sebagian sel dalam tuuh memperoleh energi dan reaksi kimia yang melibatkan oksigen dan karbondioksida. Pertukaran gas pernafasan tejadi antara udara di lingkungan dan darah. Terdapat tiga langkah dalam oksigenasi yakni : ventilasi, perfusi, dan difusi. Supaya pertukaran gas dapat terjadi,organ, saraf, dan otot pernafasan harus utuhdan sistem saraf pusat mampu mengatur siklus pernafasan.
2. Struktur dan Fungsi
Pernafasan dapat berubah karena kondisi atau penyakit yang mengubah struktur dan fungsi paru. Otot-otot pernafasan, ruang pleura, dan alveoli sangat penting untuk ventilasi, perfusi dan pertukaran gas pernafasan.
3. Kerja Pernafasan
Pernafasan adalah upaya yang dibutuhkan untuk mengembangkan dan membuat paru berkontraksi. Kerja pernafasan ditentukan oleh tingkat komplikasi paru, tahanan jalan nafas, keberadaan ekspirasi yang aktif, dan penggunaan otot-otot bantu pernafasan.
Kompliansi merupakan kemampuan paru distensi atau mengembang sebagai respon terhadap peningkatan tekanan intra alveolar. Kompliansi menurun pada penyakit, seperti endema pulmonar, interstisial, fibrosis pleura dan kelainan struktur traumatik atau kongenital, seperti kifosis atau faktur iga.
Surfaktan merupakan zat kimia yang diproduksi di paru oleh sel tipe dua alveolar yang mempertahankan tegangan permukaan alveoli dan mencegahnya dari kolaps.
Tahanan jalan nafas merupakan perbedaan tekanan antar mulut dan alveoli terkait dengan kecepatan aliran gas yang diinspirasi. Tahanan jalan napas dapat mengalami peningkatan akibat obstruksi jalan napas. Penyakit dijalan napas kecil ( seperti asma ), dan edema trakeal. Jika tahanan meningkat, jumlah udara yang melaluijalan napas antomis menurun.
Ekspirasi merupakan tekanan proses pasif normal yang bergantung pada property rekoil elastis dan membutuhkan sedikit kerja otot atau tidak sama sekali. Rekoil elastis dihasilakn oleh serabut elastis di jaringan paru dan oleh tegangan permukaan dalam cairan yang melapisi laveoli, klien yang mengalami penyakit pulmonar obstruksi kronik lanjut akan kehilangan rekoil elastis paru dan thoraks. Akibatnya kerja napas klien meningkat.
Otot bantu pernafasan dapat meningkatkan volume paru selama inspirasi. Klien yang mengalami penyakit pulmonar obstruksi kronik. Khususnya emfisema. Seringkali menggunakan otot ini untuk meningkatkan volume paru, selama pengkajian perawat dapat mengobservasi peninggkatan klavikula klien selama inspirasi.
Kompliansi yang meningkat tahanan jalan napas yang meningkat, ekspirasi yang aktif, atau penggunaan otot bantu napas meningkatkan kerja pernapasan, menyebabkan penggunaan energi meningkat. Untuk memenuhi penggunaan energi ini, tubuh meningkatkan kecepatan metabolismenya dan kebutuhan akan oksigen, sama seperti eliminasi karbon dioksida. Rangkaian ini merupakan siklus sebab akibat pada klien yang mengalami kerusakan ventilasi, pada keadaan lebih lanjut akan menyebabkan penurunan status pernapasan dan kemampuan oksigenasi yang adekuat.
4. Pertukaran Gas Pernafasan
Gas perbnapasan mengalami pertukaran di alveoli dan kapiler jaringan tubuh. Oksigen ditransfer dari paru-paru kedarah dan karbon dioksida ditarnsfer dari darah ke alveoi untuk fdikeluarkan sebagai produk sampah. Pada tingkat jaringan. Oksigen ditransfer dari darah ke jaringan. Dan karbon dioksida ditaransfer dari jaringan kedarah untuk kembali ke alveoli dan dan dikeluarkan. Transfer ini bergantung pada proses difusi.
5. Difusi
Difusi merupakan gerakan molekul dari konsentrasi yang lebih tinggi ke daerah dengan konsentrasi yang lebih rendah. Difusi gas pernapasan terjadi di membran kapiler alveolar dan kecepatan difusi dapat dipengaruhi oleh ketebalan membran.
Peningkatan ketebalan membran merintangi proses difusi karena hal tersebut membuat gas memerlukan waktu lebih lama untuk melewati membran tersebut. Klien yang mengalami edema pulmunar, infiltrasi, pulmonar, aau efusi pulmonar memiliki memiliki ketebalan membran alveolarkapiler yang meningkat akan mengakibatkan proses difusi yang lambat., pertukaran gas pernapasan yang lambat dan mengganggu proses pengireiman oksigen ke jaringan.
Daerah permukaan membran dapat mengalami perubahan sebagai akibat suatu penyakit kronik ( mis. emfisema ), penyakit akut ( mis. pneumothoraks ),atau proses pembedahan ( mis. lobektomi ). Apabila alveoli yang berfungsi lebih sedikit, maka daerah permukaan menjadi lebih berkurang.
6. Pengaturan Pernapasan
Tujuan utama pengaturan pernapasan ialah mensuplai kebutuhan oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh, misalnya kebutuhan saat melakukan latihan fisik, infeksi, atau masa kehamilan. Pengaturan pernapasan meningkatkan pengeluaran karbon dioksida, hasil proses metabolisme tubuh. Proses ini menentukan asam-basa tubuh.
Pernapasan dikendalikan oleh pengaturan syaraf dan kimiawi. Penagturan syaraf melibatkan pengaturan sistem syaraf pusat(spp), pengontrolan frekuensi, kedalaman, dan irama pernapasan. Pengaturan kimiawi melibatkan kerja zat-zat kimia, seperti ion karbon dioksida dan ion hidrogen dengan kecepatan dan kedalaman pernapasan.
Alat yang digunakan untuk mengukur pernafasan adalah arloji tangan dengan jarum detik atau layer digital atau polsteller.prosedur penggunaan alat ini adalah
11)menempatkan alat kedekat pasien.
12)menjelaskan tindakan yang dilakukan .
13)mancuci tangan klien.
14) meletakkan lengan klien pada posisi rileksmenyilang abdomen atau dada bagian bawahnya.
15)mengobservasi siklus pernafasan lengkap ( sekali inspirasi dan sekali ekspirasi )
16)menjamin bahwa hitungan akan mulai dengan sikluspernafasan normal.
17)setelah siklus terobservasi, lihat pada jarum detik jam tangan dan hitung frekuensinya. Waktu dimulai dengan menghitung satu.
18)bila irama teratur, hitung respirasi selama 30 detikdan kalikan dua.
19)bila respirasi tidak teratur hitung satu melihat menit penuh.
20)hitung, lalu mencuci tangan dan didokumentasi.
Ada bermacam-macam pernafasan adalah :
6.pernafasan luar : proses keluar dean masuknya udara kedalam dan keluar paru
7.pernafasan dalam : pertukaran gas antara dalam dan sel-sel jaringan tubuh.
8.pernafasan seluler : penggunaan O2, dan pembuatan CO2 dalam sel pada proses metabolisme sel.
Dan beberapa factor yang mempengaruhi pernafasan yaitu tingkat perkembangan, gaya hidup, status kesehatan, obat tertentu (narkotika).



