Thursday, April 15, 2010

1.Hiperventilas 2.Wheezing 3.Oksigenasi 4.Nasal kanul

KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada penulis sehingga penulis dapat menyusun makalah sederhana ini tanpa halangan suatu apapun. Dengan judul Masalah pernapasan. Di mana makalah ini sebagai salah satu syarat untuk memenui tugas KDDK.
Penulis menyadari tersusunnya makalah ini berkat bimbingan dan bantuan dari pihak lain. Dan penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan di karenakan kekurangan dari penulis itu sendiri. Tapi penulis berusaha membuat makalah ini dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik pembaca yang bersifat membangun dan mendidik demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi diri penulis dan umumnya bagi pembaca yang budiman.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb




Penulis





BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Makalah ini penulis susun berdasarkan kata-kata sulit yang di temukan dari sebuah kasus dalam proses pembelajaran seven jump. Pembelajaran seven jump ini bertujuan agar mahasiswa aktif dalam proses belajar mengajar. Dan agar dapat menjelaskan dan mengerti arti dari kata-kata silit yang di temukan dalam kasus.
Kasus yang di berikan adalah kasus yang berupa paragraf yang di dalamnya terdapat kata-kata sulit. Di mana penulis harus menentukan kata-kata sulit sebagai bahan dalam pembuatan makalah ini.Adapun langkah-langkah seven jump tersebut adalah:
1.menentukan kata sulit
2.merumuskan pertanyaan
3.membuat konsep
4.membuat pohon masalah
5.merumuskan tujuan pembelajaran



Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah supaya kita sebagai mahasiswa dapat mengerti kata-kata sulit yang ada dalam ilmu keperawatan karena kita adalah calon perawat.

Kasus III
Aduh, Dada ku Sakit
Mas darmo sedang berlibur ke Curug Sewu yang udaranya sangat dingin bersama mimi pacarnya yang cantik. Sesampainya di tempat yang sepi mereka berhenti untuk bercakap-cakap. Tak berapa lama kemudian “aduh,dadaku sakit mas...” keluh mimi yang mengalami hiperventilasi. Terdengar juga suara wheezing pada dada mimi. Tanpa pikir panjang mas darmo langsung membawa mimi yang sesak napas ke rumah sakit untuk di berikan bantuan oksigenasi dengan nasal kanul.


Langkah 1
Menentukan kata sulit
1.Hiperventilas
2.Wheezing
3.Oksigenasi
4.Nasal kanul
Langkah 2
Merumuskan pertanyaan
Hiperventilasi
1.Apa pengertian dari Hiperventilasi ?
2.Apa sumber utama dari bernapas ?
3.Apa faktor dari sulitnya bernafas ?
4.Cara mengatasinya adalah ?
5.Apa macam-macam penyakit yang dapat menimbulkan sesak nafas ?
6.Ciri-ciri Hiperventilasi ?
7.Apa alat yang di gunakan untuk Hiperventilasi ?
8.Prosedur kerjanya adalah ?
9.Bagaimana jika terjadi sese nafas pada seseorang ?

Wheezing
1.Apa pengertian wheezing ?
2.Apa penyebab wheezing ?
3.Cara mencegah Wheezing ?
4.Cara mengatasi wheezing ?

Oksigenasi
1.Apa definisi dari oksigenasi ?
2.Apa penyebab oksigenasi / Faktor – faktor ?
3.Bagaimana syarat-syarat pemberian oksigen / Cara menangani oksigenasi ?
4.Lewat mana saja memberikan oksigenasi (tujuan, Peralatan )?
5.Prosedur oksigenasi ?
6.Hal – hal yang diperhatikan sebelum mengunakan oksigen ?

Nasal Kanul
1.Apa pengertian dari nasal kanul ?
2.Apa keuntungan dari nasal kanul ?
3.Apa kerugian dari pemakaian nasal kanul ?
4.Apa tujuan di berikannya nasal kanul ?
5.Apa persiapan yang di lakukan sebelum memasang nasal kanul ?
6.Alat apa sajakah yang harus di gunakan untuk membantu pernafasan dengan nasal kanul ?
7.Bagaimana prosedur pelaksanaannya ?