BLOOD PRESURE
1. Definisi Tekanan Darah
Tekanan darah adalah daya dorong ke semua arah pada seluruh permukaan yang tertutup pada dinding bagian dalam jantung dan pembuluh darah (Ethel, 2003: 238).
2. Asal Tekanan Darah
Aksi pemompaan jantung memberikan tekanan yang mendorong darah melewati pembuluh-pembuluh. Darah mengalir melalui system pembuluh tertutup karena ada perbedaan tekanan atau gradien tekanan antara ventrikel kiri dan atrium kanan.
a.Tekanan ventrikular kiri berubah dari setinggi 120 mmHg saat sistole sampai serendah 0 mmHg saat diastole.
b. Tekanan aorta berubah dari setinggi 120 mmHg saat sistole sampai serendah 80 mmHg saat diastole. Tekanan diastolik tetap dipertahankan dalam arteri karena efek lontar balik dari dinding elastis aorta. Rata-rata tekanan aorta adalah 100 mmHg.
Perubahan tekanan sirkulasi sistemik. Darah mengalir dari aorta (dengan tekanan 100 mmHg) menuju arteri (dengan perubahan tekanan dari 100 ke 40 mmHg) ke arteriol (dengan tekanan 25 mmHg di ujung arteri sampai 10 mmHg di ujung vena) masuk ke vena (dengan perubahan tekanan dari 10 mmHg ke 5 mmHg) menuju vena cava superior dan inferior (dengan tekanan 2 mmHg) dan sampai ke atrium kanan (dengan tekanan 0 mmHg) (Ethel, 2003: 238).

3. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah.
Curah jantung. Tekanan darah berbanding lurus dengan curah jantung (ditentukan berdasarkan isi sekuncup dan frekuensi jantungnya).
Tekanan Perifer terhadap tekanan darah. Tekanan darah berbanding terbalik dengan tahanan dalam pembuluh. Tahanan perifer memiliki beberapa faktor penentu :
(1) Viskositas darah.
Semakin banyak kandungan protein dan sel darah dalam plasma, semakin besar tahanan terhadap aliran darah. Peningkatan hematokrit menyebabkan peningkatan viskositas : pada anemia, kandungan hematokrit dan viskositas berkurang.
(2) Panjang pembuluh
Semakin panjang pembuluh, semakin besar tahanan terhadap aliran darah.
(3) Radius pembuluh
Tahanan perifer berbanding terbalik dengan radius pembuluh sampai pangkat keempatnya.
(a) jika radius pembuluh digandakan seperti yang terjadi pada fase dilatasi, maka aliran darah akan meningkat enambelas kali lipat. Tekanan darah akan turun.
(b) Jika radius pembuluh dibagi dua, seperti yang terjadi pada vasokontriksi, maka tahahan terhadap aliran akan meningkatenambelas kalip lipat dan tekanan darah akan naik.
(4) Karena panjang pembuluh dan viskositas darah secara normal konstan, maka perubahan dalam tekanan darah didapat dari perubahan radius pembuluh darah (Ethel, 2003: 238-239).
4. PengaturanTekanan Darah
1. Pengaturan saraf
Pusat vasomotorik pada medulla otak mengatur tekanan darah. Pusat kardiokselerator dan kardioinhibitor mengatur curah jantung.
a. Pusat vasomotorik
(1) tonus vasomotorik merupakan stimulasi tingkat rendah yang terus menerus pada serabut otot polos dinding pembuluh. Tonus ini mempertahankan tekanan darah melalui vasokontriksi pembuluh.
(2) Pertahanan tonus vasomotorik ini dilangsungkan melalui impuls dari serabut saraf vasomotorik yang merupakan serabut eferen saraf simpatis pada sistem saraf otonom.
(3) Vaso dilatasi biasanya terjadi karena pengurangan impuls vasokonstriktor. Pengecualian hanya terjadi pada pembuluh darah di jantung dan otak.
(a) pembuluh darah di jantung dan otak memilki reseptor-reseptor beta adrenergik, merespon epinefrin yang bersirkulasi dan yang dilepas oleh medulla adrenae.
(b) Mekanisme ini memastikan suplai darah yang cukup untuk organ-organ vital selama situasi menegangkan yang menginduksi stimulasi saraf simpatis dan vasokontriksi di suatu tempat pada tubuh
(c) Stimulasi parasimpatis menyebabkan vasodilatasi pembuluh hanya di beberapa tempat; misalnya, pada jaringan erektil genetalia dan kelenjar saliva tertentu
b. Pusat akselerator dan inhibitor jantung serta baroreseptor aorta dan karotis, yang mengatur tekanan darah melalui SSO.
2. Pengaturan kimia dan hormonal
Ada sejumlah zat kimia yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi tekanan darah. Zat tersebut meliputi :
a. Hormon medulla adrenal (norepineprin termasuk vasokonstriktor)
epinefrin dapat berperan sebagai suatu vasokonstriktor atau vasodilator, bergantung pada jenis reseptor otot polos pada pembuluh darah organ.
b. Hormon antidiuretik (vasopresin) dan oksitosin yang disekresi dari kelenjar hipofisis posterior termasuk vasokontriktor.
c. Angiotensin adalah sejenis peptida darah yang dalam bentuk aktifnya termasuk salah satu vasokontriktor kuat.
d. Berbagai angina dan peptide seperti histamin, glukagon, kolesistokinin, sekretin, dan bradikinin yang diproduksi sejumlah jaringan tubuh, juga termasuk zat kimia vasoaktif.
e. Prostaglandin adalah agens seperti hormone yang diproduksi secara local dan mampu bertindak sebagai vasodilator atau vasokonstriktor (Ethel, 2003: 239).
5. Pengukuran Tekanan Darah Arteri Sistolik dan Diastolik
1. Tekanan darah diukur secara tidak langsung melalui metode auskultasi dengan menggunakan sfigmomanometer.