Langkah 3
Membuat Konsep
Hiperventilasi
Hiperventilasi adalah udara pada paru-paru dengan atmosfer yang berlebihan . sumber utama dari bernapas yaitu oksigen,ini mutlak perlu dalam jumlah yang banyak agar setiap sel dapat melakukan metabolisme. Ada juga beberapa faktor yang mempengarui sulitnya bernapas: Keturunan, Lingkungan, Produksi lendir yang berlebihan, Kurangnyaasupan cairan, Susunan otot tegang pada punggung atas, Ketidak stabilan emosi. Cara mengatasinya : Berada pada lingkungan yang shat dan hijau, Jika memiliki kemampuan pergilah keluar kota pegunungan dan laut, Tanamlah pohon di sekitar tempat tinggal, Jalan kakilah dan hirup udara segar, Jangan mengkonsumsi susu gula permen nasi putih secara berlebihan pada yang sudah kronis, Konsumsi buah dan sayuran, Mengelola emosi dan olah raga dengan teratur. Ada pula penyakit yang dapat mengakibatkan sesak napas,misalnya: Payah jantung, Penyakit dalam, Kesakitan atau ketegangan, alergi (asma bronkile ). Ciri-ciri dari Hipertensi adalah napas tersengal-sengal, kondisi tidak stabil, jantung berdetak cepat, rasa nyeri dan demem.jika kita atau seseorang mengalami Hiperventilasi segera berobat ke dokter.
Wheezing

Wheezing adalah suara bersuit dalam bernafas ( bengek atau mengi ). Wheezing di sebabkan oleh nafas yang berbunyi saat bernapas. Cara mencegah wheezing terjadi adalah olah raga, hindari lingkungan yang kotor. Hindari merokok atau asap rokok, jauhi lingkungan berdebu, dan hindari bulu-bulu binatang.
Oksigenasi
Oksigenasi adalah memberikan aliran gas O2 lebih dari 21% pada tekanan 1 atm sehingga konsentrasi O2 mengikat dalam tubuh.
Penyebab oksigen adalah penyakit hiperventilasi, sianosis, dan osidosis. Syarat-syarat pemberian oksigen :
Mengontrol konsentrasi oksigen udara inspirasi
Tekanan jalan nafas yang rendah
Efisien
Nyatan untuk pasien
hal – hal yang perlu diperhatikan.
Lihat jumlah liter yang diberikan
Level oksigen
Nasal kanul

Nasal kanul adalah selang bantu pernafasan yang di letakan pada lubang hidung. Nasal kanul memiliki keuntungan yaitu pemberian oksigen stabil dengan volume tidal dan laju, pernafasan teratur, Pemasangannya mudah, Klien bebas makan, Pasient bebas berbicara dengan nyaman. Selain itu nasal kanul juga memiliki kerugian di antaranya adalah tidak dapat memberi konsentrasi oksigen lebih dari 44% , suplai oksigen berkurang bila klien bernafas melalui mulut, dapat mengiritasi selaput lendir. Tujuan dari nasal kanul itu sendiri adalah untuk memenui kebutuhan oksigen dalam tubuh karena mengalami kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan oksigen. Sebelum kita melakukan nasal kanul ada beberapa persiapan yang harus di lakukan yaitu cek perencanaan keperawatan klien dan klien di beri penjelasan tentang prosedur yang akan di lakukan. Selain itu kita juga harus mempersiapkan alat-alat di antaranya adalah tabung oksigen yang sudah dilengkapi dengan socket dan manometer, humedifier yang di isi aquadest sampai pembatas yang sudah di lakukan, nasal kanul. Prosedur pelaksanaannya adalah perawat cuci tangan dulu, atur posisi yang nyaman, periksa manometer sentral O2 atau tabung O2 humedifier dan flowmeter, hubungkan kanul dengan O 2 atau alirkan O2 yang rendah, masukan ke dua ujung kanul ke lubang hidung, membersihkan nasal kanul setiap 8 jan sekali, perawat cuci tangan, prhatikan dan catat reksi klien setelah melakukan tindakan tersebut, perhatikan respon klien dokumentasikan.
Langkah 4
Membuat pohon masalah

Hiperventilasi Wheezing Oksigenasi Nasal kanul

Pengertian Penyegah pengertian Pengertian

Faktor-FakTOR Penyebab penyebab Keuntungan Kerugian

Cara mengatasi syarat-syarat Tujuan

Macam penyakit tujuan Persiapan

Ciri-Ciri alat-alat Alat-Alat

Alat-alat prosedur Prosedur Kerja

Prosedur kerja

Penanganan

SASARAN BELAJAR

A.Tujuan umum
Mahasiswa mendapatkan pengetahuan dan wawasan dalam dunia kesehatan.
B.Tujuan khusus
Mahasiswa dapat memahami dan mengetahui pengertian dari pernafasan
Mahasiswa dapat mengetahui arti dari kata sulit dalam ilmu keperawatan
Mahasiswa dapat berperan aktif dalam penanganan pernafasan
Mahasiswa mampu memahami cara-cara penanganan dalam keperawatan
Mahasiswa dapat mengerti arti pentingnya pernapasan bagi makhluk hidup