a. Peralatannya terdiri dari sebuah manset lengan untuk mengehentikan aliran darah arteri brakial, sebuah manometer raksa untuk membaca tekanan, sebuah bulb pemompa manset untuk menghentikan aliran darah arteri brakial, dan sebuah katup untuk mengeluarkan udara dari manset.
b. Sebuah stetoskop dipakai untuk mendeteksi awal dan akhir bunyi Karotkoff, yaitu bunyi semburan darah yang melalui sebagian pembuluh yang tertutup. Bunyi dan pembacaan angka pada kolom raksa secara bersamaan merupakan cara untuk menentukan tekanan sistolik dan diastolik.
2. Tekanan darah rata-rata pada pria dewasa muda adalah sistolik 120 mmHg dan diastolik 80 mmHg, biasanya ditulis 120/80. Tekanan darah pada wanita dewasa muda, baik sistolik maupun diastolic biasannya lebih kecil 10 mmHg dari tekanan darah laki-laki dewasa muda (Ethel, 2003: 240).
6. Definisi Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi berarti tekanan tinggi didalam arteri-arteri. Arteri-arteri adalah pembuluh-pembuluh yang mengangkut darah dari jantung yang memompa ke seluruh jaringan dan organ-organ tubuh. Tekanan darah tinggi bukan berarti tegangan emosi yang berlebihan, walaupun tegangan emosi dan stres dapat meningkatkan tekanan darah untuk semenatara. Tekanan darah normal adalah dibawah 120/80; tekanan darah antara 120/80 dan 139/89 disebut "pra-hipertensi" ("pre-hypertension"), dan suatu tekanan darah dari 140/90 atau diatasnya dianggap tinggi.
Angka yang diatas, tekanan darah sistolik, berhubungan dengan tekanan didalam arteri ketika jantung berkontraksi dan memompa darah maju kedalam arteri-arteri. Angka yang dibawah, tekanan diastolik, mewakili tekanan didalam arteri-arteri ketika jantung istirahat (relax) setelah kontraksi. Tekanan diastolik mencerminkan tekanan paling rendah yang dihadapkan pada arteri-arteri.
Suatu peningkatan dari tekanan darah sistolik dan/atau diastolik meningkatkan risiko mengembangkan penyakit jantung (cardiac), penyakit ginjal (renal), pengerasan dari arteri-arteri (atherosclerosis atau arteriosclerosis), kerusakan mata, dan stroke (kerusakan otak). Komplikasi-komplikasi dari hipertensi ini sering dirujuk sebagai kerusakan akhir organ karena kerusakan pada organ-organ ini adalah hasil akhir dari tekanan darah tinggi kronis. Untuk sebab itu, diagnose tekanan darah tinggi sangat penting sehingga usaha-usaha dapat dibuat untuk membuat tekanan darah menjadi normal dan mencegah komplikasi-komplikasi.
Pada awalnya diperkirakan bahwa kenaikan-kenaikan pada tekanan darah diastolik adalah suatu faktor risiko yang lebih penting daripada peningkatan-peningkatan sistolik, namun sekarang diketahui bahwa pada orang-orang yang berumur 50 tahun atau lebih hipertensi sistolik mewakili suatu risiko yang lebih besar. Mempengaruhi hampir satu dari empat orang dewasa di Amerika, hipertensi ternyata adalah suatu persoalan kesehatan publik yang utama.
7. Mengukur Tekanan Darah
Tekanan darah umumnya diukur dengan alat yang disebut sphygmomanometer. Sphygmomanometer terdiri dari sebuah pompa, sebuah pengukur tekanan, dan sebuah manset dari karet. Alat ini mengukur tekanan darah dalam unit yang disebut milimeter air raksa (mm Hg).
Manset ditaruh mengelilingi lengan atas dan dipompa dengan sebuah pompa udara sampai dengan tekanan yang menghalangi aliran darah di arteri utama (brachial artery) yang berjalan melalui lengan. Lengan kemudian di taruh disamping badan pada ketinggian dari jantung, dan tekanan dari manset pada lengan dilepaskan secara berangsur-angsur. Ketika tekanan didalam manset berkurang, seorang dokter mendengar dengan stetoskop melalui arteri pada bagian depan dari sikut. Tekanan pada mana dokter pertama kali mendengar denyutan dari arteri adalah tekanan sistolik (angka yang diatas). Ketika tekanan manset berkurang lebih jauh, tekanan pada mana denyutan akhirnya berhenti adalah tekanan diastolik (angka yang dibawah).