BAB II
PEMBAHASAN
Hiper ventilasi
Oksigen adalah sumber energi utama, maka mutlak diperlukan dalam jumlah berlimpah agar setiap sel dapat melakukan metabolisme. Beberapa penyebab sulit bernafas di antaranya:
Pertama adalah faktor keturunan, yang memang dari sono-nya memiliki paru-paru dan organ pernafasan lemah. Ditambah kelelahan bekerja dan gelisah, maka bagian-bagian tubuh akan memulai fungsi tidak normal.
Kedua, karena faktor lingkungan. Udara dingin dan lembab dapat menyebabkan sesak nafas. Demikian pula dengan serbuk sari bunga (pollen) dan partikel lain. Bekerja di lingkungan berdebu atau asap dapat memicu sesak nafas berkepanjangan. Polusi pada saluran hidung disebabkan pula oleh rokok yang dengan langsung dapat mengurangi suplai oksigen.
Ketiga, adalah produksi lendir yang berlebihan akan menyumbat saluran udara. Makanan yang menyebabkan produksi lendir berlebih adalah produk dari susu, tepung, nasi putih, dan permen.
Keempat, dapat pula karena kurangnya asupan cairan sehingga lendir pada paru-paru dan saluran nafas mengental. Kondisi ini juga menjadi situasi yang menyenangkan bagi mikroba untuk berkembang biak.
Kelima, masalah pada susunan tulang atau otot tegang pada punggung bagian atas akan menghambat sensor syaraf dan bioenergi dari dan menuju paru-paru. Hal keenam yang juga dapat menimbulkan sesak nafas adalah ketidakstabilan emosi. Orang-orang yang gelisah, depresi, ketakutan, rendah diri cendertung untuk sering menahan nafas. Atau justru menarik nafas terlalu sering dan dangkal sehingga terengah-engah. Dalam waktu yang lama, kebiasaan ini berpengaruh terhadap produksi kelenjar adrenal dan hormon, yang berkaitan langsung dengan sistem pertahanan tubuh. Kurang pendidikan bisa juga menyebabkan sesak nafas. Pengetahuan akan cara bernafas yang baik dan benar akan bermanfaat dalam jangka panjang baik terhadap fisik maupun emosi seseorang.
Jalan keluar untuk mengatasi sesak nafas yang paling cepat adalah berada pada lingkungan hijau dan lapang. Jika tidak memiliki kemampuan untuk sering pergi keluar kota, ke gunung atau laut, tanamlah pohon berdaun hijau lebat di sekitar tempat tinggal yang akan memproduksi banyak oksigen dan menyerap polusi. Setiap saat menemukan lingkungan hijau dan bersih, berjalan kakilah dan hirup udara dalam-dalam.
Para penyandang sesak nafas kronis sebaiknya menghindari konsumsi bahan susu berlebihan, gula putih, permen, tepung dan nasi putih. Jika nafas sudah mulai teratur, makanan itu dapat dikonsumsi dalam jumlah sedikit untuk melihat reaksi tubuh. Dalam waktu yang sama konsumsi buah dan sayuran dalam jumlah banyak. Minum air hangat 6-8 gelas per hari.
Jika sesak nafas diiringi flu atau demam, makanlah sup yang dibumbui bawang merah, bawang putih, lada, kayu manis, jahe dan cengkih. Bumbu tersebut dapat membantu membuka sumbatan pada saluran nafas.
Mengelola emosi sangat penting untuk menyembuhkan masalah pernafasan. Banyak cara yang bisa dilakukan seperti berpikiran positif, menghilangkan ketakutan yang tidak beralasan, bahkan sering tersenyum akan sangat membantu. Namun demikian cara mengelola emosi yang tepat hanya diketahui oleh pribadi masing-masing.
Olahraga yang menggerakkan punggung atas dan dada sangat membantu mengalirkan darah dan energi penyembuhan. Perlu diingat jika kita merawat tubuh dan pikiran, imbal baliknya adalah kenikmatan yang tak terkira.
Penyebab:
Bebagai penyakit yang memerlukan penanganan cepat
Jika diagnosis dan terapi lerlambat -> fatal
Penatalaksanaan, anamnesis, pemeriksaan jasmani yang seksama -> memegang peranan sangat penting.
penyakit penyebab PenyakSesak Napas:
Alergi: Asma Bronkiale
Kardiologi: Payah Jantung
Pulmonologi: Efusi pleura masif, Pneumonia, Pneumothoraks, Penyakit Paru Obstruksi Menahun (PPOM)
Penyakit dalam: Gastritis, Esofagitis
Psikiatri: Kesakitan atau ketegangan
Asma Bronkiale
Anamnesa:
Sering kambuh pada saat-saat tertentu (menjelang pagi, udara dingin, banyak debu, dll)
Nafas berbunyi, disertai/ tanpa sputum
Kadang ada riwayat alergi (makanan tertentu, Obat, dll)
Ada riwayat alergi/ sesak pada keluarga lain yang sedarah
Kadang dicetuskan oleh stres.
Payah Jantung (Decompensatio Cordis)
Anamnesa:
Timbul setelah aktivitas fisik berat (jalan jauh, naik tangga, dll) dan berkurang dengan istirahat
Lebih enak berbaring dengan bantal tinggi.
Efusi Pleura, Pneumonia, Pneumothorax, Penyakit Paru Obstruktif Menahun
Anamnesa: Sesak napas terus-menerus dan berkepanjangan.
Gastritis (Dispepsia)
Sesak nafas di hulu hati, sesaknya berhubungan dengan kecemasan, makanan, misalnya sesudah makan makanan yang merangsang (pedas, kecut, kopi, dll).
Penatalaksanaan Umum Sesak Napas:
Diagnosis Pasti : anamnesis, pemeriksaan fisik, foto thorak,EKG
Berikan O2 2-4 liter/ menit tergantung derajat sesaknya (secara intermiten)
Infus D5% 8 tetes/menit, jika bukan payah jantung > tetesan dapat lebih cepat
Posisi setengah duduk atau berbaring dengan bantal tinggi > usahakan yang paling enak buat pasien. Bila syok > Posisi kepala jangan tinggi
Cari penyebab > tindakan selanjutnya tergantung penyebab.
Perhatian :
Pada panyah jantung > jangan beri infus NaCl, dan tetesan harus pelan sekali > agar tidak makin memberatkan beban jantung
Pada (riwayat) sakit dada > jangan injeksi adrenalin > fatal
Pada PPOM, jika diperlukan O2 > aliran kecil 1-2 liter/ menit > dapat terjadi Apnea..
Frekuensi pernapasan
Frekuensi Pernapasan normal turun sepanjang tahun
Usia
Frekuensi
Bayi baru lahir
35 – 40
Bayi (6 bulan)
30 – 50
Todler ( 2 Tahun )
25 – 32
Anak – anak
20 – 30
Remaja
16 – 19
Dewasa
12 – 20
Cara pecegahan hiperventilasi
Harus diberikan instruksi atau latihan ulang berhubungan dengan gejala tertentu dan bagaimana gejala tersebut ditimbulkan oleh hipervetilasi, sehingga pasien secara sadar menghindari pencentus gejala. Bernapas ke dalam sebuah kantong dapat menghentikan serangan. Psikoterapi suportif juga diindikasikan.


Ciri – ciri Hiperventilasi
1.Sesak napas tidak khas
2.Merasa adanya kekurangan udara sehingga harus menarik napas panjang
3.Sering disertai adanya takhipneu dan rasa sempit di dada
4.Kadang – kadang disertai adanya keluhan pada jantung
5.Parestesi
6.Badang terasa ebteng, melanyang, penglihatan kabur
7.Gejala – gejala fisik lain yang tidak khas
8.Kejang pada tangan dan kaki seperti keadaan histerik
9.Adanya gangguan emosional terutama rasa takut
10.Stressor psikososial.
Kanul Nasal
Merupakan suatu alat sederhana yang dapat memberikan oksigen kontinyu dengan aliran 1 – 6 liter/mnt dengan konsentrasi oksigen sama dengan kateter nasal.
Pemberian Oksigen pada Nasal Kanul
Suatu kegiatan untuk memenuhi kebutuhan oksigen dalam tubuh pada pasien yang mengalami kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan oksigen.
Persiapan pada Klien
- Cek perencanaan Keperawatan klien
- Klien diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan
Persiapan Alat
- Tabung central oksigen yang sudah dilengkapi dengan socket dan manometer / flowmeter
- Humedifier yang sudah di isi dengan aquadest sampai pembatas yang sudah ditentukan
- Nasal kanul.
PELAKSANAAN
- Perawat cuci tangan
- Atur posisi yang nyaman
- Periksa manometer central O 2 / tabung O 2, humedifier dan flowmeter
- Hubungkan kanul dengan O 2 / alirkan O 2 yang rendah
- Masukan kedua ujung kanul ke dalam lubang hidung
- Mengatur aliran O 2 yang sesuai dengan terapi
- Membersihkan nasal kanul setiap 8 jam sekali
- Perawat cuci tangan
- Perhatikan dan catat reaksi klien setelah melakukan tindakan, evaluasi dan dokumentasikan.
Keuntungan nasal kanul dan kerugiannya
Keuntungan : Pemberian oksigen stabil dengan volume tidal dan laju pernafasan teratur, pemasangannya mudah dibandingkan kateter nasal, klien bebas makan, bergerak, berbicara, lebih mudah ditolerir klien dan terasa nyaman.
Kerugian : Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen lebih dari 44%, suplai oksigen berkurang bila klien bernafas melalui mulut, mudah lepas karena kedalaman kanul hanya 1 cm, dapat mengiritasi selaput lendir.
Wheezing
Wheezing adalah siulan bernada tinggi suara saat bernafas. Hal ini terjadi ketika mengalir melalui tabung pernapasan menyempit.
Pertimbangan
Wheezing adalah tanda bahwa seseorang mungkin akan mengalami masalah pernapasan.Suara mengi paling jelas ketika napas keluar (mengeluarkan napas), tetapi dapat didengar saat mengambil napas (menghirup).
Wheezing paling sering berasal dari saluran napas kecil (bronkiolus tabung) jauh di dalam dada, tetapi mungkin karena penyumbatan saluran udara lebih besar atau pada orang dengan masalah pita suara tertentu.
Penyebab
Pernapasan benda asing ke paru-paru
Gagal jantung (jantung asma)
Sengatan serangga yang menyebabkan
Obat (khususnya aspirin)
Merokok