8. Definisi Tekanan Darah Rendah (Hipotensi)
Tekanan darah adalah kekuatan yang digunakan oleh darah yang bersirkulasi pada dinding-dinding dari pembuluh-pembuluh darah, dan merupakan satu dari tanda-tanda vital yang utama dari kehidupan, yang juga termasuk detak jantung, kecepatan pernapasan, dan temperatur. Tekanan darah dihasilkan oleh jantung yang memompa darah kedalam arteri-arteri dan diatur oleh respon oleh arteri-arteri pada aliran darah.
Tekanan darah perorangan dinyatakan sebagai tekanan darah sistolik/diastolik, contohnya, 120/80. Tekanan darah sistolik (angka yang diatas) mewakili tekanan di arteri-arteri ketika otot jantung berkontraksi dan memompa darah kedalamnya. Tekanan darah diastolik (angka yang dibawah) mewakili tekanan di arteri-arteri ketika otot jantung mengendur (relax) setelah ia berkontraksi. Tekanan darah selalu adalah lebih tinggi ketika jantung sedang memompa daripada ketika ia sedag mengendur (relax).
Tekanan darah sistolik untuk kebanyakan kaum dewasa sehat jatuh antara 90 dan 120 milimeter air raksa (mm Hg). Tekanan darah diastolik normal jatuh antara 60 dan 80 mm Hg. Petunjuk-petunjuk sekarang ini menentukan tekanan darah normal lebih rendah dari 120/80. Tekanan darah diatas 130/80 dipertimbangkan tinggi. Tekanan darah tinggi meningkatkan risiko mengembangkan:
penyakit jantung,
penyakit ginjal,
pengerasan dari arteri-arteri (atherosclerosis atau arteriosclerosis),
kerusakan mata, dan
stroke
Tekanan darah rendah (hypotension) adalah tekanan begitu rendah yang menyebabkan gejala-gejala atau tanda-tanda yang disebabkan oleh aliran darah yang rendah melalui arteri-arteri dan vena-vena. Ketika aliran darah terlalu rendah untuk menyerahkan oksigen dan nutrisi-nutrisi yang cukup pada organ-organ vital seperti otak, jantung, dan ginjal, organ-organ tidak berfungsi secara normal dan mungkin rusak secara permanen.
Tidak seperti tekanan darah tinggi, tekanan darah rendah ditentukan terutama oleh tanda-tanda dan gejala-gejala dari aliran darah yang rendah dan tidak oleh angka tekanan darah yang spesifik. Beberapa individu-individu mungkin mempunyai tekanan darah dari 90/50 dengan tanpa gejala-gejala dari tekanan darah rendah dan oleh karenanya tidak mempunyai tekanan darah rendah. Bagaimanapun, yang lain-lain yang normalnya mempunyai tekanan darah tinggi mungkin mengembangkan gejala-gejala tekanan darah rendah jika tekanan darah mereka jatuh ke 100/60.
Sistol
Sistol adalah periode kontraksi dalam siklus jantung , penyebab sisitol naik yaitu kaget, takut,lelah dan kegiatan olahraga.
Sistol dapat turun apabila seseorang tidur, minum obat dan dalam keadaan sakit. Sistol terjadi pada jantung manusia.
Diastol
Diastol adalah periode relaksasi dalam siklus jantung, penyebab sistol yaitu santai,istirahat yang cukup. Diastol dapat naik apabila seseorang stres, kaget, berolahraga, dan diastol terjadi pada jantung pada manusia

BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Berdasarkan uraian dibab dua kami dapat mengerti dan memahami berbagai macam istilah dalam bidang kesehatan sehingga dengan pengetahuan ini kami dapat menagamalkannya sesuai pada bidang kami.
B.Saran
Tetaplah berusaha untuk selalu belajar memahami dan mengerti tentang suatu hal, seperti berbagai macam istilah kesehatan demi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kesehatan.























Daftar Pustaka


Tamsuri Anas,2004,Klien Gangguan Pernafasan.Jakarta:penerbit EGC
Aimul Azis,A,2006, Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika
Potter dan Perry,2006,Fundamental Keperawatan.Jakarta: Buku Kedokteran EGC

read more...

Selamat datang

Selamat datang di web/blog saya, web/blog ini di buat khusus anda yang ingin belajar dan mencari makalah kesehatan, semua makalah ini di buat oleh kelompok jadi jangan ragu-ragu untuk sekedar melihat-lihat, membaca dan belajar dari makalah ini.

guest book

site info

 

Copyright © 2009 by ilmu kesehatan