Oksigenasi
Oksigenasi adalah memberikan aliran gas oksigen (O2) lebih dari 21 % pada tekanan 1 atmosfir sehingga konsentrasi oksigen meningkat dalam tubuh.

TUJUAN PEMBERIAN OKSIGENASI
1. Untuk mempertahankan oksigen yang adekuat pada jaringan
2. Untuk menurunkan kerja paru-paru
3. Untuk menurunkan kerja jantung


ANATOMI SISTEM PERNAPASAN
A. Saluran Nafas Atas
1. Hidung
2. Faring
3. Laring
4. Trakea

B. Saluran Nafas Bawah
1. Bronkus
2. Bronkiolus
3. Bronkiolus Terminalis
4. Bronkiolus respiratori
5. Duktus alveolar dan Sakus alveolar
6. Alveoli

PARU
• Merupakan organ yang elastis berbentuk kerucut
• Terletak dalam rongga dada atau toraks
• Kedua paru dipisahkan oleh mediastinum sentral yang berisi jantung dan beberapa pembuluh darah besar
• Setiap paru mempunyai apeks dan basis
• Paru kanan lebih besar dan terbagi menjadi 3 lobus oleh fisura interlobaris
• Paru kiri lebih kecil dan terbagi menjadi 2 lobus
• Lobos-lobus tersebut terbagi lagi menjadi beberapa segmen sesuai dengan segmen bronkusnya

PLEURA
• Merupakan lapisan tipis yang mengandung kolagen dan jaringan elastis
• Terbagi mejadi 2 :
- Pleura parietalis yaitu yang melapisi rongga dada
- Pleura viseralis yaitu yang menyelubungi setiap paru-paru
• Diantara pleura terdapat rongga pleura yang berisi cairan tipis pleura yang berfungsi untuk memudahkan kedua permukaan itu bergerak selama pernapasan, juga untuk mencegah pemisahan toraks dengan paru-paru
• Tekanan dalam rongga pleura lebih rendah dari tekanan atmosfir, hal ini untuk mencegah kolap paru-paru

FISIOLOGI SISTEM PERNAPASAN
Bernafas / pernafasan merupkan proses pertukaran udara diantara individu dan lingkungannya dimana O2 yang dihirup (inspirasi) dan CO2 yang dibuang (ekspirasi).

Proses bernafas terdiri dari 3 bagian, yaitu :
1. Ventilasi yaitu masuk dan keluarnya udara atmosfir dari alveolus ke paru-paru atau sebaliknya.Faktor-faktor yang mempengaruhi ventilasi :
a. Tekanan udara atmosfir
b. Jalan nafas yang bersih, Pengembangan paru yang adekuat
2. Difusi yaitu pertukaran gas-gas (oksigen dan karbondioksida) antara alveolus dan kapiler paru-paru.Faktor-faktor yang mempengaruhi difusi :
a. Luas permukaan paru
b. Tebal membran respirasi
c. Jumlah darah
d. Keadaan/jumlah kapiler darah
e. Afinitas
f. Waktu adanya udara di alveoli

3. Transpor yaitu pengangkutan oksigen melalui darah ke sel-sel jaringan tubuh dan sebaliknya karbondioksida dari jaringan tubuh ke kapiler.Faktor-faktor yang mempengaruhi laju transportasi :
a. Curah jantung (cardiac Output / CO)
b. Jumlah sel darah merah
c. Hematokrit darah
d. Latihan (exercise)

Faktor-faktor yang mempengaruhi oksigenasi adalah :
1. Tahap Perkembangan
Saat lahir terjadi perubahan respirasi yang besar yaitu paru-paru yang sebelumnya berisi cairan menjadi berisi udara
2. Lingkungan
Ketinggian, panas, dingin dan polusi mempengaruhi oksigenasi. Makin tinggi daratan, makin rendah PaO2, sehingga makin sedikit O2 yang dapat dihirup individu. Sebagai akibatnya individu pada daerah ketinggian memiliki laju pernapasan dan jantung yang meningkat, juga kedalaman pernapasan yang meningkat.

3. Gaya Hidup
Aktifitas dan latihan fisik meningkatkan laju dan kedalaman pernapasan dan denyut jantung, demikian juga suplay oksigen dalam tubuh. Merokok dan pekerjaan tertentu pada tempat yang berdebu dapat menjadi predisposisi penyakit paru.

4. Status Kesehatan
Pada orang yang sehat sistem kardiovaskuler dan pernapasan dapat menyediakan oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Akan tetapi penyakit pada sistem kardiovaskuler kadang berakibat pada terganggunya pengiriman oksigen ke sel-sel tubuh. Selain itu penyakit-penyakit pada sistem pernapasan dapat mempunyai efek sebaliknya terhadap oksigen darah. Salah satu contoh kondisi kardiovaskuler yang mempengaruhi oksigen adalah anemia, karena hemoglobin berfungsi membawa oksigen dan karbondioksida maka anemia dapat mempengaruhi transportasi gas-gas tersebut ke dan dari sel.

5. Narkotika
Narkotika seperti morfin dan dapat menurunkan laju dan kedalam pernapasan ketika depresi pusat pernapasan dimedula. Oleh karena itu bila memberikan obat-obat narkotik analgetik, perawat harus memantau laju dan kedalaman pernapasan.

6. Perubahan/gangguan pada fungsi pernapasan
Fungsi pernapasan dapat terganggu oleh kondisi-kondisi yang dapat mempengarhi pernapasan yaitu:
a. Pergerakan udara ke dalam atau keluar paru
b. Difusi oksigen dan karbondioksida antara alveoli dan kapiler paru
c. Transpor oksigen dan transpor dioksida melalui darah ke dan dari sel jaringan.
Gangguan pada respirasi yaitu hipoksia, perubahan pola napas dan obstruksi sebagian jalan napas. Hipoksia yaitu suatu kondisi ketika ketidakcukupan oksigen di dalam tubuh yang diinspirasi sampai jaringan. Hal ini dapat berhubungan dengan ventilasi, difusi gas atau transpor gas oleh darah yang dapat disebabkan oleh kondisi yang dapat merubah satu atau lebih bagian-bagian dari proses respirasi.
7. Perubahan pola nafas
Pernapasan yang normal dilakukan tanpa usaha dan pernapasan ini sama jaraknya dan sedikit perbedaan kedalamannya. Bernapas yang sulit disebut dyspnoe (sesak). Kadang-kadang terdapat napas cuping hidung karena usaha inspirasi yang meningkat, denyut jantung meningkat. Orthopneo yaitu ketidakmampuan untuk bernapas kecuali pada posisi duduk dan berdiri seperti pada penderita asma.

8. Obstruksi jalan napas
Obstruksi jalan napas lengkap atau sebagaian dapat terjadi di sepanjang saluran pernapasan di sebelah atas atau bawah. Obstruksi jalan napas bagian atas meliputi : hidung, pharing, laring atau trakhea, dapat terjadi karena adanya benda asing seperti makanan, karena lidah yang jatuh kebelakang (otrhopharing) bila individu tidak sadar atau bila sekresi menumpuk disaluran napas.
RENCANA KEPERAWATAN
1. Mempertahankan terbukanya jalan napas
A. Pemasangan jalan napas buatan
Jalan napas buatan (artificial airway) adalah suatu alat pipa (tube) yang dimasukkan ke dalam mulut atau hidung sampai pada tingkat ke-2 dan ke-3 dari lingkaran trakhea untuk memfasilitasi ventilasi dan atau pembuangan sekresi
Rute pemasangan :
• Orotrakheal : mulut dan trakhea
• Nasotrakheal : hidung dan trakhea
• Trakheostomi : tube dimasukkan ke dalam trakhea melalui suatu insisi yang diciptakan pada lingkaran kartilago ke-2 atau ke-3
• Intubasi endotrakheal

B. Latihan napas dalam dan batuk efektif
Biasanya dilakukan pada pasien yang bedrest atau post operasi
Cara kerja :
• Pasien dalam posisi duduk atau baring
• Letakkan tangan di atas dada
• Tarik napas perlahan melalui hidung sampai dada mengembang
• Tahan napas untuk beberapa detik
• Keluarkan napas secara perlahan melalui mulut dampai dada berkontraksi
• Ulangi langkah ke-3 sampai ke-5 sebanyak 2-3 kali
• Tarik napas dalam melalui hidung kemudian tahan untuk beberapa detik lalu keluarkan secara cepat disertai batuk yang bersuara
• Ulangi sesuai kemampuan pasien
• Pada pasien pot op. Perawat meletakkan telapak tangan atau bantal pada daerah bekas operasi dan menekannya secara perlahan ketika pasien batuk, untuk menghindari terbukanya luka insisi dan mengurangi nyeri

C. Posisi yang baik
• Posisi semi fowler atau high fowler memungkinkan pengembangan paru maksimal karena isi abdomen tidak menekan diafragma
• Normalnya ventilasi yang adekuat dapat dipertahankan melalui perubahan posisi, ambulasi dan latihan

D. Pengisapan lendir (suctioning)
Adalah suatu metode untuk melepaskan sekresi yang berlebihan pada jalan napas, suction dapat dilakukan pada oral, nasopharingeal, trakheal, endotrakheal atau trakheostomi tube.

E. Pemberian obat bronkhodilator
Adalah obat untuk melebarkan jalan napas dengan melawan oedema mukosa bronkhus dan spasme otot dan mengurangi obstruksi dan meningkatkan pertukaran udara.
Obat ini dapat diberikan peroral, sub kutan, intra vena, rektal dan nebulisasi atau menghisap atau menyemprotkan obat ke dalam saluran napas.

2. Mobilisasi sekresi paru
A. Hidrasi
Cairan diberikan secara oral dengan cara menganjurkan pasien mengkonsumsi cairan yang banyak kurang lebih 2,5 liter perhari, tetapi dalam batas kemampuan/cadangan jantung.

B. Humidifikasi
Pengisapan uap panas untuk membantu mengencerkan atau melarutkan lendir.

C. Postural drainage
Adalah posisi khuus yang digunakan agar kekuatan gravitasi dapat membantu di dalam pelepasan sekresi bronkhial dari bronkhiolus yang bersarang di dalam bronkhus dan trakhea, dengan maksud supaya dapat membatukkan atau dihisap sekresinya.
Biasanya dilakukan 2 - 4 kali sebelum makan dan sebelum tidur / istirahat.
Tekniknya :
• Sebelum postural drainage, lakukan :
- Nebulisasi untuk mengalirkan sekret
- Perkusi sekitar 1 - 2 menit
- Vibrasi 4 - 5 kali dalam satu periode
• Lakukan postural drainage, tergantung letak sekret dalam paru.

3. Mempertahankan dan meningkatkan pengembangan paru
A. Latihan napas
Adalah teknik yang digunakan untuk menggantikan defisit pernapasan melalui peningkatan efisiensi pernapasan yang bertujuan penghematan energi melalui pengontrolan pernapasan
Jenis latihan napas :
• Pernapasan diafragma
• Pursed lips breathing
• Pernapasan sisi iga bawah
• Pernapasan iga dan lower back
• Pernapasan segmental

B. Pemasangan ventilasi mekanik
Adalah alat yang berfungsi sebagai pengganti tindakan pengaliran / penghembusan udara ke ruang thoraks dan diafragma. Alat ini dapat mempertahankan ventilasi secara otomatis dalam periode yang lama.
Ada dua tipe yaitu ventilasi tekanan negatif dan ventilasi tekanan positif.

C. Pemasangan chest tube dan chest drainage
Chest tube drainage / intra pleural drainage digunakan setelah prosedur thorakik, satu atau lebih chest kateter dibuat di rongga pleura melalui pembedahan dinding dada dan dihubungkan ke sistem drainage.
Indikasinya pada trauma paru seperti : hemothoraks, pneumothoraks, open pneumothoraks, flail chest.
Tujuannya :
• Untuk melepaskan larutan, benda padat, udara dari rongga pleura atau rongga thoraks dan rongga mediastinum
• Untuk mengembalikan ekspansi paru dan menata kembali fungsi normal kardiorespirasi pada pasien pasca operasi, trauma dan kondisi medis dengan membuat tekanan negatif dalam rongga pleura.
Tipenya :
a. The single bottle water seal system
b. The two bottle water
c. The three bottle water
4. Mengurangi / mengoreksi hipoksia dan kompensasi tubuh akibat hipoksia
Dengan pemberian O2 dapat melalui :
• Nasal canule
• Bronkhopharingeal khateter
• Simple mask
• Aerosol mask / trakheostomy collars
• ETT (endo trakheal tube)


5. Meningkatkan transportasi gas dan Cardiak Output
Dengan resusitasi jantung paru (RJP), yang mencakup tindakan ABC, yaitu :
A . Air way adalah mempertahankan kebersihan atau membebaskan jalan napas
B . Breathing adalah pemberian napas buatan melalui mulut ke mulut atau mulut ke hidung
C . Circulation adalah memulai kompresi jantung atau memberikan sirkulasi buatan
Jadi secara umum intervensi keperawatan mencakup di dalamnya :
a. Health promotion
• Ventilasi yang memadai
• Hindari rokok
• Pelindung / masker saat bekerja
• Hindari inhaler, tetes hidung, spray (yang dapat menekan nervus 1)
• Pakaian yang nyaman
b. Health restoration and maintenance
• Mempertahankan jalan napas dengan upaya mengencerkan sekret
• Teknik batuk dan postural drainage
• Suctioning
• Menghilangkan rasa takut dengan penjelasan, posisi fowler/semi fowler, significant other
• Mengatur istirahat dan aktifitas dengan memberikan HE yang bermanfaat, fasilitasi lingkungan, tingkatkan rasa nyaman, terapi yang sesuai, ROM
• Mengurangi usaha bernapas dengan ventilasi yang memeadai, pakaian tipis dan hangat, hindari makan berlebih dan banyak mengandung gas, atur posisi
• Mempertahankan nutrisi dan hidrasi juga dengan oral hygiene dan makanan yang mudah dikunyah dan dicerna
• Mempertahankan eliminasi dengan memberikan makanan berserat dan ajarkan latihan
• Mencegah dan mengawasi potensial infeksi dengan menekankan prinsip medikal asepsis
• Terapi O2
• Terapi ventilasi
• Drainage dada

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1.Oksigen sangat bermanfaat bagi kebutuhan manusia.
2.Salah satu faktor pernapasan adalah kecemasan/ ansietas, Ansiestas meningkatkan frekuensi dan kedalaman sebagai akibat stimulasi simpatik.
3.Teori hiperventilasi merupakan upaya tubuh dalam meningkatkan jumlah oksigen dalam paru-paru, agar pernapasan lebih cepat dan dalam.
4.Teori wheezing adalah suara bersuit yang dibuat dalam bernafas atau dikenal dengan (bengek)
5.Teori oksigenasi adalah memberikan aliran gas O2 dan alat bantu untuk kekurangan oksigen adalah selang pernapasan (nasal kanul).
6.Dalam melakukan Oksigenasi harus memperhatikan hal – hal yang perlu diperhatikan sebelumm memberikan oksigen

B. Saran
1.Dalam profesi keperawatan, hendaknya jangan mengabaikan kode etik keperawatan
2.Perawat dalam mengurangi ansietas pasien selain didasarkan pada terapi medis hendaknya juga dengan terapi psikologis supaya mempercepat kesembuhan pasien.

Daftar pustaka
http://fmeute . multiply. Com/journal/item/431
http://hidayat2.wordpress.com/2009/03/18/konsep-oksigenasi
http://rasa sejati.wordpress.com/2010/03/10/asma-batuk-mengi
Http://www.google.com//http://www.scribd.com/doc/B240618/Sindrom+Hiperventilasi.



Comments :

0 comments to “1.Hiperventilas 2.Wheezing 3.Oksigenasi 4.Nasal kanul”

Post a Comment

site info

 

Copyright © 2009 by ilmu kesehatan